delapan belas

201 35 3
                                    

Dua ratus tahun lalu, saat siklus gerhana bulan total tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua ratus tahun lalu, saat siklus gerhana bulan total tiba. Kebangkitan sang merah akan terjadi di malam itu. Kengerian menguar sepanjang malam. Orang-orang menutup jendela dan pintu rapat-rapat. Meringkuk takut dimangsa.

Nyanyian kematian mengalun pelan, seumpama bunyi suling di tengah hutan. Saat puncak malam tiba, sang merah akan menguasai gelap. Dialah tokoh utama malam itu.

Kilau pedangnya yang berlumuran darah tertimpa cahaya obor. Malam ini sang merah membalas dendam. Darah dibalas darah. Dendam masa lalu harus terbayarkan malam itu.

***

Puluhan orang-orang berjas hitam merangsek masuk ke ballroom. Suasana berubah menjadi kisruh. Jeno menghunuskan pedangnya, mulai menari menghabisi lawan. Begitu pula dengan yang lain, langsung mengambil posisi menghadapi musuh.

Sunwoo tersentak, tiba-tiba tangannya ditarik keluar dari arena pertarungan. Sunwoo menepis tarikan Younghoon, dengan cepat ia mengarahkan revolver-nya tepat di kepala sang kakak.

"Apa yang kau lakukan, hyung? Kenapa kau membantu orang itu?! Dia telah membunuh eomma dan appa!" Seru Sunwoo.

Younghoon menyeringai, menarik ujung pistol yang dipegang Sunwoo. Dalam sekejap, posisi mereka berubah. Sekarang Sunwoo yang ditodong revolver-nya sendiri.

"Apa yang kulakukan? Aku hanya menuntaskan takdir kita, Sunwoo." Mata merah Younghoon berkilatan, jari telunjuknya siap menekan pelatuk pistol.

Sunwoo menggigit bibir dalamnya. Hatinya berkecamuk. Dari sekian banyak orang, kenapa harus kakak kesayangannya yang berubah jahat?!

"Inilah kesalahanku dulu. Harusnya aku membunuhmu bersama eomma dan appa. Kupikir kau tidak akan bisa bertahan. Adalah kesalahan besar aku membiarkanmu hidup."

"Kau dan seluruh orang-orang klan merah adalah kesalahan. Darah kutukan yang mengalir dalam tubuh kita harus diakhiri. Untuk mencegah siklus takdir merah itu akan terus terjadi, maka klan merah Kim harus dimusnahkan." Ucap Younghoon dengan nada dingin.

Kalimat-kalimat Younghoon terdengar menyakitkan di telinga Sunwoo.

"Hyung... Apakah kau menyayangiku?" Lirih Sunwoo.

Ekspresi Younghoon berubah. Buru-buru menepis keraguan dalam dirinya. Keinginan balas dendamnya lebih besar. Orang-orang klan merah harus mati. Sama seperti orang tua kandungnya dulu.

"Tidak. Aku tidak pernah menyayangimu. Aku hanya menganggapmu sebagai anak dari orang yang telah merawatku."

"Dua puluh tahun lalu saat gerhana bulan total tiba, sang merah muncul. Dia membunuh kedua orang tuaku. Membuatku yang masih kecil menyaksikan kejadian menyakitkan. Dia datang untuk balas dendam yang tak pernah terbalaskan. Siapa sang merah itu?! Itu adalah darah terkutuk yang mengalir dalam tubuh setiap orang dari klan merah. Saat gerhana bulan total, darah terkutuk itu akan bangkit melalui orang pilihan. Malam itu, appamu membunuh orang tuaku."

Red Destiny || Kim Sunwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang