"Semua yang melihatnya malam itu, tidak akan bisa melupakannya. Semesta yang mengatur memori indah bersama dengan kehadirannya,"
-Anastasia
____________________________
"Jika suatu hari aku tidak bisa lagi menemanimu, apa yang akan kamu lakukan?" Anastasia, gadis itu bertanya dengan sorot mata lembut yang meneduhkan. Pria yang sedang berbaring di pangkuannya pun lantas mengerutkan kening, merasa heran dengan pertanyaan yang terlontar.
"Kenapa bertanya seperti itu? Memangnya kamu mau ke mana?"
Namun sang gadis hanya menggeleng kecil, dia mengusap dahi lebar kekasihnya yang berkeringat. Dalam hati gadis itu berdoa...
"Semoga kebahagiaan selalu menyertaimu, Lei....."
___________________Waktu akan terasa berjalan sangat lambat saat kau mulai mengenang seseorang yang kau cintai.
Detik demi detik yang berlalu, seolah tengah menyelami kenangan yang tertinggal.
Kau hidup di dalamnya—mengulangi semua adegan yang terekam di dalam memori ingatan.
Kau akan menikmatinya hingga kau merasa jika itu adalah waktu terbaik yang jika bisa diulang, maka pasti akan kau ulang. Saking menikmatinya, kau bahkan bisa merasakan getaran hangat itu di dalam hatimu.
Setiap hembusan angin yang menerpa kulit, setiap dedaunan terbang yang kau lihat, dan bahkan setiap udara yang kau hirup.
Semua akan terasa begitu lambat ketika kau mengenang kebersamaan bersama seseorang yang dekat dengan hatimu.
Melewati hari-hari indah yang dipenuhi tawa bersamanya, berbagi kehangatan senja dengan secangkir kopi di depan tv dan bahkan saling bergandengan tangan tanpa diselimuti oleh keraguan. Waktu akan berputar demikian saat semesta menginginkan kau menikmatinya, tanpa celah dan tanpa memberikan rasa takut akan kehilangan.
Dia akan memberimu masa-masa itu sebelum kau menyadari, bahwa setiap detik yang berlalu, takkan pernah bisa kau ulangi—bahkan di detik pertama saat kau mengedipkan matamu beberapa saat yang lalu, sesaat sebelum kau membaca tulisan ini.
Dan Leizander baru menyadari semua hal itu hari ini, saat tubuhnya meringkuk sendu di atas ranjang Anastasia.
Lei—Dia baru menyadari betapa berharganya setiap detik yang ia lalui bersama Anastasia saat ia kembali ke sini, ke dalam apartemen berdebu yang dulu pernah menjadi saksi bisu antara kisah bahagianya bersama gadis cantik bernama Anastasia.
Saat menginjakkan kaki di sini, Lei merasa seperti kembali ke rumah— kembali ke tempat ternyaman yang pernah disinggahinya. Melepas semua emosi dan rasa rindu yang membelenggu hatinya selama bertahun-tahun setelah kejadian itu. Kehilangan yang sempat ia tepis saat mengetahui bahwa Anastasia sudah lama meninggalkan New York kini naik ke permukaan tanpa tahu malu.
Di sini, hanya ada dia dan kenangannya.
Derasnya hujan yang mengguyur kota New York, ternyata tak cukup mampu menghapus ingatan Lei akan Anastasia. Alih-alih kembali ke apartement dan beristirahat dengan tenang, Lei lebih memilih untuk tidur di atas ranjang berdebu milik Anastasia—memeluk erat syal hitam yang telah dirajut olehnya sambil membayangkan apa yang akan terjadi jika ia masih bersama gadis itu saat ini.
Akankah dia bisa mewujudkan impian Anastasia yang waktu itu?
Tangan hangatnya tiga tahun silam, Lei menatap kegelapan malam yang menyergapnya—yang menjadi satu-satunya teman setia saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEIZANDER (Pain of Regret)
RomanceKekalahannya atas Keixander saat melakukan taruhan di Russia, membuat Lei rela menerima sebuah tantangan yang diberikan oleh sang adik kembar. Menjalani kehidupan sebagai seorang pria miskin selama satu bulan adalah tantangan yang diberikan Kei kepa...