Malam itu, tepat di saat salju pertama turun, seorang gadis dengan balutan dress biru mudanya nampak sangat tergesa masuk ke dalam taksi. Dengan penampilan yang begitu sederhana, Anastasia menatap sang sopir dengan ramah.
"Bisa tolong antarkan aku ke hotel Zeus, paman?" tanya Anastasia dengan senyuman bahagia yang mengembang di bibirnya. Pria tua yang memang sudah lama mengenal Anastasia pun ikut tersenyum melihat gadis itu.
"Tentu saja Ana!" sahutnya dengan kencang sebelum menarik pedal gas dan mulai mengantarkan Anastasia ke tempat yang akan menjadi saksi atas kebenaran sebuah ikatan yang selama ini tersimpan di dalam hatinya.
_______________________
8.30 PM
Tepat jam setengah sembilan malam, Anastasia sampai di lobi hotel yang memiliki arsitektur dengan gaya Eropa Klasik itu. Dengan langkah pelan, Anastasia mendatangi meja resepsionis.
"Halo selamat malam Nona. Ada yang bisa kami bantu?" tanya seorang gadis resepsionis dengan ramah. Anastasia pun mengangguk dan mengeluarkan sebuah undangan ulang tahun dari tasnya.
"Aku diundang ke sini," ujar Ana sembari menyerahkan undangan itu ke pada resepsionis. Gadis resepsionis itu pun melihat undangan yang diberikan oleh Anastasia. Dan seakan mengetahui siapa yang mengadakan pesta itu, sang resepsionis pun langsung menatap Anastasia dengan ramah.
"Ah, pesta ini ada di ballroom hotel Nona. Jika dari sini, Nona hanya perlu berjalan lurus ke sana dan belok ke kanan. Nanti, akan ada seorang petugas yang mengantar Nona ke dalam pesta," jelas resepsionis itu. Anastasia pun mengangguk mengerti.
"Ah baiklah aku mengerti. Terima kasih."
"Terima kasih kembali, Nona."
Dan setelahnya Anastasia pun mulai berjalan mengikuti rute yang telah ditunjukkan oleh resepsionis tadi. Hingga akhirnya ia benar-benar di antarkan oleh seorang petugas pria yang memang ditugaskan untuk mengantar tahun undangan ke pesta ulang tahun Leizander.
"Silakan masuk Nona," ujar pria itu sambil mempersilakan Anastasia masuk me dalam ballroom hotel yang luar biasa indah dengan dekorasi golden white di setiap sudutnya.
Anastasia masuk ke dalam ballroom pesta itu dengan pandangan bingung. Ia tidak tahu harus mencari Lei ke mana. Lelaki itu hanya menyuruhnya untuk datang ke pesta ini.
Dengan perlahan, Anastasia terus melangkah melewati para tamu undangan yang didominasi oleh para gadis dan pria yang tentu saja berasal dari golongan kelas atas. Gaun-gaun mewah dan tas-tas mahal yang mereka jinjing adalah bukti nyata jika pesta ini memang diperuntukkan oleh golongan elite.
Wajah cantik Anastasia yang hanya dipoles dengan make up tipis tentu menarik perhatian banyak orang yang tidak mengenal gadis itu. Untuk pesta semewah ini, penampilan Anastasia terlalu biasa atau bahkan bisa dibilang sangat amat buruk, mengingat gaun yang ia kenakan bukanlah gaun mahal dari designer ternama kelas dunia.
Tak menghiraukan semua tatapan itu, Anastasia terus melangkah, hingga manik abu kebiruan miliknya menemukan sosok yang ia cari. Di sana, di antara para gadis cantik yang tengah memegang gelas kristal ia melihat Leizander tengah tertawa ria sambil merangkul pinggang seorang gadis yang memakai gaun berwarna navy blue.
Tanpa pikiran negatif apapun, Anastasia yang polos memberanikan diri mendekati Leizander. Dan ketika jaraknya sudah dekat dengan Lei, semua mata langsung tertuju ke arahnya, tak terkecuali manik hazel Lei yang juga baru menangkap kehadiran Anastasia.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEIZANDER (Pain of Regret)
RomanceKekalahannya atas Keixander saat melakukan taruhan di Russia, membuat Lei rela menerima sebuah tantangan yang diberikan oleh sang adik kembar. Menjalani kehidupan sebagai seorang pria miskin selama satu bulan adalah tantangan yang diberikan Kei kepa...