13. Kenyataan✅

4K 399 21
                                    

Harry yang terbangun walau masih pagi, tidurnya tak nyenyak karena rasa tak nyaman di lubangnya yang sedikit perih.

Dia kedinginan karena selimut yang dipakainya sedikit melorot, tubuhnya berada di dekapan tom yang sama-sama tanpa busana.

Dia sangat senang saat melihat tom yang mendekapnya erat. Memandangi wajah kekasihnya saat tidur, 'tampan sekali' pikirnya.

Harry merasa sangat beruntung saat tom meminta dirinya menjadi kekasih, pria itu walaupun dingin tapi sangat pengertian.
"Tidur kembalilah baby, ini masih pagi" dia semakin mendekap erat harry, lalu kembali terlelap tidur
.
.

Tom mengantar harry pulang, setelah mereka puas melakukan morning sex. Lalu menciunya lama sebelum harry turun dari mobil.

Terlihat mobil sport merah milik hermione yang terparkir di depan rumah, pasti dia menunggunya pulang dan akan segera mencercanya dengan banyak pertanyaan.
.
.
.

Hermione tidak tidur semalaman, rambutnya sudah tak karuan bahkan kantung matanya menghitam. Dia bahkan tak peduli saat reggie menyuruhnya untuk istirahat, dia ingin melihat harry, dimana bayi kecilnya yang rapuh ? Sialan sekali pria itu membawa harry seenaknya !.

"Miss granger, tenanglah ! Mereka sudah sampai" regulus mencoba membuat tenang wanita itu. Dia juga sebenarnya lega saat mendengar deru mobil menepi, lega harry tiba dengan selamat. Dia tak tahu tuannya membawa harry kemana.

Terdengar suara pintu utama terbuka, harry memasuki rumah dan melihat hermione yang sedang menunggu di sofa ruang tamu bersama reggie. Sahabatnya terlihat tak karuan, dia pasti sangat khawatir kepadanya.

"Harry Potter ! Darimana saja ? Kau membuatku khawatir" hermione berlari memeluk harry yang baru saja datang. Lalu membawa harry duduk di sofa.

"Tom mengajakku pergi kesuatu tempat, aku tak bisa langsung pulang karena harus sedikit meredakan amarahnya, dia tak suka saat aku mengikuti fashion show kemarin" harry berucap jujur, 'tipikal bajingan yang posessif ternyata' pikir hermione.

"Apakah dia melecehkan mu ?" Hermione membolak-balik seluruh tubuh harry, dia takut bocah lugunya diperkosa pria bajingan itu.

Wajahnya memerah malu mendengar perkataan hermione, apalagi reggie mendengar pembicaraan mereka, memang mulut gadis itu tak bisa di rem, dan melihat keadaan.

"Tidak kok... ti...tidak" harry berujar gugup, saat mione melihat seluruh tubuhnya. Untung saja dia memberitahu tom agar tak meninggalkan tanda di tubuhnya, dia takut dicurigai seperti saat ini. 'Untung saja' batin harry lega.

"Baguslah, kau tau ? Kau membuat masalah dengan kepergianmu bersama kekasihmu itu ! Wartawan bahkan tak berhenti menghubungiku sejak kemarin !" Sungguh hermione sangat kesal, kenapa wartawan itu heboh sekali, bahkan gosip tentang harry mulai bermunculan "kau harus mengganti HP ku, Hp'ku bahkan sampai blank gara-gara pesan yang masuk tak ada hentinya" dia tambah jengkel jika mengingatnya.

"Maafkan aku mione" harry memeluk sahabatnya dan tersenyum kepada reggie yang sejak tadi memperhatikan interaksi mereka berdua.
.
.
.

Ini sudah 3 minggu berlalu sejak kejadian itu, untung saja uang bisa membungkam semuanya. Tapi tom hanya menghubunginya dan jarang kembali bertemu, ditengah kesibukan mereka.

Sesi pemotretan dimulai hari ini, begitu sibuknya. Reggie menunggu dirinya di ruang khusus bersama hermione dia selalu terkikik jika mengingat si bawel dan gunung es yang 1 ruangan. Panggilan harry untuk mereka berdua.

Sedikit risih dengan pandangan yang joan layangka, namun dia berusaha tetap profesional. Ingin segera menyelesaikan ini semua. Sudah 2 hari kepalanya sakit dan merasakan mual di pagi hari. Mungkin dia masuk angin dan hanya butuh istirahat.

Un-Expected (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang