I

50 1 0
                                    


Hai hai hai! Aduh yg sebelah belum kelar udh bikin baru aja, eitss tenang ajaaa, klo buat cerita ini udh kelar kok. Jadi, aku tinggal menuhin target dan up deh^^

Oh ya, ini percobaan dulu ya. Kalo tiba-tiba aku merasa kurang seru, aku bakalan tarik lagi cerita ini. So, jangan terlalu berharap okayyy.

This chapt just 100 words jadi mungkin bakalan pendek. Hanya poin penting ny aja aku taruh, yah nama nya juga shortstory jd ya sedikit part.

Sebelumnya thankyou udh mampir, lets go to the read.











📸📸📸

Jika ada kesempatan waktu untuk mengingat nya kembali. Aku harap ini waktu yang tepat, bisa menjadi teman sudah cukup untuk di syukuri.

Dia yang saat kini berdiri di ujung sana aku akan selalu mengingat nya.

Bahwasanya, perasaan ini terlalu nyata untuk diri ny yang tidak cukup mampu menampung seluruh nya.

Kisah ini berawal dari aku yang memasuki kelas dua belas.

Dan berlanjut hingga saat ini bersama perasaan yang masih tersisa.

"Valesha, Nunduk!"

"Woi, jangan keras-keras lempar nya." teriak lelaki di baris paling depan.

Lelaki putih itu mengulurkan tangan nya yang langsung di sambut dengan penuh terimakasih.

"Thanks,"

"Sans aja Val, yuk main lagi. Fokus tapi," sahut lelaki itu dengan mengibaskan tangan nya seolah ini hanyalah hal sepele.

Gadis berisi menatap lelaki itu dengan penuh pertanyaan.

Kala itu. Mereka membuat sebuah percakapan untuk pertama kali nya. Lalu, ini juga pertama kali nya Valesha merasakan, jatuh terhadap kedalaman mata lelaki itu.

Abiyan nama nya.

Dan, diri nya tau. Ini akan menjadi konflik untuk dia sendiri.

 Ini akan menjadi konflik untuk dia sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Gimana? Gimana? Next or unpub.

See yaaa

(UN) LUCKY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang