to

27 1 0
                                        

Happy reading




Tangan nya mencari nama Abiyan, dan seperti nya takdir tidak berteman baik dengan Vale.

Mereka tidak berada di kelompok yang sama.

Pelajaran fisika, saat ini semua murid duduk bergabung dengan kelompok masing-masing.

"Lho Val, kita satu kelompok ya." lihat! Bagaimana bisa diri nya ini membenci sang heather jika, sangat baik nya sikap Aira terhadap Vale.

Aira sangat cantik, Vale bahkan selalu berucap cantik di dalam hati nya. Gadis manis dengan wajah mungil nya itu membuat lelaki yang sedari tadi Vale lirik menghampiri kelompok mereka.

"Ihh jangan tarik-tarik Abi!" Aira terlihat jengkel dengan Abiyan yang menarik-tarik rambut nya.

"Lah, Sha. Lo sekelompok sama nih bocel?"

Vale mengangguk, Hai. Perasaan Vale masih cukup kuat kok untuk ia tahan. Setidaknya ia sedang mengecheck sampai mana rasa yang ia punya.

Tangan nya masih terus fokus menandai kertas putih yang harus di isi.

Mata nya sedikit melirik Abiyan yang masih terus menganggu Aira. Ini gimana cara nya agar dirinya tidak berada di sini.

Mencoba mengabaikan namun telinga nya selalu menangkap jelas pekikan Aira.

Andai diri nya bisa menahan semua perasaan ini. Mungkin, dengan tidak nekat seperti ini dan mengubah semua indra yang ia miliki hingga mati rasa.

Entah tangan siapa yang terulur mengacak poni nya. Vale mendongak dan membatu di tempat.

"Fokus banget sih lo, Sha. Liat nih si Aira dari tadi bolak-balik aja. Omelin Sha."

Mata sayu nya masih terpaku, orang awam pun tahu diri nya ini merasakan jatuh cinta yang membara. Membuat diri nya ini merasa terbang tinggi.

Mungkin, untuk saat ini diri nya akan terus mengikuti hati nya. Melupakan logika yanh selalu menjadi alarm di sepanjang hidup nya.

Hanya kepada Abiyan, Vale merasa seperti orang bego.

Biarkan diri nya ini terlena lewat tutur kata Abiyan yang lembut memanggil nama nya. Berbeda dari yang lain, dan juga perasaan yang berbeda juga tentu nya.

Hati, tolong lebih kuat lagi untuk hari kedepan nya. Mungkin saja, Abiyan sedang memimpikan Aira yang begitu baik nya bisa menjadi teman yang Vale kenal.

Maaf kan Vale, Aira. Dan please hati ga usah iri lagi bisa ga sih?!


 Dan please hati ga usah iri lagi bisa ga sih?!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Abiyan di ponsel Vale. Berasa paparazi ya, besok join dispek lah😎

(UN) LUCKY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang