a born

27 1 0
                                        


Sekira nya Vale menahan perasaan nya dalam sebulan, sudah! Dia sudah tidak kuat. Belum lama ini Aulia mulai merasa curiga terhadap nya.

"Awal nya main-main, kok jadi keterusan njir." gumam Vale, iya.

Awal nya hanya sebuah getaran yang Vale sanggah dan tutupi dengan apik namun, perasaan bergetar ini semakin nyata untuk ia buang.

Mata nya bergetar dengan binar yang tanpa sadar ia melihat si pembuat getaran itu berlarian, mengoper bola dengan nomor punggung 02.

Vale bertopang dagu dari balik jendela kelas. Gambaran tawa riang dari Abiyan, lelaki penyebab getaran nya ini.

"Eh Sha. Join ga?"

Vale mengedipkan mata nya berkali-kali, Abiyan menyapa nya ralat.

Bertanya kepadanya, oke. Ini bukan sesuatu yang aneh, karena pada awal nya mereka memang menjadi teman sekelas yang saling mengenal sebagai kata 'teman' untuk Abiyan.

Gadis itu mengibaskan tangan nya menandakan penolakan.

Lagian, diri nya ini tidak jago bermain bola tendang itu, ya walau di pojok lapangan sana mata sayu nya melihat gadis yang sedang duduk tersenyum riang.

"Ouh okee." balasan dengan mata yang menyipit membuat jantung nya semakin berdetak lebih cepat.

Vale suka dengan kecepatan jantung nya. Rasanya, ini pertama kali ia kembali merasakan perasaan ini.

Tepukan di bahu membuat raut wajah Vale berubah.

Ahh, jadi diri nya ini sudah tertangkap?

Ketahuan bukan?

"Lo tau ini bukan kesalahan. Thats okay, Val."

Kepala nya teringat kembali kata-kata Aulia, benar. Ini bukan kesalahan nya.

Tapi, mungkin yang bisa menjadi kesalahan nya. Setelah beberapa kali ia memergoki Abiyan, pandangan mata yang menjelaskan semua nya.

Vale menyukai Abiyan,

Abiyan menyukai Aira,

Lalu Aira?

Vale tidak mengetahui itu, atau mungkin.

Dirinya menutup mata dengan kejelasan yang tertera di ujung sana.

Ckrek.

Flash kamera menyorot Abiyan, Vale memalingkan wajah nya. Terasa panas, kamera itu terletak di tangan nya.

Berharap Abiyan tidak menyadari nya. Fotto profile samping itu terlihat indah.

Vale kembali melihat hasil foto itu, indah sangat indah hingga rasanya ada sesuatu yang berdetup di jantung nya.

Hari itu, Vale dedikasikan perasaan nya yang kembali mekar seperti blossom di musim semi.


Hari itu, Vale dedikasikan perasaan nya yang kembali mekar seperti blossom di musim semi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ABIYAN

(UN) LUCKY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang