Short Story
If u find this story, finally this is for u.
tw// setiap part hanya sedikit, lil a bit angst, manipulatif, if u not good for this just leave, okay?
Karena pada akhir nya, Vale percaya di setiap bait lucky.
It just for seseorang dengan ki...
When u have that feels like ur fall in love with ur friends but its just one side.
🐻🐻🐻
Aku kembali mengabaikan kenyataan yang terlihat jelas di depan mata.
Sampai kapan ia harus mengabaikan fakta yang ada.
Sampai saat nya tiba. Entah itu kapan.
Namun, seperti nya ada satu orang lagi yang mengetahui pandangan berbeda milik Vale.
"Vale, kamu suka Abi?" celetukan itu membuat Vale yang sedang mengikat rambut nya di kamar mandi sekolah yang sepi, ia mematung. Mata nya bergerak resah.
"Killa." lirih Vale, ah? Ini diri nya ketahuan oleh sahabat Aira.
Haruskah ia mengangguk? Atau mengabaikan nya lagi.
Vale tertawa palsu, iya palsu. Untuk menutupi kegugupan nya itu. Ia kembali ber-denial dengan keadaan.
"Gimana bisa gue suka Abiyan coba? Kita kan temenan. Aira yang di suka Abiyan tau, lo tau kann. Aduh baper gue."
Killa menatap Vale dengan diam, seperti nya diri ny ini sudah benar-benar ketahuan.
"A-
"Gue duluan ya, Kill." Vale sedikit ragu menepuk pundak Killa. Gadis itu berlalu dari sana dengan hembusan nafas yang memberat.
Maaf, kalau saat ini ia masih membohongi perasaan nya.
Mungkin ini lebih baik daripada dia memberi tahukan kebenaran nya.
Membuat pihak lain menjadi tidak nyaman, setidaknya ia harus menunggu hingga 3 bulan ke depan.
Dia menikmati rasa overthingking nya, rasa resah nya saat bersapa lewat ponsel. Atau rasa bahagianya saat bertemu secara kebetulan.
Jadi, sedikit lagi mungkin ia harus menahan sesak dari menyukai satu sisi seperti lingkaran.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.