Well soon my 🕷mark
Abiyan, di mata Vale.
Lelaki kalem yang lumayan friendly, sikap nya yang berbeda dari lelaki anak kelasanya membuat Vale tidak berpikir 2 kali untuk menafsirkan rasa suka nya.
Gadis bermata sayu itu menuju kantin bersama Aulia.
"Val, udah sejauh mana perasaan lo?"
Vale memeluk diri nya sendiri sambil melihat para murid mengantri membeli es.
"Entah, dan bisa gaa jangan bahas di sini. Just keep urself."
Aulia mengangkat tangan nya jika Vale sudah mengatakan itu. Orang jatuh cinta memang berubah menjadi tolol.
"Bang, es jeruk nya 2 ya." Vale terkejut dengan suara yang ada di sebelah telinga kiri nya.
Ia melirik pelan, "Abiyan." dengan pelan Vale bergumam. Abiyan menoleh hingga hidung lelaki itu bersentuhan dengan telinga nya.
"Lho, Valesha. Gue kira siapa, beli apa bro?"
"Es taro. Lo?"
jika Abiyan peka dengan keadaan, suara Vale yang lumayan gugup itu bisa menjawab semua perasaan Vale.
Namun, ini seorang Abiyan. Tingkat kepekaan nya hanya untuk seorang Aira.
Dan Vale bukan Aira. Sudah jelas.
"Apa enak nya es taro Sha? Weirdo. Enakan jeruk nih asem."
Vale menerima es nya lalu menatap Abiyan dengan senyuman, "duluan ya."
Abiyan ikut tersenyum lalu Vale berlalu pelan dari sana. Ia berbalik menatap ke belakang, padahal logika nya sudah melarang nya.
Abiyan berlari menuju Aira yang menunggu di balik rindang nya pohon.
Es taro bukan aneh, tapi Abiyan terbiasa dengan Rasa jeruk yang menemani lelaki itu di mana pun lelaki itu berada dan tetap menjadi tempat prioritas lelaki itu.
Dan bagaimana bisa Vale kesal pada Aira yang begitu baik nya. Katakan! Untuk mencari cela itu pun Vale tidak sanggup.
Karena Aira teman nya, dan Abiyan pun teman nya.
So, ceritanya mau aku langsung tamatin hehe.
Btw buat yg nunggu in my private, kyk ny nunggu lebih lama lagi deh. So far, aku lagi sibuk ngurusin ospek 🤧🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
(UN) LUCKY ✔
Genç KurguShort Story If u find this story, finally this is for u. tw// setiap part hanya sedikit, lil a bit angst, manipulatif, if u not good for this just leave, okay? Karena pada akhir nya, Vale percaya di setiap bait lucky. It just for seseorang dengan ki...