TRUE LOVE (TAELICE)

2

Sementara itu, didalam sebuah ruangan di perusahaan mewah nan megah tampak seorang lelaki berparas tampan sedang sibuk mengotak Atik berkas berkas yang berantakan dimejanya..

"Haisshh, bisa bisanya appa menyuruhku menyelesaikan semua ini, padahal hari ini adalah hari liburku, seharusnya aku tidur seharian" sembari mengacak ngacak rambutnya ..

Dengan keadaan yang bisa dikatakan berantakan terdengarlah bunyi langkah kaki yang mulai memasuki ruangan sang Vocalis Boyband BTS itu yang tak lain adalah Kim Taehyung Victory..

"Tampaknya kau tak ikhlas membantu appa Taehyung-aa!!" Vincent Tersenyum miring menatap anaknya yang sedang kacau karna diberikan banyak tugasan yang tidak seharusnya diselesaikan oleh Taehyung..

"Aku benar benar sibuk sekarang appa, tolong jangan tambah pekerjaan ku lagi" ucap Taehyung tanpa mengalihkan pandangan dari berkas yang dipegangnya..

"Appa kesini bukan untuk menambahkan pekerjaanmu, tapi appa disini untuk mengakhiri semua pekerjaanmu itu!!"

"Mwo??" Langsung tak percaya dengan kata kata appanya, tapi yang jelas dia sangat senang..

"Sini, ada sesuatu yang ingin appa bicarakan" duduk di sofa yang ada didalam ruangan tersebut.

Tanpa basa basi Taehyung pun bergabung disofa itu bersama dengan Vincent..

Vincent mengeluarkan selembar foto dari kantong jasnya.. tampak seorang gadis cantik sedang duduk bersandar dibawah pohon rindang dan tersenyum dengan sangat riang.. "apa kau mengenali gadis ini??" memberikan foto itu pada Taehyung..

Taehyung mengambil foto itu dan mengerutkan alisnya.. dia seakan akan pernah melihat gadis yang ada didalam foto tersebut tapi entah siapa dan dimana dia pernah melihat gadis tersebut..

"Appa yakin kau pasti mengenali gadis yang ada didalam foto itu, coba ingat ingat.."

Taehyung berusaha keras untuk mengingat dan setelah melihat dengan teliti dari segi mata hidung dan mulut dari gadis yang ada didalam foto itu..

Tiba tiba terlintas bayangan seorang gadis difikirannya.. "bukankah ini Lisa Blackpink?? Kenapa appa bisa mempunyai fotonya" batinnya bertanya tanya..

"Appa, bukankah ini Lisa?" Tanya Taehyung dengan ragu

Tuan Vincent tersenyum "kau benar!! dia adalah seorang idol sama sepertimu, dan dia adalah anak tunggal dari sahabat karib appa Marco Manoban, dia lebih memilih untuk menjadi seorang idol daripada mengurus perusahaan Manoban"

"lantas mengapa appa menceritakan semua ini kepadaku" Taehyung masih bingung dan tak mengerti akan apa yang ingin appanya sampaikan

"appa dan Marco sudah berteman sejak lama bahkan sebelum kau dan Lisa lahir, dulu kami berdua sudah membuat perjanjian dan sudah sepakat untuk menjodohkan anak anak kami, dan pastinya kau sudah mengertikan Taehyung, kau akan dijodohkan dengan Lisa.. Dan malam ini kita sekeluarga akan pergi kerumah Lisa untuk melamarnya" jelas Vincent panjang lebar

Taehyung terbelalak tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarkannya, dengan tegasnya Taehyung menolak perjodohan itu "appa aku tidak mau, lebih baik appa batalkan perjanjian appa itu, aku sama sekali tidak mengenali Lisa. Kami bahkan hanya bertemu sekilas dibeberapa acara dan appa minta aku untuk menjalin hubungan dengannya.. Mana mungkin bisa appa"

"Taehyung-aa!!! Appa tidak perduli kau setuju atau tidak.. Perjodohan ini akan tetap berlangsung" tegas Vincent... Taehyung tertunduk dengan kekesalannya.. Appa Taehyung yang melihat anaknya itu pun mulai mengusap pundaknya dan bertutur dengan lebih lembut lagi pada Taehyung

"selama ini appa tidak pernah meminta apa apa darimu nak, dulu kau memaksa ingin menjadi seorang idol, appa menuruti keinginanmu itu,sedangkan kau sendiri juga tahu bahwa kau adalah pewaris tunggal dari keluarga Vincent dan tugasmu adalah mengurus perusahaan appa,," Tuan Vincent menghela nafasnya... "Dan sekarang kau sudah sukses menjadi penyanyi terkenal dan dikenali banyak orang" sambungnya lagi

"apakah kau tidak mau mengabulkan permintaan appa yang satu ini?? Appa hanya ingin kau bahagia dan mendapatkan pendamping yang baik, dan appa yakin kau akan bahagia dengan Lisa, appa memohon kepadamu nak kabulkanlah permintaan appa yang satu ini" pintanya memelas

Taehyung masih dengan posisi tertunduk dan berusaha menahan air matanya saat mendengar ucapan appanya itu,, selama ini Taehyung lebih memilih untuk menjadi seorang idol daripada membantu appanya mengurus perusahaan, semua yang diinginkan dan yang dilakukan Taehyung selalu didukung oleh appanya, Taehyung merasa bersalah jika harus menolak permintaan appanya

Tapi ini menyangkut masa depan Taehyung,, bagaimana mungkin dia bisa bertunangan dengan Lisa yang sama sekali tidak dikenalinya,, pasti akan sangat canggung nanti dan rasa cinta pun belum tentu akan tumbuh, dan bagaimana pula dengan Lisa apakah dia akan menerima perjodohan ini,, semuanya berkecamuk didalam fikiran Taehyung

Dengan sedikit keberanian Taehyung mendongak dan memandang appanya dan berkata "baiklah aku akan menyetujui perjodohan ini, tapi dengan satu syarat!!"

"apapun syaratnya akan appa setujui"

"aku mau bertunangan dengan Lisa, dengan syarat Lisa pun harus mau bertunangan denganku, jika Lisa menolak maka appa tidak punya alasan untuk memaksaku" ujar Taehyung... "baiklah appa setuju" persyaratan dari Taehyung disetujui oleh Vincent

Bunyi dering hp tuan Vincent pun membuyarkan suasana disana, dilayar ponsel hp pun tertera nama Xie Lin Lin yakni omma dari Taehyung "ya sudah kalau gitu, persiapkanlah dirimu nak, appa inggin menjawab panggilan dari ommamu" lalu meninggalkan Taehyung yang masih tidak bergeming didalam ruangannya

"bagaimana dengan Taehyung, apakah kau sudah memberitahukan tentang perjodohan ini padanya, apakah dia menerimanya" tanya Istri tuan vincent dengan nada yang agak khawatir.. "dia menyetujui perjodohan ini dengan syarat Lisa juga harus mau bertunangan dengannya jika Lisa menolak maka perjodohan ini harus dilupakan" jawab Tuan Vincent santai..

"tapi bagaimana jika Lisa menolak sayang," tanya lagi Xie Lin Lin khawatir.. "tenanglah aku yakin Lisa juga akan menerima perjodohan ini, keluarga manoban akan selalu menepati janjinya" jelasnya "baiklah jika begitu, selamat tinggal sayang sampai jumpa dirumah nanti" panggilan pun berakhir