AUTHOR POV
Seminggu telah berlalu, berarti Gulf sudah bekerja di perusahaan Kao selama seminggu.
Hari ini hari senin, dimana Kao free tidak ada pertemuan dengan klien. Kao mencoba mengevaluasi semua pekerjaan minggu lalu hingga terdengar suara ketukan di depan pintu ruang kerjanya."Ya masuk," katanya.
Pintu ruangan terbuka menampilkan sosok kecil bersama laki-laki tinggi yang tidak lain adalah Mew dan Earth.
"Jangan bekerja terus. Ayo makan siang, sudah waktunya untuk makan siang," kata Mew mengkagetkan Kao dengan suaranya.
Kao pun menghentikan pekerjaannya dan melihat dua sejoli itu sedang saling menautkan kedua tangan mereka."Tumben kesini, ada apa?" Tanya Kao kemudian melanjutkan pekerjaannya.
"Hanya ingin. Lagian si Earth juga ingin makan makanan korea yang baru buka di seberang perusahanmu. Ayo kita makan siang, ajak Gulf juga," kata Mew.
"Oiya P'Gulf dimana? Aku tidak melihatnya didepan meja kerjanya," tanya Earth.
"Mungkin sedang keliling ke unit lain atau sudah ke kantin," jawab Kao sambil membereskan berkas-berkasnya, bersiap untuk ikut tamu yang baru datang itu untuk makan siang.
"Biar aku meneleponnya," kata Mew sudah mulai memencet beberapa nomer di handphonenya.
"Biar aku saja," kata Kao membuat Mew memasukkan kembali handphonenya.
Setelah Kao menelepon Gulf, mereka bertiga pun keluar kantor bersama untuk makan siang. Kata Kao, Gulf akan menyusul.
AUTHOR POV END
.
.
.
.
KAO POVAgar semua aman, aku segera memposisikan diriku untuk duduk disebelah P'Mew sehingga otomatis Earth akan duduk didepannya dan Gulf akan duduk di depanku.
"Kenapa kamu duduk disini? Minggir, sayang duduklah di sebelahku," kata P'Mew mengusirku. Sialan. Baiklah setidaknya bukan Gulf yang duduk di sebelahnya. Terpaksa aku memposisikan diriku didepan P'Mew.
Setelahnya kita tidak langsung memesan makanan, karena ingin menunggu Gulf yang sudah terlihat dari jendela yang akan menyebrang jalan menuju restorant ini.
Aku hanya membalik-balikan buku menu didepanku, sambil beberapa kali melihat dua sejoli yang sedang memilih menu mereka.
Aku tidak tahu apa yang terjadi jika nanti Gulf datang."Selamat siang, maaf sudah menungguku," kata Gulf dengan senyuman diwajahnya, tetapi senyum itu hanya tertuju pada lelaki yang sedang duduk di depanku. Secara otomatis aku pun melihat ekspresi P'Mew saat itu, tentu saja dia akan membalas senyuman itu.
"Duduklah phi," kata Earth membuat Gulf duduk disebelahku.
"Pilihlah makan phi, kita akan segera memesan," lanjut Earth menyodorkan buku menu kepada Gulf.
"Kalian belum memesan makanan?" Tanya Gulf yang di jawab dengan gelengan kepala Earth.
"Baiklah aku akan memilih secepatnya," kata Gulf sambil membalik-balikkan buku menu.
Pandanganku masih terus mengawasi pergerakan antara P'Mew dan Gulf. Terutama pada P'Mew. Apakah dia akan menunjukan bahwa dia sudah bertunangan dengan Earth atau tidak kepada Gulf.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE LIES
FanfictionEntahkah prasangka atau memang benar firasatku Ada hati lain yang kaujaga -Earth Inilah aku, yang berusaha agar tidak ada yang terluka -Mew Jika menyakitkan, berhentilah Sampai kapan kamu tetap disini? -Kao