-Author POV-
"Sayang..baru pulang? Jam berapa ini?" Kata Earth sambil mengerjap matanya beberapa kali. Earth terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara pintu kamarnya tertutup.
"Sudah jam 12 malam. Lanjutkan saja tidurmu, aku mandi dulu," kata Mew sambil melepaskan kemeja dan dasinya. Earth yang mendengar perkataan Mew hanya terdiam.
Setelah melihat Mew memasuki kamar mandi, Earth bergegas bangun dari tempat tidurnya kemudian berjalan menuju dapur.
.
.
.
."Loh phi kok belum tidur?" Kata Earth ketika bertemu dengan Kao di dapur.
"Baru selesai ngerjain tugas kantor. Kamu sendiri kok gak tidur? Apa kamu kebangun gara-gara P'Mew pulang?" Tanya Kao balik. Earth hanya membalasnya dengan anggukan kepalanya lalu melanjutkan aktifitanya untuk mengambil segelas susu di kulkas untuk Mew.
"Aku balik dulu ke kamar ya phi," kata Earth.
"Sepertinya kamu memang perlu menanyakan semuanya kepada P'Mew. Biar tidak ada yang disembunyikan," kata Kao menghentikan perjalanan Earth yang akan beranjak dari dapur.
Earth pun langsung menoleh ke arah Kao dengan memasang wajah yang terlihat bingung.
"Lebih cepat lebih baik," kata Kao sedikit berbisik ketika dirinya melewati Earth kemudian meninggalkan Earth sendirian di dapur.
Earth semakin bingung. Apa maksud Kao dia disuruh untuk menanyakan sesuatu hal yang membuatnya sangat mengganjal sedari tadi?
Dengan pikiran yang masih berkelut, Earth kembali menuju kamarnya. Ternyata Mew sudah selesai dengan aktifitas mandinya.
"Ini susu buatmu," kata Earth memberikan susu yang tadi dia ambil di dapur.
"Terima kasih."
"Hmm sayang..sayang ada waktu gak? Aku ingin tanya sesuatu. Tapi kalau kamu udah ngantuk banget gak papa kok, besok aja aku tanyanya," kata Earth sambil memposisikan dirinya di kasurnya.
"Besok aja ya. Aku ngantuk," kata Mew yang sudah siap untuk memejamkan mata.
"Ayo tidur. Besok aku harus berangkat pagi sekali," lanjut Mew sambil menarik tubuh Earth kedalam pelukannya.
"Good night sayang, love you" kata Earth yang hanya mendapatkan sebuah senyuman yang terukir di wajah Mew. Earth tidak terlalu menghiraukan tingkah Mew saat itu. Mungkin saja Mew memang sudah sangat lelah.
.
.
.
.KEESOKAN PAGINYA
"Berangkat pagi lagi?" Tanya Kao pada Earth yang sedang berkutat di dapurnya. Earth tidak menjawab pertanyaan Kao. Dia cukup tau dengan konteks yang di tanyakan oleh Kao. Earth hanya menghembuskan nafasnya cukup dalam.
"Udah tanya?" Tanya Kao sekali lagi. Lagi-lagi Earth tidak menjawabnya.
"Sebenarnya kalau boleh jujur aku sudah tau apa yang terjadi. Tapi maaf aku tidak bisa mengatakannya ke kamu. Lebih baik kamu mengetahuinya sendiri. Daripada kamu bilang aku fitnah. Dan terlebih lagi infoku hanya sedikit. Tapi saranku, apa yang akan terjadi kedepannya aku harap kamu akan kuat," lanjut Kao. Earth yang mendengarkan kalimat Kao hanya bisa berdiri mematung. Tidak mungkin apa yang dia pikirkan benar.
"Aku tidak memaksamu mencoba mencari tahunya lebih dalam, tapi kalau kamu mau, aku bisa menolongmu untuk mencari informasi lebih lengkap," lanjut Kao.
"Makasih phi sudah menawarkanku untuk mencari tahu. Tapi aku lebih baik diam. Biarkan semua seperti ini. Aku hanya menghindari sesuatu yang akan menyakitiku. Aku tidak akan menanyakan lagi kepada Mew. Aku akan anggap dia benar-benar bekerja. Aku tidak ingin pemikiranku tumbuh dengan rasa curiga," kata Earth sambil meneruskan aktivitasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WHITE LIES
FanficEntahkah prasangka atau memang benar firasatku Ada hati lain yang kaujaga -Earth Inilah aku, yang berusaha agar tidak ada yang terluka -Mew Jika menyakitkan, berhentilah Sampai kapan kamu tetap disini? -Kao