3.Who

1K 135 7
                                    

"Apa?! kau serius? HAHAHAHAH Ini lucu sekali lisa maaf aku menertawakanmu sekencang ini, astaga perutku sakit sekali"

"Ya! Kau bukannya menenangkanku malah mengejekku dengan tawa berisik mu itu?"

"Maaf maaf, baiklah aku berhenti. So, kau akan mulai kapan job barumu itu? pffftt" ucap luda menahan tawanya.

"Aish kau benar-benar membuatku kesal. Ck, sekitar lusa aku akan berangkat ke busan dan hal yang harus kau tahu luda.
Kau harus ikut denganku karena kau adalah asistenku dan kau sangat dilarang untuk menolak atau aku akan memberitahu oppaku bahwa kau menyukainya.
Aku akan memberitahu hanbin oppamu! Oh bukan, maksudku hanbin oppaku" ucap lisa tersenyun mengejek.

"Ya! Kau itu mengancam sahabat mu sendiri?! Tega sekali kau lalisa"

Lisa hanya terkekeh.

"Hei luda,anggap saja kita hanya berlibur disana lagipula kata ayahku hanya 5 bulan saja dan jika aku tak betah menjadi guru disana aku bisa kembali kedalam pekerjaanku yang sesungguhnya.
Oleh karena itu aku pastikan aku tak akan membuat diriku terlalu lama disana, aku juga tak ingin."

"Aishh kau ini ada-ada saja"

"Salah sendiri kau sudah meledekku dengan tawamu itu padahal aku belum selesai berbicara. Rasakan itu"

$$$$

Langkah kaki yang gontai itu menapakkan kaki nya tak beraturan karena pandangan yang sedikit mengaburkan pengelihatannya.

Persetan dengan dirinya yang memiliki kadar alkohol yang sangat rendah.
Oh ayolah, Lisa hanya baru minum 3 gelas kecil alkohol namun reaksi tubuhnya sudah membuatnya lunglai seperti ini.
Dan bodohnya lagi, luda sahabatnya itu entah kemana .

"Wouw wouw hati-hati nona"
Tubuh lisa menabrak seorang pria tinggi dihadapannya.
Dan lisa tak memperdulikannya karena yang terpenting dirinya sedang berusaha mencari sahabat sialannya itu yang entah sedari tadi tak ditemukannya di bar klub saat ini.

"Aishh kemana si bocah tengik itu" ucap lisa mengumpat pelan.

"Kita bertemu lagi nona? Oh bukan maksudku noona?"

Lisa menatap samar pria yang ditatapnya kini. Tidak terlalu jelas namun lisa bisa dengan jelas menghirup aroma maskulin pria yang berada dihadapannya ini.
Aroma maskulin yang tak asing dari penciumannya namun entah milik siapa.

Lagi-lagi lisa tak memperdulilkannya, ia hanya kembali fokus pada pencarian sahabatnya.

Sepanjang langkah nya lisa hanya selalu mengumpat entah untuk siapa karena dirinya yang sedang mabuk memang suka meracau tak jelas.

Duk.

Lisa tersandung keras. Wajahnya menubruk menyentuh lantai bar.

Ck, sialan.

Mengaduh kesakitan,lisa pun berusaha bangkit . Rasanya kesadaran nya berusaha dikembalikan secara paksa walaupun belum tersadar 100% namun sejujurnya lisa sangat malu saat ini.

Namun tatkala berusaha menutup wajahnya dengan kedua tangan sebuah benda berupa jas itu menutupi dirinya.
Lisa sadar akan seseorang yang sedang berusaha menutupi rasa malu nya kini.

Dan kini dirinya dibawa ke tempat entah dimana karena lisa tak terlalu bisa melihat sekitar kecuali lantai bar yang sedang dilangkahi nya kini.

(M) VIRGINITY (PENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang