Titttitt titttitt...
Suara alarm terdengar untuk kesekian kalinya mencoba membangunkan sesosok pria manis yang masih bergelut dibalik selimut putih kesayangannya tak terpengaruh sedikitpun.
08:15.
Itulah yang tertera dilayar jam persegi itu dan benda itu juga sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu karena alarm yang memang sudah di setel pada pukul delapan pagi tapi empunya tak bergeming sama sekali tetap terlelap dengan pulas padahal ia memiliki jam kuliah pagi hari ini.
Tok tok tok!
Sebuah gedoran cukup kuat juga terdengar diikuti oleh suara teriakan nyaring seorang wanita "Yak! NEW CEPAT BUKA PINTUNYA ATAU AKU AKAN MENDOBRAKNYA!!" ujar suara itu menggema menarik dengan paksa sang pria manis bernama Nunew itu dari mimpi indahnya.
Dengan tergesa ia bangkit dari tidurnya dan berlari menuju pintu apartemen yang digedor.
"Ai p'Pie~" panggilnya pada wanita bernama Pie itu yang merupakan sahabat baiknya sejak sekolah menengah . Wanita yang senang sekali memasang tampang garang itu mengerutkan kening dengan kesal saat melihat Nunew yang masih mengenakan pakaian tidur.
Hell- Pie sangat yakin pria ini pasti masih akan bergelut di dunia mimpinya jika saja dia tidak datang untuk menjemput nya.
Pie berlalu memasuki ruangan dan mendudukan dirinya di sebuah kursi berbentuk bulat dengan tangan terlipat di depan dada lalu kembali melempar tatapan 'ibu tiri yang jahat' pada Nunew "Bisa katakan padaku kenapa kemarin bibi menelpon ku dan memastikan kalau kau benar-benar menjadi tutorku atau tidak..." Tukasnya membuat yang dituduh hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal dan melempar tawa hambar.
"Maaf na~ kemarin aku menonton konser P'Zee jadi aku terpaksa harus menyeret namamu sebagai alasan pada Mae... Jangan marah na~." Rengeknya memasang wajah anak anjing malang yang terbuang pada wanita yang hanya beberapa bulan lebih tua darinya itu. Nunew tau kalau Pie tak akan pernah kuat dengan wajah melasnya.
Sekedar info saja Pie itu memiliki hati yang sangat lembut.
Menghela nafas Pei akhirnya melunak.
"Huh. Baiklah terserah dengan itu." Ujarnya.
Lagipula ini bukan pertama kalinya NU menggunakan namanya sebagai alasan.
"Untuk sekarang cepat bersiap karna kelas mu akan mulai dalam 10 menit!"lanjutnya menunjuk pada jam di atas nakas yang menunjukan pukul 08:20 sedangkan Nunew ada kelas pada Jam setengah sembilan, Nunew bisa saja lolos dari amarahnya tapi Pie yakin Nunew tak akan bisa lolos dari dosennya yang super galak nanti jika ia datang terlambat.
"Huh?! Ya!! Kenapa Phi tidak membangunkan ku?!" Gerutunya berlari menuju kamar mandi.
Pie hanya berdecak.
Menjadi sahabat Nunew itu berarti dia harus menjadi multifungsi dan salah satunya adalah menjadi babysiter juga secara khusus menjadi sopir pribadi NU.
Secepat apapun Nunew bergegas pada akhirnya tetap saja ia terlambat membuat dirinya mendapat pidato khusus dari sang dosen yang memang terkenal galak.
Setelah jam kuliahnya berakhir Nunew dengan wajah masam berjalan memasuki kantin dan mendudukkan diri dengan kesal didepan Pie yang memang sedang menunggunya sedari pagi karena wanita itu hanya ada Jam kuliah pada sore hari ini.
Tergelak "Mau mulai dari mana?" Mulai Pie.
Nunew yang ditanya menghela nafas berat seolah menghadapi masalah antara hidup dan mati.
Sangat berlebihan, batin Pie.
"Huh? Ada apa itu?" Pie bertanya.
Menopang wajahnya di kedua tangan "Kurasa aku harus berhenti mengidolakan seseorang mulai dari sekarang..." Ujarnya lemah seakan kehilangan gairah hidup.
"Huh? Kenapa?" Tanggap Pie.
Raut Nunew semakin buruk sekarang " Tadi malam di konferensi P'Zee mengatakan kalau dia akan berhenti, walaupun dia tetap melempar senyum pada semua orang tapi aku bisa melihat kalau dia sangat tertekan." Lanjutnya "Phi tau?! Kemarin aku juga menemukan komentar buruk lagi di postingan P'Zee yang mengatainya sebagai perusak hubungan orang. Cih! Dasar orang-orang munafik itu terus saja melemparkan kotoran seolah mereka adalah orang suci..." Cercahnya kesal .
Yang bisa Pie tangkap dari segala yang Nunew ceritakan itu adalah bahwa dia sedang kesal karna seorang aktor yang sejak beberapa tahun terkahir begitu disukai oleh pria manis itu akan undur diri karena tekanan heaters. Tapi bukankah itu hal biasa?
Ok, Pie tau Nu itu tidak gampang menyukai seseorang karena sifatnya yang pemalu, dan saat dia suka dia akan bertingkah.
"Ok lalu apa?" Tanyanya memastikan.
Dia cukup yakin cerita Nunew itu tak akan selesai begitu saja karena dia tau Nu pulang begitu larut tadi malam sampai berakhir dengan bangun kesiangan seperti tadi.
"Dan... Tadi malam sebelum pulang aku tak sengaja mendengar kalau seorang produser sebuah film benar-benar menargetkan P'Zee sebagai pemeran utama dalam series yang ingin dia buat tapi sepertinya P'Zee benar-benar sudah tak berminat-" Pie segera memotong "Tunggu dulu, kau 'tak sengaja' atau memang sedang menguping sebenarnya?" Tukasnya.
"Yak! Jangan memotongnya!" Kesal Nunew sedang empunya hanya berdecak malas.
"lalu apa?"
Dengan senyum lebar yang tiba-tiba Nunew berujar " Aku fikir ini bisa aku gunakan agar aku tak kehilangan P'Zee dan juga jika ini berhasil aku akan bisa dekat dengan P'Zee setidaknya untuk waktu yang cukup lama, benar kan?" Jelasnya.
Pie menatap sahabatnya itu cukup lama.
Menghawatirkan. Itulah yang terlintas di kepalanya.
Dia tidak khawatir karena NU ingin ikut casting, tidak sama sekali karena ini bukan pertama kalinya NU ikut casting film tapi dia khawatir karna ini pertama kalinya NU menjadi terlalu mengidolakan seseorang sampai seperti itu dia takut pria manis ini melakukan sesuatu yang bodoh yang akan merugikan dirinya sendiri. Tapi lagi senyum manis Nunew saat membayangkan rencananya itu membuat Pie tak bisa mengatakan apapun selain menghela nafas.
Apakah jahat jika dia berharap kalau sahabatnya itu akan gagal Lagi dalam Casting kali ini?
Dia benar-benar tak berfikir kalau ide yang ada di kepala Nunew itu baik. Tidak sama sekali.
***
TBC.
Sampai sini dulu aja ya, gak bisa banyak -banyak soalnya idenya udah mentok padahal masih awal.
Haha maklumin aja lah ya...
Ok disini kita masih ada di waktu sebelum NU jadi aktor ya. But Dia masih jalanin hidup sebagai mahasiswa normal Pada umumnya yang nakal.
Btw jangan ada yang nanya itu ChaCha dapat karakter Pie itu dari mana ya karna ChaCha juga gak Tau itu dia muncul dari mana.
Oh ya jangan lupa yang udah mampir silahkan Vote dan Komen juga kalau ada saran buat chapter selanjutnya di ff ini atau buat ff ChaCha yang lain juga boleh.
Than, see you next chap.
And paii paii.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just Fanboy.
FanficWARNING! FF 21+ BXB! FF INI BERISIKAN ADEGAN DEWASA, KEKERASAN DAN SEBAGAINYA JADI HARAP BIJAK DALAM MEMBACA. *** Nunew tau kala Zee tak pernah menaruh rasa padanya, dia juga tau dengan benar kalau Zee hanya membutuhkannya untuk mengalihkan perhat...