MFMH. 5

190 14 2
                                    

Hai baby

Sudah hari ke berapa nih
Aku up nya agak lama ya

Happy reading kha...

Peringatan 🔞

Saat ini keduanya sedang duduk di sofa sambil menonton tv, tangan ae merangkul pundak pete dan kepala pete bersandar di pundaknya.

"howaaamm... Ae, aku mengantuk" kata pete

"tidurlah, biar nanti aku yang membawamu ke kamar" kata ae dan membiarkan pete tertidur pulas di pundak nya.

Mengambil remot tv dan mematikannya, kemudian mengangkat pete dan membawanya masuk ke kamar. Meletakkan tubuh saint ke atas kasur dengan perlahan.

Kembali ke sofa depan mengambil poselnya. Dan kembali masuk ke kamar nya.

Berjalan ke arah ranjang dan merebahkan tubuhnya dengan berbaring menghadap pete.

Melihat istrinya tertidur dengan mata indah nya, membuatnya tidak bisa menahan untuk tidak menyentuhnya.

"maafkan aku... Aku tidak bisa menahannya sayang... Jangan salahkan aku... Jika kau tak bisa berjalan besok... Salahkan dirimu yang kelewat cantiknya" kata perth dengan senyum dan juga tatapan laparnya. Sudah seperti harimau yang akan memangsa buruannya.

Perlahan ae mendekatkan wajahnya, dan satu tangannya menyentuh wajah istrinya hingga turun ke bibirnya. Dengan ganasnya meraup bibir itu, membuat sang empunya melenguh merasakan sentuhannya.

"eughh... " lenguh pete saat merasakan benda lunak bermain dengan lembut dibibirnya.

Perlahan pete membuka matanya, dan melihat mata ae yang tertutup menghayati ciuman pada bibirnya, membuatnya tidak bisa bergerak untuk menghentikan kegiatan suaminya yang terus menerus membuatnya terlena.

Ae tersadar, saat istrinya terbangun karena ciumannya. Ae langsung menjauhkan wajahnya, pete menahannya dengan tangan yang sudah melingkar cantik di lehernya dan menarik kepalanya hingga bibir mereka bersentuhan.
Saling melumat, menghisap dan menjilat.

"eughh.. Mmmpp... Mmmpp... " desahan pete tertahan dengan ciuman mereka, tangan ae membuka piyama pete dan keseluruhannya begitupun sebaliknya hingga mereka sama sama toples.

"aahh... Ae... "desah pete saat merasakan hisapn lembut dan juga gigitan kecil di lehernya memberikan tanda ke unguan di sana.

Kini ae beralih ke putingnya yang sudah mengeras, memberikan sapuan halus dan juga hisapan kecil. Tangan pete meremas kepalanya dan menekan menetralisir rasa nikmat yang cukup membuatnya mendesah.

Kembali tangan satunya turun kebawah, ke bagian selatan dan juga mengurut pelan juniornya yang juga mengeras karena ulah tangan suaminya membuat pete jadi mengerang nikmat di saat akan mencapai klimaksnya. Dan cairan putih keluar membasahi tangan ae, membuat ae melepaskan ciumannya.

Perlahan ae bangkit dari mengungkungnya, dan menyiapkan dirinya dengan spermanya sendiri kemudian memasukkan jarinya satu persatu dengan perlahan hingga ketiga jaringa keluar masuk di dalam tubuh istrinya. Kembali ae mengurut tigernya dan memasukkan nya secara perlahan.

"sayang... Katakan jika sakit.. Maka aku akan berhenti... "

Dan jleb..

"aakkhh... Cup... " mencium seluruh wajah istrinya untuk menghilangkan rasa sakit.

"sayang... Aku bergerak sekarang... " hanya di balas dengan anggukan.

"aahh... Dihh.. Sa_nahh... " ae bersmirk ria setelah menemukan sweet spotnya. Ae terus menggerakkan secara perlahan dengan gerakan sedikit demi sedikit menjadi cepat.

"aahh... Yahh... Terusshh... Yahh... Hahh... Aahh... Aee... "

"sshh... Aahh... Benar benar_nikmat aahh... " racau ae

"oohh... Sayang... Aku tak bisa berhenti mulai sekarang... " racauan ae kembali terdengar.

"oohh... Yahh... Sshh... Aahh... Akuhh... Sampai... Aakkhh... " dan pete klimaks duluan sebelum ae.

"oohh.. Sayang aku belum sampai mmhh... " racau ae sambil menghentakkan pinggulnya hingga tigernya tertancap lebih dalam.

"aakkhh... Aakkhh... Oohh... Sshh... Aahh... Ah ah ah... "

"ini benar-benar nikmat... Sshh... Aahh... "

"mmmhhh... Oohhss... Mmmhhh..."
"ini luar biasa... Aahh... "

"ae aku mau dia_tassshhh... "

Baru kali ini pete meminta untuk ganti posisi. Dan segera saja ae mengangkat pete hingga duduk di pangkuannya. Membuat posisi mereka menjadi lebih intim, dan pete menggerakkan pinggulnya. Entah kenapa saat ini di posisi yang seperti ini lebih nikmat posisi sebelumnya.

"sshh... Aahh... Aahh... Mmmhh... " tangan kembali melingkar di leher suaminya, dan mulai menggerakkan badan nya naik turun.

"uughh... Ae.. Lebihh... Dalamhh... Lagihh... Ahh... "

Rrmasan ae pada bongkahan pantanya semkin kuat.

Plakk.. Plakk..

"aakkhh... Aakkhh... Aeee... Sshh... Oohh... " gerakan pete semakin tak terkendali. Membuat ae kewalahn dan pete hampir akan terjatuh dan unrung tangannya kuat untuk menyangga ,dan menahan punggungnya. Kepalanya tertarik ke belakang saat rasa nikmat itu datang bertubi tubi.

"oohh... Sshh... Aahh... Aahh.. Aakkhh... Mmmhh... Ahh... Akuhh... Aku aahh... Sampai aakkhh... " pete klimaks lagi

"sebentar lagi sayang... Aku belum dapat... " dan ae membalikkan tubuh pete sedikit tengkurap, mengangkat sedikit bokongnya dan searah dengan tigernya. Kembli ae menambah kecepatan.

Doggie style 😛

"aahh... Uughh... Sshh... Aahh... Hmmmhh... Ooohhh... " pete terus mendesah gelisah saat titik spot terus dihantam.

"aahh.. Mmhh.. Mmmhh... Oohh... Sshh... Aee... Aber_hen_tihhh... Aahh.. "

"ayo sayang bersama... Aarrgghh/aahh... " dan mereka klimaks bersamaan. Dan ae melepaskan cairan di dalam membuat tubuh pete menghangat. Kemudian mengeluarkan tigernya nya yang sudah tertidur.

"terimaksih sayang.. Cupp... Aku minta maaf... Cupp... " ae ambruk di sampingnya dan menariknya kedalam pelukannya. Melihat pete yang tertidaur karea kelelahan, dan ae ikut tertidur juga.



Thank you baby...

Bye...

Muach...

My Family My Husband (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang