MFMH. 8 🔞

202 12 1
                                    

Hai baby...

Lanjut lagi yuk...!




"mmy.. Cu.. Mmy.. Cu.. "

Dedek bayi lucu itu, kini sedang merangkak ke arah pete. Mencoba berdiri dan meraih tangan mommynya, dan pete segera mengangkatnya ke pangkuan nya.

"anak mommy mau cucu, iya? Ya udah " dan membuka kedua kancing baju dan mulai menyusu.

"ssshh... Duhh... Pelan-pelan sayang mommy sakit ini...! " rintih Pete saat si baby menyedot dengan sangat kuat di putingnya. Menarik sedikit wajah si bayi, agar tidak terlalu menggigit ujung putingnya. Tapi, tangannya di tepis oleh si baby dan si baby malah keterusan.

"uuhh... Jangan begitu sayang... Lepas ya? "

"mmm..mmm..! " si baby boy menolak, tidak mau lepas dari cucu mommynya.

Dan pintu rumah terbuka terlihat pria tinggi masuk sambil membawa sesuatu untuk istrinya.

"ppehh... Baby.. Hh.. " pete memanggi" ae memberitahunya bahwa iya keskitan, karena si baby nenyedot nya kuat dan juga ikut menggigit nya.

"aahh... Cukup sayang ya? Phi... Tolong bikin susu untuknya, punya ku sakit sekali" kata pete, meminta tolong pada suaminya.

Dan dengan kecepatan kilat ae sudah kembali ke ruang tamu dimana istrinya duduk saat ini. Mengangkat si bayi memngambil alih untuk menggendongnya dan memberinya susu agar tertidur.

Lain ceritanya dengan si pete setelah baby nya tidur, dia yang tersiksa sendiri menahan perih di ujung putingnya.

"aahh... Sakit... Uuhh... "

"Sayang kenapa " tanya ae

"phi tolong aku " dengan mata sayu menatap suaminya.

"ooh... Shit... Sayang, jangan memandangku seperti itu... Kau membuah tiger ku terbangun" ucap ae dan segera menarik istrinya, mengangkatnya ala brydal menuju ke dalam bilik kamar.

"aahh... Phi perih... Gatal... " racaunya masihmemandang suaminya, dengan tangan yang sudah memainkan putingnya sendiri.

"lepaskan tanganmu, sayang... Kau menggodaku" ucap tertahan ae, saat melihat gerakan erotis istrinya saat ini. Dan segera melepaskan semuanya yang ada pada tubuh keduanya.

Membawa istrinya ke atas kasur, dan tanpa pemanasan langsung memasukkan Tigernya yang sudah mengeras.

Jlebb..

"aahhkk" jeritnya kesakitan

"mana yang perih sayang.. "

"disini.. " sambil memegang ujung putingnya dan melintir dengan jari tangannya. Segera ae melepaskan tangan itu dan melahap dengan buas, seperti harimau yang sedang memakan buruannya.

"mmm... Aahh... Yah" desah pete saat ae mengenyot susunya bersamaan dengan gerakan di bawah sana.

"oohh... Aahh... Yahh.. Hhaahhkk... Phi.. Hhh... Hhkk... Iihhkk... " desah nikmat pete saat spotnya terhujam berkali-kali.

"oohh... Sayang nikmat... Argh.. " racau ae tak karuan dengan gerakan cepat.

"mmmhhh... Aahhkk... Aahh... Yesshhh... Oohh... Ohhkk... "

Dan klimaksnya mereka bersamaan.

"lagi sayang... "
Dan entah jenapa pete menuruti kemauan suaminya.

(ingat pete anakmu masih kecil, masa mau bikin dedk bayi lagi)

Memindahkan pete kepangkuannya, mengangkat pinggulnya dan menggenjot naik turun.

"aahhkk... Yahh.. Mmhhkk... Yahh... Sshh.. Oohh... " menjambak rambut saat mengulum putingnya dengan mata tertutup, mulut terbuka, kepala mendongak ke atas. Menambah kesan seksi bagi.

.
.

Lagi, mereka klimaks bersama.

Dan lagi lagi mengulangi, kegiatan panas yang menguras tenaga, intinya keduanya menghabiskan malam dimana sebenarnya.. Karena si baby.. Dan berujung di atas ranjang bersama si suami.

Dan mungkin besok, pete akan kesusahan saat berjalan.

(panas gk, di tambah siang gini.. Makin panas)  aduhh.. Otakku..!!

Tebece aja ya baby...

Aku gk bisa nafas... (nulis aja nahan nafas.)

Hahha.. Gk juga sih.

Bye bye

My Family My Husband (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang