BAB V

64 7 0
                                    

"WIHHH GILA KEREN. Thanks ya semuanya" gita merasa sangat puas dengan penampilan mereka tadi. Penampilan paling sempurna selama dia berada di ekskul ini.

Gita, Chika dan 5 orang lainnya yang mengikuti ekskul dance telah kembali keruangan mereka. Setelah beristirahat sebentar dan berganti pakaian masing masing, mereka pulang satu persatu. Tinggalah gita dan Chika disana.

"Ka aku pulang duluan ya" Chika meminta izin seraya membereskan barangnya.

"Bentar chik bareng" Gita buru buru mengambil tasnya dan menghampiri chika. Mereka berjalan beriringan keluar rungan.

"Ka, kenapa ekskul dance kurang orang? 7 orang kan cukup buat dance"
"Syarat dari sekolah. Setiap ekskul miniman punya 20 anggota."
"kenapa?"
"Ekskul disekolah ini banyak, sekolah cuma ngasih biaya ke ekskul yang banyak peminatnya. kalau kurang dari 20 sekolah ga akan ACC kalau lomba yang berarti kalau kita mau lomba harus pake uang pribadi, apa lagi ekskul yang ga banyak prestasi kaya ekskul dance."
"Kenapa ga banyak prestasi?"
"Ya gimana mau menang lomba kalau lombanya aja ga di ACC. Tapi taun ini kita dikasih keringanan, kalau kita bisa menang kompetisi besar akhir tahun nanti, kita ga akan dibubarin. Dan, minimal anggotanya 10 biar dibiayain, kalau kurang dari 10 ya udah kita pake uang pribadi." Gita menghembuskan nafasnya. Terlalu pusing memikirkan ekskul nya yang sedang di ujung tanduk.

"Ribet banget"
"Ya emang. Tapi ya kita tetep aja beruntung dikasih keringanan" Chika hanya mengangguk menanggapinya.

"Lo di jemput?"
"Harusnya iya, tapi aku belum telpon papah" Chika mengeluarkan handphone nya dari saku, hendak menghubungi papahnya untuk menjemputnya.

"bareng gua aja, sekalian gua mau traktir tanda terimakasih gua tadi"
"Ga usah kaa, lagian aku juga suka dance, dengan senang hati ko aku bantu"
"Udah ayo, ga usah sok nolak" Gita menarik tangan chika menuju parkiran. Mencari mobilnya sesaat karna gita sendiri lupa ia parkir dimana. Tak berapa lama mereka menemukan sebuah mobil berwarna hitam terparkir rapih diantara deretan mobil mewah lainnya.

Sekolah chika memang terkenal dengan sekolah yang dihuni oleh orang orang ber-atm unlimited. Dengan kelas yang hanya berisikan maximal 20 orang disetiap kelasnya, mereka difasilitasi 2 AC, 1 TV, Proyektor, bangku yang sangat nyaman dengan bantalan empuk, dll. Serta untuk fasilitas sekolah mereka mempunyai kolam renang, setiap lapangan untuk setiap olahraga -termasuk indoor dan outdoor-, ruang teater, studio musik, studio radio, ruangan tiap ekskul, UKS yang sangat lengkap, tempat peribadatan 3 agama -masjid, gereja, pura- yang merupakan sebagian besar umat disana, kantin yang sangat lengkap atau jika tidak ingin membeli makanan dikantin siswa dapat membeli makanan cepat saji yang berderetan di depan sekolah seperti mcd, kfc, starbucks, dll. Serta fasilitas sekolah lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

♪♪♪♪♪

"Mau gua beliin apa?" Ucap gita yang sedang fokus memperhatikan jalan agar mobil yang dia kendarai tetap berada dijalurnya.

"Anter pulang aja ka, aku mau ada urusan" Chika masih terus berusaha menolak ajakan gita untuk mentraktirnya sesuatu. Gita melirik ke arah Chika untuk memastikan apakah dia berbohong atau tidak.

"Ya udah mana alamat lo"
"huhh, sapphire regency blok B7 NO.13" chika menghembuskan nafasnya lega. Chika sebenarnya tak ada urusan apa apa, ia hanya sedang malas berada diluar rumah, dia ingin segera bersantai dikamar barunya itu.

Untungnya gita tau perumahan tempat chika tinggal, jadi tak ada drama drama nyasar karna chika pun masih belum hafal jalan disana.

♪♪♪♪♪

"Thanks ka" Chika sedikit mencondongkan tubuhnya ke jendela mobil gita yang terbuka untuk berpamitan.

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang