BAB VIII

109 10 6
                                    

"Vi... aku suka kamu" Hening seketika menyelimuti mereka. Vivi terdiam menatap Chika yang juga sedang menatapnya. Tak hanya Vivi dan Chika, mereka semua merasakan jantungnya masing masing berdegup kencang.

"WEEEE APE NIIHH TERNYATA CONFESS...." Ara berteriak histeris untuk memecahkan suasana.

"Ulang lagi Chik coba" Azizi memintanya mengulang apa yang dia katakan untuk memastikan ia tak salah dengar.

Chika menoleh menatap mereka semua.

"Aku suka Vivi." Jawab Chika tegas. Kali ini terlihat sangat yakin.

"Weeeeeeee cielah Drun tuh Chika suka lu" Ara mendorong pelan bahu Vivi yang masih terbengong.

Mereka melanjutkan permainan hingga saatnya mereka lelah dan memasuki tenda untuk mengistirahatkan diri. Vivi yang tak bisa tidur walau sebesar apa ia mencoba karna terpikirkan pernyataan Chika tadi akhirnya memutuskan untuk keluar mencari angin dari tendanya yang diisi oleh dia, Ara dan Azizi.

Vivi duduk di depan api unggun yang sudah di matikan sisa mereka bermain tadi. Ia menenangkan jantungnya yang berdegup dengan melihat ombak malam yang tenang. Ia senang bahwa Chika menyukainya. Tetapi ada rasa takut juga dalam dirinya. Rasa takut tentang bagaimana dia akan mencintai Chika.

Seseorang duduk di samping Vivi tiba tiba. Vivi menoleh dan mendapati Chika disana. Chika menatap ombak yang tadi di tatap oleh vivi, Menghela nafasnya panjang.

"Kalau kamu ga suka gapapa ko, kan tadi aku cuma jawab truth. Jangan dipikirin ya, aku ga minta kamu apa apa ko" Chika seperti tau apa yang dipikirkan oleh Vivi.

"Aku suka kamu" Chika menatap Vivi yang menyatakan bahwa dia juga menyukai dirinya.

"Kalau kamu juga suka aku kenapa kamu ga seneng pas aku bilang suka?" Chika heran dengan sikap Vivi.

"Aku bingung aja. Aku takut buat jatuh cinta ke kamu" Chika yang mulai menyadari bahwa Vivi mulai menggunakan kata 'kamu' dan 'aku' tersenyum dalam hati.

"Takut kenapa?"
"Takut aku ga bisa"
"Ga bisa apa?"
"Ya ga bisa aja"
"Mau coba?" Chika tersenyum manis kepada Vivi yang sekali lagi terbengong dengan pernyataan Chika.

"Coba?" Vivi bertanya memastikan apa yang dia maksud benar atau salah.

"Coba dulu sama aku. Baru kamu tau kamu bisa apa engga" Vivi terdiam berfikir.

"Pikirin aja dulu gapapa. Aku masuk yaa.. kamu jangan ke maleman diluar nanti ada yang nemenin" Chika meng-isengi Vivi yang dia tahu kalau Vivi adalah seorang penakut.

"CHIKAA AAHHHHHH!!!" Vivi segera berlari masuk kembali ke dalam tenda. Chika tertawa kecil mendengar teriakan Vivi.

♪♪♪♪♪

Pagi ini mereka kembali setelah berlibur singkat.

"Ra lo nyetir yaaa" Vivi memberikan kunci mobilnya kepada Ara.

"Okssss" Mereka segera masuk ke dalam mobil.

Selama di perjalanan hanya Azizi dan Ara yang sangat ribut tentang hal hal random yang mereka bicarakan. Vivi dan Chika terkunci dalam suasana canggung. Hanya ada diam di antara mereka.

Setelah mengantar Chika terlebih dahulu kerumahnya, merekapun sampai di kost kostan tempat mereka tinggal.

Ara masuk ke kamar Vivi tampa mengetuk pintu dulu seperti biasa. Terlihat Vivi yang sedang berbaring di atas kasurnya. Ia tampak seperti orang yang banyak sekali pikiran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 30, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang