CHAPTER 12

2.3K 190 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

.

.

.

.

Suara gemuruh hujan yang sangat lebat membasahi kota bangkok yang terlihat sedikit sepi akibat hujan yang begitu kuat, suara petir seakan menghantam langit dengan begitu kuat.

Di sebuah gedung yang sangat kumuh dan tak terawat ada seseorang yang tengah tertawa terbahak-bahak.

"HAHAHAHAHAHA..... Menghancurkan aku?" Pete mengambil kepala Lorenzi dan melemparkannya tepat di wajah Glenno.

"Sskarang kau makan isi kepalanya atau anakmu yang cantik ini akan diperkosa secara bergilir oleh ketujuh pengawalku...!!!" Pete menatap jijik pemuda yang ia rantai dengan kaki dipasung. Ia duduk di salah satu sofa seraya mengelus perut buncitnya dengan sayang.

Glenno sudah dalam keadaan yang sangat mengenaskan, tubuhnya telah disayat dan siksa dengan berbagai alat yang sederhana yang mampu membuatnya menjerit sakit.

Ia benar-benar menyesal telah karna telah berurusan dengan pria cantik itu, sangat menyesal bahkan dirinya berharap untuk tidak bertemu dengan orang yang di depannya lagi.

Pete kesal ia mengambil kapak baja hitam yang memiliki ketajaman yang luar biasa, lalu melemparkannya tepat di kaki korbannya yang di pasung.

"AKKKHHHHHHHHH....!!!!!!!!!!!!!!!!!"

"Aku bilang makan! Kau tulikah? Atau memang tuna rungu?!" Pete mengajak bicara Glenno yang jelas-jelas di dada Glenno telah tertancap sebuah obeng yang telah ditusuk paksa oleh Pete beberapa menit yang lalu.

Glenno dengan rakusnya memakan isi kepala tuannya dengan air mata yang kian turun dari matanya, ia benar-benar ingin menjaga putrinya agar tetap selamat dari psikopat walau dirinya harus menelan otak itu mentah-mentah.

"Hiksss... Hikssss... Hiiksss... Ayah.... Hiksss..." Putrinya berumur 17 tahun itu digantung diatas tiang balok dalam keadaan telanjang bulat tak memakai busana sedikit pun.

Love you again [END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang