Sembilan belas : Sekolah baru

4.3K 221 0
                                    

Karna terik matahari ini menyilaukan mataku, aku terbangun.

Aku berjalan menyusuri tangga, aku pergi keluar,

masih malam rupanya.

Entah kenapa aku tiba tiba pergi keluar.

Hingga,
Seseorang menepuk bahuku.

JRENG

Siapa itu?!

Sosok seram itu mengagetkanku.

Bayangan hitam itu menghampiriku,

SEPERTI DEMENTOR DI HARRY POTTER?!

Apa salahku hingga aku di kejar dementor? apakah aku buronan yang kabur dari penjara azkaban atau apa?

Mau tak mau aku harus menjauh, hingga aku jatuh

BRUK

"Key, ga apa apa?"

Ternyata hanya mimpi. Alhamdulillah cuma mimpi.

Aku melihat posisi tidurku. Dan aku berada di bawah, bukan di kasur.

"Mah, sekarang Keyla sekolah?" Aku berusaha membukakan mataku, tapi hasilnya nihil mataku tetap saja menyipit karna efek baru bangun.

"Iya sayang. cepet mandi gih, mama udah nyiapin bekel kamu ya, mama ga mau tau jam 05.40 kamu harus udah beres semuanya. jam 05.45 kita berangkat"

"Sebentar... jam 05.40?! sekarang aja udah jam 5?! gilaa gue harus cepet cepet " ucap Keyla dalam hati

Keyla melakukan gerakan secepat kilat demi pergi bareng bersama mamahya itu. Karna Keyla 'malas' apabila ia harus berangkat menggunakan kendaraan umum di pagi hari, ia malas untuk bergelantungan saat di perjalanan, karna semua kursi di dalam bis laku terduduki oleh ibu-ibu dan bapak-bapak yang hendak bekerja.

....

Keyla memasuki sekolah tersebut.

Hening. Banyak orang. Buku. Headsheet. Handphone. Ya itulah yang Keyla lihat.

Orang orang di sekolah ini sepertinya jarang sekali mengeluarkan suara.

Keyla hanya sedikit tersenyum melihat pemandangan seperti ini.

"Mungkin orang orang disini benci bersosialisasi atau mungkin mereka malas?" batin Keyla

Keyla menyusuri koridor kelas berharap menemukan cogan, salah maksudnya teman.

"Bisa bisa disini gue ga punya temen sama sekali dah" Keyla memutar kedua bola matanya, juteknya keluar.

Jeng

Kumpulan anak anak eksis gaul nan berkelas pun datang

Rata rata mereka tuh anak eksis di ig, ask.fm

Mereka melewat ke arahku. Mereka tersenyum ke arah Keyla.

"Gue kira mereka sombong, tapi murah senyum juga." Keyla mengangkat bahunya.

...

Disini tak ada perkenalan sama sekali. Duduk pun sendiri sendiri. tapi ada sebuah obyek yang membuat mata Keyla menatap orang itu, menatap dengan fokus.

Fikri di kelas ini juga?!

FIKRI POV

Aku sudah tau dia bersekolah disini. Tadi pagi, aku melihatnya di antar oleh mamahnya. Aku sengaja berpura pura tak langsung menyapanya, aku tak ingin membuat dia kaget, biarkanlah dia sendiri yang sadar akan kehadiranku.

Stalker✨ [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang