Jensen dan Jason sedang berjalan beriringan memasuki ruangan. Dengan langkah lebar dan senyum yang menghiasi wajah. Seluruh mata juga mulai tertuju pada mereka.
Pada paras rupawan mereka. Serta, tubuh tinggi tegap bak orang dewasa mereka. Padahal, mereka baru berusia tujuh belas tahun sekarang.
"Ini mana yang Jensen dan mana yang Jason? Aku baru melihat mereka."
"Jason yang pakai rompi dan yang Jensen yang tidak."
"Ohhh, kakaknya yang mana?"
"Kakaknya yang Jason. Gagah sekali, ya? Bu Joanna pasti bangga karena anaknya sudah besar-besar."
"Iya, ya? Beliau pasti sangat kesusahan karena harus mengurus mereka sendirian."
Jason dan Jensen mulai mendekati kursi ibunya. Joanna, wanita berusia 41 tahun yang tampak menawan dengan balutan dress panjang warna hitam. Tidak lupa dengan blazer yang sudah tersampir di pundak.
"Mama kira kalian tidak datang."
Jason dan Jensen mencium pipi Joanna bergantian. Mereka juga meminta maaf karena terlambat. Sebab mereka ada urusan di sekolah. Mengingat mereka baru saja menerima surat kelulusan.
"Selamat siang hadirin semua! Perkenalkan, saya Giana yang akan memandu acara dari awal hingga akhir---"
Tiga jam terlewat begitu saja. Tidak ada rasa mengantuk apalagi bosan bagi para seluruh tamu undangan. Termasuk Joanna dan si kembar yang saat ini tengah bertepuk tangan dan menggoyangkan kepala. Menikmati suara anak-anak panti asuhan yang sedang menyanyikan lagu Que Sera Sera.
Now I have children of my own
They ask their mother, what will I be
Will I be handsome? Will I be rich?
I tell them tenderly.Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be.Tepuk tangan semakin riuh. Apalagi ketika Jason dan Jensen berdiri hingga orang-orang ikut melakukan itu. Membuat lima puluh anak panti yang berusia 5 sampai 12 tahun tampak senang karena bisa membuat orang-orang tersenyum.
Orang-orang menatap si kembar bergantian. Agak terkejut karena mereka telah banyak berubah dari tahun sebelumnya. Mungkin karena efek pubertas juga. Membuat mereka yang dulu tampak menggemaskan, kini justru berubah jantan.
"Kudengar, Bu Joanna ditinggal ketika hamil."
"Kasihan sekali, mereka tidak bisa mendapat kasih sayang seorang ayah dari lahir hingga sebesar ini."
"Iya, kasihan sekali. Anyway, Bu Joanna usianya berapa, ya? Aku penasaran. Beliau tampak masih muda."
"41 tahun. Beliau menikah muda, pada usia 23 kalau tidak salah."
"Oooh, pantas saja. Tapi, untuk seusinya, kulitnya masih sangat kencang. Seperti artis Korea yang baru bercerai dengan suaminya. Song Hye Kyo! Iya, vibesnya mirip dia. Janda muda dan kaya."
"Wajar lah! Beliau banyak uang! Selain perawatan dari kuar, beliau pasti menjaga pola makan dan menerapkan hidup sehat. Tidak seperti kita yang sering makan gorengan!"
Final acara akan segera terlaksana. Joanna, kini sudah berjalan menuju podium dengan langkah pelan. Sembari menatap depan dan sesekali menyapa tamu undangan di kiri kanan.
"Selamat sore hadirin semua! Terima kasih atas kehadiran kalian. Saya, Joanna Iskandar, selaku pemilik acara, benar-benar merasa terhormat atas kehadiran kalian. Terlebih atas kemurahan hati kalian yang telah memberikan sumbangan untuk anak-anak panti asuhan meskipun tanpa diminta."
Joanna berada di atas podium cukup lama. Karena selain mengucap terima kasih dan yang lainnya, Joanna juga mengumumkan jika dia akan membangun sekolah dasar dalam kurun waktu dekat. Di samping panti asuhan yang 16 tahun lalu dibangun olehnya. Mengingat kini, sudah ada sponsor yang akan menyuntikkan dana dalam jumlah besar.
Tepuk tangan dan sorakan kian terdengar. Joanna juga mulai turun dari podium sekarang. Berjalan pelan menuju anak-anaknya yang sudah berdiri dan menyambut dirinya.
SPOILER
"Mama serius tidak mau menikah lagi?"
"Kita sudah besar dan akan pergi dari rumah dalam kurun waktu dekat ini. Kita tidak mau Mama kesepian nanti."
"Om Jordan, dia baik sekali. Kenapa Mama tidak mau membuka hati?"
"Ma, apa sehebat itu eksistensi Papa Jeffrey?"
"Nek, Papa Jeffrey itu orangnya seperti apa?"
"Papa kalian dulu nakal sekali. Tobat waktu bertemu Joanna. Dia sangat mencintai Mama kalian."
"Lalu, kenapa dia tega menyakiti Mama?"
50+ comments for next chapter :)
Tbc...