Pada titik paling hancur, aku berhasil melewatinya sendirian..
Tanpa pelukan, tanpa penenang, tanpa dekapan, tanpa pendengar, tanpa segalanya..
Yang ada hanya diri yang merengkuh jiwa yang sudah melemah..
Memblock segala sisi fatamorgana..
Mengorek sendiri luka yang harusnya segera diobati..
Nyatanya tidak!..
Luka itu semakin melebar dengan darah yang terus bercucuran..
Berjalan tertatih hingga mengesot agar gelap malam segera terlewati..
Dan sekali lagi, pada titik paling hancur,
Akhirnya aku harus melewatinya sendirian..Lamongan, 10 Juli 2022
R.Oktafiana
KAMU SEDANG MEMBACA
JANGAN DIBACA, INI SEMUA LUKA
AcakTentang semua luka yang tak mampu diutarakan-luka yang ingin sembuh sejalan dengan waktu