Warning di awal :
Bahasa tiba-tiba campuran, kadang baku kadang nggak. Kalo ga suka ga usah dilanjut baca yaaaa!!!
.
.
.
"Jadi selama ini ibuku masih hidup ssu?"Suara lemah dari depan pintu rawat membuat mereka menoleh. Kise berdiri dibantu dengan Aomine. Pemuda itu sangat terpukul mendengar berita yang sebenarnya.
"Kise, kau..." Gumam Nijimura.
"Ryouta! Kau baru sadar, jangan main jalan saja!" Tegur Nash. Ia mau memegang bahu pemuda itu tapi langsung ditepis.
"Jangan sentuh aku. Kau tau dari dulu kan berita tentang orang tuaku?" Ujar Kise dengan nada ketus.
"Maafkan aku tapi aku benar-benar tidak tau kalau ibumu masih--"
"Kenapa kau tak berkata yang sejujurnya dari dulu?!" Teriak Kise marah. Bahkan Aomine yang sedang menumpunya pun terkejut. Ia segera menghapus air mata yang menetes di pipi pucat itu.
"Jangan menangis. Bagaimana kalau kita melihat Haizaki?" Tanya Aomine. Kise pun mengangguk, ia mau Akashi dan Kuroko juga ikut. Mereka pun bergegas ke ruangan Haizaki.
Sekarang hanya tinggal Nash, Silver dan juga Nijimura. Mereka terdiam agak lama sampai Nijimura membuka suara.
"Jadi... anda...?"
"Kami yang menculik Kise dan menjadi walinya hingga sekarang" Jelas Silver singkat. Ia tak mau lama-lama berdebat dengan pria di hadapannya ini.
Nijimura mengangguk kemudian menatap wajah kecewa Nash.
"Aku tau Kise tidak akan marah karena ia memang tidak bisa. Aku mengenalnya semenjak ia pindah ke Teiko saat kelas 3 SMP. Awalnya aku tau dia bermain basket dan berpikir kalau ia orang luar juga karena warna rambutnya. Tapi semenjak tau masa lalunya dan aku sudah lulus, aku tak bertemu dengannya lagi" Jelas Nijimura.
"Aku tau... niat kalian baik kan? Menjauhkannya dari orang tua nya yang selalu menyiksanya. Semenjak Kise diculik, Haizaki diperalat oleh ibunya Kise. Begitupun saat kejadian winter cup. Alasan kenapa Haizaki bertingkah bodoh dan kasar adalah karena ia lelah mendapat paksaan dari ibunya Kise dan juga ayahku. Semenjak mereka tau Kise masih hidup, mereka sangat ingin menyiksa Kise lagi" Lanjutnya. Kini Nash dan Silver mendengarkan baik-baik.
"Jadi aku mohon tolong maafkanlah Haizaki" Kata Nijimura.
"Sudahlah, bocah. Kau tak perlu begitu. Mendengarnya membuatku muak dan aku ingin membunuh mereka"
Nijimura terperangah. Mereka yang dimaksud itu adalah ibunya Kise dan ayahnya bukan?
Ia kemudian menyeringai.
"Perlu kubantu? Aku juga lelah dengan semua yang pria tua sialan itu lakukan" Katanya.
Mereka kemudian tersenyum iblis.
"Waw... kompaknya" Gumam Silver.
.
.
AoKise
.
.Kise duduk di samping ranjang Haizaki. Pemuda itu masih belum sadarkan diri. Di samping Kise, ada Aomine, Kuroko dan terakhir Akashi. Mereka berdiri sedangan Kise duduk.
"Apapun yang kau perbuat selama ini... aku selalu memaafkanmu. Tapi aku takut" Gumam Kise. Ia tidak memakai embel embel seperti biasanya.
"Ryouta.." Aomine menatap Kise lirih.
Sebenci-bencinya ia pada Haizaki, Kise sudah memaafkannya yang berarti ia juga harus memaafkan pemuda itu.
"Tidak apa jika ibu masih hidup ssu. Mendengarnya saja sudah sangat bahagia, walau aku tau aku tak berarti apapun dimata ibuku ssu" Kata Kise. Kemudian ia memegang tangan Haizaki yang diinfus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Game (AoKise)
FanfictionSekelompok pemain basket jalanan dari Amerika datang dan meremehkan pemain Jepang. Kagetora, mantan pemain timnas Jepang terbawa emosi dan menantang mereka dengan pemain yang berpotensi. Sebenarnya tidak terlalu sulit namun untuk yang mempunyai ses...