I | Hello, Hogwarts!

749 72 7
                                    

Tahun Ketiga, The Prisoner of Azkaban.

 "Selamat tinggal mum, dad!" Aku melambaikan tangan kepada orang tuaku dari jendela kereta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



"Selamat tinggal mum, dad!" Aku melambaikan tangan kepada orang tuaku dari jendela kereta. Aku duduk di kompartemen yang sama dengan teman temanku yang lainnya. Syukurlah, tahun ini partner duduk ku di kereta cukup nyaman. Tahun lalu, ada seorang gadis hufflepuff memakai minyak angin yang sangat menyengat di detik pertama kereta berjalan, aku menahan untuk tidak mabuk karena mencium aromanya sepanjang perjalanan.

Ini tahun ketigaku di hogwarts, ku harap kali ini baik baik saja. Dua tahun lalu, berbagai kejadian mengerikan terjadi, tahun lalu putri bungsu weasley hampir terbunuh di kamar rahasia dengan ular basilisk raksasa yang mengerikan. Aku baru tahu Salazar Slytherin menyimpan peliharaannya itu di hogwarts, walaupun aku juga seorang Slytherin, tapi tetap saja itu mengerikan!

***
Seseorang menggoyangkan bahu ku lumayan keras, membuatku terlonjak dari lamunanku saat itu juga, aku menoleh dengan bingung, itu pansy.
"Hey! Aku sudah meneriakimu puluhan kali, mengapa kau tidak mendengar?" Pansy bertanya galak.

"huh? oh tidak, aku hanya melamun sedikit. Ada apa?" Aku sedikit bingung mengingat dia menggoncangku dengan cukup keras.

"Ganti bajumu dengan jubah, bodoh. Kita akan sampai lima belas menit lagi dan kau masih diam termenung memandangi jendela" katanya cerewet.

Aku mulai sadar, melihat sekeliling. Semua sudah berganti pakaian dengan kemeja putih, rompi, juga jubah dengan emblem slytherin dan dasi hijau-silver nya yang melegenda. Sementara diriku masih memakai sweater hijau gelap dan celana jeans, kacau sekali.

***
Kereta sampai, fiuhh. Aku berganti pakaian dengan kebut kebutan tadi, seperti dikejar professor snape yang menagih tugas esai dua meter. Tapi syukurlah, aku tidak terlambat.

Aula sekolah terlihat ramai, ada anak anak baru di tahun pertama yang akan diseleksi asrama. Mereka menggemaskan. Aku duduk menikmati makananku. Tanpa mendengar perintah perintah dumbledore, sang kepala sekolah, menyebalkan sekali. Aku sudah hafal isinya, diulang ulang setiap tahun. Tentang hutan terlarang, lantai tiga sebelah kanan, memperkenalkan guru baru yang- ya tuhan, guru pertahanan terhadap ilmu hitam yang baru itu menyedihkan sekali, wajah dan tangannya dipenuhi luka cakaran, apakah dia memelihara singa dirumahnya? Tapi aku tidak peduli, sibuk menghabiskan makanan didepanku yang terlihat jauh lebih menarik dibandingkan celotehan dumbledore di depan sana. Sambil mendengarkan suara suara teman asramaku yang berbicara. Fiuhh, awal yang baik. Semoga tahun ini berjalan dengan normal. Walaupun aku tidak yakin, selama si potter itu masih ada disini, aku yakin setiap tahun dia akan bertarung hidup-mati karena terus diincar dark lord. Tapi biarkan saja lah, bukan urusanku.

Dan itu adalah awalku, Astoria Greengrass, yang memulai tahun ketiganya di hogwarts.

*********************

Aku bangun pukul 05.00. Masih terlalu pagi untuk sarapan dan terlalu terlambat untuk melanjutkan tidur. Aku pun sudah tidak mengantuk. Aku meraih sebuah buku klasik eropa diatas rak yang semalam tidak sempat aku baca karena terlalu lelah.

Aku memutuskan untuk membaca buku itu di ruang rekreasi, tidak di kamar. Pemandangan nya tidak terlalu indah. Daripada melihat pansy yang senyum senyum sendiri dalam tidurnya, atau Daphne sedang meracau tidak jelas, lebih baik aku turun.

Ruang rekreasi, selalu menjadi tempat favoritku untuk menghabiskan waktu. Suasana berubah hangat ketika aku mendekati perapian, menuju sebuah sofa yang paling sering aku tempati, bahkan sudah seperti milikku. Aku menyalakan lilin aromaterapi untuk menyegarkan pagiku, duduk di depan perapian sambil membaca buku baru yang sepertinya akan menjadi favoritku. Huhh, kenikmatan yang tiada tanding.

Tapi sepertinya kenikmatan itu tidak bertahan lama.

"Hei!" Aku berseru, terlonjak saat buku ku dirampas dari belakang.

"Aku lihat, kau lebih sering membaca buku buku ini dibanding kegiatan lain, Kau lebih mirip seorang Ravenclaw daripada Slytherin, apakah kau yakin kau ditempatkan di Slytherin?" Suara rendah dan berat itu mentertawaiku.

"Demi Merlin, Malfoy. Aku sedang tidak ingin berdebat, aku juga berasal dari 28 Darah Suci kalau kau lupa. Aku tidak se-berbeda itu sampai ditempatkan di Ravenclaw, bisa bisa leluhurku bangkit dari kubur bila mendengarnya" aku mendecih, sungguh. Mengapa manusia sepertinya diciptakan, hanya untuk menganggu hidup orang lain kah?

"Santai saja, Greengrass. Aku hanya bercanda tadi" Draco berbicara lagi.

aku tidak salah dengar? Dia? Bercanda padaku?

"Seorang Malfoy bercanda padaku? Sayangnya tidak lucu" aku bergumam sambil melemparkan handuk yang aku bawa untuk mandi tepat ke wajahnya yang pucat itu.

"Baikl- Hei! Tidak sopan sekali." Dia mengamuk.

"Siapa yang mulai?" Aku memasang wajah mengejek. Mengambil buku ku dan bangkit, segera berlari ke arah kamar, lebih tepatnya kabur.

Sampai dikamar dengan nafas yang tidak beraturan, aku melihat teman temanku sudah selesai mandi, berganti baju. Sial sekali. Semua terjadi karena malfoy yang kurang ajar itu. Aku bisa-bisa terlambat!

"Tori, darimana saja kau?" Daphne bertanya padaku.

"Tidak, hanya ruang rekreasi. Membaca" aku menjawab seadanya sambil mengatur nafas.

"Bukan nya bertengkar dengan malfoy?" Itu suara pansy.

"Tidak! Apa apaan? Mana mungkin pangeran ular menyeramkan yang kalian juluki itu mau menghabiskan waktunya denganku hanya untuk bertengkar?" Ujarku asal.

"Sudahlah, kau memang tidak berbakat dalam berbohong. Aku sudah melihatnya. Ternyata seru juga melihat kalian bertengkar, kapan lagi bisa melihat pangeran slytherin itu bertengkar dengan wanita?" itu suara pansy lagi, di dukung suara Daphne yang meng-iyakan kata katanya.

"Terserah kalian, aku mau mandi." Ujarku cepat, badanku gerah sekali. Aku mencari cari handukku.
Sial ! Aku lupa mengambilnya kembali setelah menimpuk malfoy dengan itu. Astoria bodoh !

***


Hey! Bagaimana chapter pertamanya? Berikan komentar, saran, kritik atau apapun di dalam kolom komentar ya! Aku akan sangat menghargai itu ' ' )\

Moonlight | Drastoria Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang