part1- tekanan

176 40 188
                                    

"tempat yang ku kira akan menjadi rumah, ternyata menjadi luka terhebatku"
~Grizella gravasya lita~

Langit hitam di sertai gemuruh nya hujan di malam hari,menggambarkan suasana hati  seorang gadis cantik yg saat ini sedang menatap jendela dengan tatapan kosong di sertai pikiran yang melayang memikirkan nasib nya dia sendiri.

"Kenapa nasib gue kaya gini ya tuhan?ucap Grizella meneteskan air matanya,"Kenapa kebahagiaan selalu ga berpihak ke gue?apa gue ga berhak bahagia?" Ucap nya tertawa miris.

"GUE BENCI,DIRI GUE SENDIRI!" teriak Grizella sembari mengacak rambut nya prustasi

Ia turun berjalan beberapa langkah ke arah laci dan mengambil sebuah benda kecil yang tergeletak di dalamnya,benda tersebut ia arahkan ke salah satu tangan nya sehingga kulit putih tersebut tergores dan mengeluarkan cairan merah kental,Setelah cukup aksinya berhasil,ia tertawa dengan keras menurut nya luka ini tidak sebanding dengan luka di hati nya.

"perpect" ucap nya sembari menatap luka di tangan nya yang sudah bersimbah darah,dia sudah benar benar seperti orang yang kehilangan akal untuk melukai diri nya sendiri.

Dari arah luar asisten rumah tangganya tanpa  sengaja mendengar teriakan Grizella,sontak mendengar teriakan tersebut Bi Surti langsung berlari dan mengetuk kamar nya khawatir takut terjadi apa apa dengan anak majikan nya tersebut.

Tok..tok..tok...

"Non ini bibi!Non kenapa non?" Panggil bi Surti dengan raut wajah khawatir sembari mengetuk pintu kamar Grizella

Grizella yg mendengar suara bi Surti dari luar dengan cepat sesegera mungkin menetralkan suaranya agar tidak terdengar sedang menangis.

"GAPAPA BII... TADI ADA KECOA LEWAT, GRIZELLA CUMAN KAGET" teriak Grizella meyakinkan

Dari balik pintu luar,bi Surti hanya tersenyum tidak terasa air matanya turun,ia tau anak majikan nya itu sedang menyembunyikan kesedihan nya, tetapi dia tidak ingin di belaskasihani oleh orang lain bi Surti sangat kagum dengan Grizella bisa tetap tegar dan tersenyum menerima perlakuan keluarganya.

"Bibi boleh masuk non?"

Grizella yang mendengar pertanyaan tersebut tanpa pikir panjang langsung mengiyakan nya.

"MASUK AJA BI"

Cklek...

Pintu terbuka lebar menampakkan grizella yang sudah terduduk di lantai dengan kondisi mata yang sembab.

Bi Surti kaget melihat keadaan kondisi kamar Grizella yang sudah seperti kapal pecah,pandangan nya jatuh kepada sebuah cutter kecil yg tergeletak di bawah tempat tidur Grizella.

"Ya Allah non, non abis ngapain?" Kaget bi Surti segera menghampiri Grizella yang sudah berantakan.

Ia hanya diam,tak lama ia meneteskan air matanya, bi Surti yang melihat itu segera memeluk Grizella dengan erat.

"Sabar ya non" ucap bi Surti mengelus kepala grizella halus

"Sampai kapan bi?Kenapa mamah sama papah sama sekali tidak peduli sama aku bi" lirih Grizella pelan

Bi Surti hanya diam mendengar ungkapan ungkapan Grizella, Bi Surti sebenarnya tau apa alasan orang tua Grizella memperlakukan nya seperti itu.

"Ya Allah sabar ya non,bibi sebenarnya ga tega pengen ngasih tau kebenaran nya, tapi bibi ga punya hak buat ngasih tau ini semua,suatu saat non juga bakalan tau kebenaran yg sesungguhnya"  batin bi Surti getir

Tak terasa Grizella tidur di pelukan bi Surti,bi Surti yg menyadari hal tersebut membenarkan posisi tidurnya,serta mengecup singkat kening Grizella lembut,"sabar ya non,bibi akan selalu ada di samping non" ucap bi Surti dan berjalan membereskan semua barang barang yang tergeletak di bawah, terutama cuter kecil yang sempat ia temui.

•••••

Happy new years!!

Ini cerita Kedua aku ya guys,"Gadis dengan seribu luka"
Gimana menurut kalian seru ga?huhuhu bantu ramein yu, jangan lupa juga pencet tombol vote and komen nya ya, karna itu geratiss!!
°
°
°
Happy reading!!

GADIS DENGAN SERIBU LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang