Negeri Big Blue

7 0 0
                                    

“Kau tau Gray, sebelum aku datang kesini, seratus tahun yang lalu aku berada di salah satu negeri di bumi ini yang keberadaannya jauh dari peradaban manusia, negeri itu bernama Big Blue, yang dijaga oleh dewa laut, disana pula tempat buah Marcinus berada, itulah sebab aku berada di bumi, menjaga buah Marcinus dan merawatnya.”

“Wah...” Gray sangat takjub, “berarti umurmu sudah satu abad lebih ya?”
“Umur?” tanyanya dengan alis yang terangkat.
“iya, umur...di dunia manusia umur itu yang menentukan usia manusia, kalau umur seratus tahun di dunia manusia itu sudah mencapai usia sangat tua, dan umur akan bertambah setiap tahunnya, yang dilihat dari bulan apa manusia lahir, ah... mungkin di duniamu tidak ada seperti itu ya?”

“aku mengerti tentang usia, tapi peri dunia Genbi memiliki usia yang cukup lama, jika peri itu memiliki kemampuan lebih, seperti salah satunya peri kepercayaan, ia tidak memiliki batas usia.”
“woah...keren sekali ya”
“Jika nantinya peri yang memasuki usia tua, maka mereka akan dipindahkan ke dunia peri Grane Rose, disana tempat berkumpulnya peri tua dari dunia Genbi,” lanjutnya.
“Woah...” takjub, “sepertinya akan ada banyak pertanyaan yang aku buat untuk mu.”

“Sebelumnya, buah Marcinus berada di dunia Genbi, namun pada waktu itu penyerangan besar-besaran terjadi, yang dilakukan oleh pasukan peri dari dunia Brada. Keadaan itu sudah diprediksi oleh peri pengamat yakni Qiuly, maka kesiapan para peri Genbi sangatlah matang, sebelum kedatangan peri dari dunia Brada, buah Marcinus dipindahkan ke tempat yang aman dan rahasia. Buku ajaib kuno juga dibawa bersama buah Marcinus, hanya peri kepercayaan itulah yang mengetahui letaknya.”

“Woah... ternyata memang benar ya... engkaulah peri kepercayaan itu, engkau mengetahui letak buah Marcinus, dan yang kau bawa itu adalah buku ajaib kuno,” tegasnya.
“HM...” Trelicia menunduk dan memejamkan matanya.

“Lalu mengapa buah Marcinus dan buku ajaib kuno harus dipindahkan ke tempat yang aman dan rahasia, padahal dunia Genbi adalah dunia yang menduduki peringkat pertama?”
“Semua itu telah diprediksi secara matang, penyerangan pastinya tidak akan berhenti sampai disitu saja, pasti mereka tidak akan semudah itu untuk menyerah.”

“Sungguh kehati-hatian yang sangat teliti, lalu bagaimana engkau bisa mengetahui mengenai negeri Big Blue?”
“Perjalanan panjanglah yang membuatku mengetahui keberadaannya. Mencari tempat yang sangat aman dan penuh ketenangan sangatlah sulit, waktu itu aku mencoba singgah dilingkungan yang terdapat manusia berkeliaran, tapi aku rasa tempat itu terlalu ramai dan tidak aman, lalu aku berpindah lagi, terbang setinggi mungkin, kemudian aku melihat warna-warna yang indah,  ketika itu aku mendekat, ternyata hamparan tanaman bunga yang indah, namun sekelompok manusia memetiknya secara besar-besaran."

"Aku berkeliling sangat lama, singgah sejenak hanya untuk melihat keadaan sekeliling, ternyata dunia manusia begitu ramai dengan berbagai macam kesibukan. Lalu aku pergi menuju hamparan air yang sangat luas berwarna biru, aku turun mendekat untuk merasakan airnya, ternyata memiliki rasa yang aneh, dan disitu pula terdapat makhluk hidup aneh, bermata bulat, hidungnya datar menyatu dengan wajahnya, mulut bergerigi, tangan dan kakinya seperti kain yang kaku, selain itu juga banyak kehidupan yang berada didalam-Nya." Lanjutnya.

"Setelah itu aku terbang menjauh lagi, karena tempat itu sangat tidak aman, setelah cukup lama aku berkeliling terlihat dari kejauhan hamparan warna hijau, itu merupakan harapan terakhirku, tempat yang dikelilingi air warna biru bercahaya cerah,  yang berbentuk seperti daun melengkung berdiri begitu tinggi, kemudian aku turun ke tempat itu, tempat yang aman, aku letakkan buah Marcinus, lalu muncul dari balik air yang cerah itu, ia mendekat menatapku, kemudian menanyakan sesuatu, yakni “apakah engkau datang memiliki tujuan baik?” lalu aku menjawab  tentu saja, “apa tujuan baikmu itu?”  lalu aku menjawabnya lagi, duniaku, dunia Genbi, disana sedang terjadi penyerangan besar-besaran, aku adalah peri kepercayaan, yang bertugas membawa dan mengamankan buah Marcinus dan buku ajaib kuno," Trelicia berhenti sejenak untuk menarik nafasnya, lalu melanjutkan kembali ceritanya.

“Dunia Genbi, aku mengetahui itu, dunia peri yang menduduki peringkat pertama dari dunia peri yang ada, aku tau semuanya, dan aku tau tujuanmu, letakkan saja buah itu, dan bawalah buku ajaib kuno, karena jika buku itu kau letakkan di sini akan membuatnya rusak,” kata dewa laut

"Terimakasih atas pengetahuan mu itu wahai dewa laut, aku akan datang sesekali untuk merawatnya. Pada saat itulah aku sering datang ke negeri Big Blue, dan ketika penyerangan dimulai, aku kembali ke dunia Genbi untuk membantu menuntaskan semua kekacauan, buah Marcinus sangatlah berharga, ia merupakan buah abadi, dan sekarang buah itu berada ditempat yang aman bersama dewa laut.”

Bersambung

Jalan Menuju Genbi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang