Baby

1.6K 40 3
                                    

Pairing: MiniMoni / MinJoon - Jimin as Jimie, Namjoon as Pram

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pairing: MiniMoni / MinJoon - Jimin as Jimie, Namjoon as Pram.

Tags: Age gap, oral, fingering, daddy-baby dynamics, dub-con read at ur own risk! ⚠️🔞

***

Jimie punya ekspektasi cukup tinggi ketika tahu guru olahraganya membuka lowongan ‘sugar baby’. Mungkin ini takdir. Sebab dari sekian banyak pengguna internet di luar sana, nama yang familiar justru muncul pada kolom komentar cuitannya perihal mencari 'sugar daddy' di Twitter.

Yang dia pikir adalah betapa beruntungnya dia menemukan seorang sugar daddy yang sudah dia kenal sebelumnya. Jika bukan benar-benar orang asing, setidaknya dia bisa melewati tahap perkenalan yang biasanya canggung, bukan?

Ekspektasinya yang sudah tinggi dibuat melambung saat transportasinya berhenti di sebuah restoran mewah di kota, disambut oleh waitress berpakaian rapi menuju ruang VIP, dan menemukan seorang pria rupawan duduk di kursi makan dengan hidangan penuh bintang lima tertata rapi di meja.

Kencan mahal, pikirnya.

Kaus olahraga yang tak pernah benar-benar menutupi bentuk dada bidang kini digantikan oleh jas hitam dan dasi biru dongker yang nampak memeluk tubuh kekarnya dengan susah payah. Tiga kancing teratas pakaiannya berusaha keras, namun satu atau dua ukuran di atas yang dia kenakan mungkin baru akan membuat usaha tersebut berarti. Rambut disisir rapi ke belakang, dilengkapi oleh parfum mahal yang wanginya mungkin masih akan menempel kuat hingga besok pagi.

Tapi bukan jas mahal, bukan parfum dan makanan bintang lima yang menjadi fokus utama, namun laki-laki yang bertanggung jawab atas semuanya.

Laki-laki yang selalu membuatnya gerah saat jam pelajaran olahraga di sekolah, yang lesung pipinya menghancurkan konsentrasi saat dia mencetak gol melawan teman-temannya di lapangan. Laki-laki itu, guru olahraganya, baginya merupakan pria di atas awan yang tak mungkin melirik anak kemarin sore sepertinya.

Tapi nyatanya, kini laki-laki rupawan itu duduk di hadapannya sebagai teman kencannya, menyesap minuman berwarna kemerahan dari gelas cantik seraya menatapnya lekat ketika pikirnya dia terlalu sibuk memotong daging di piring.

“Enak?”

“Mm?”

“Enak, makanannya?”

“Enak, pak Pram! Enak banget!”

“Daddy.”

Daging sapi kualitas terbaik itu hampir membuatnya tersedak. Jimie tidak tahu betul apa yang membuat orang-orang begitu memandang tabu pekerjaan sebagai ‘sugar baby’, padahal yang dia tahu adalah bagaimana mudahnya bagi remaja-remaja muda sepertinya untuk mendapatkan seorang ‘sugar daddy’, siap memanjakannya dengan uang dan hadiah-hadiah mewah.

Tapi rupanya tak semudah itu memanggil seseorang dengan sebutan ‘daddy’. Ada sesuatu yang membuatnya canggung, membuatnya merasa salah.

“Enak, d-daddy.”

Ardor (Kumpulan Oneshot Jimin Harem 🔞)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang