Pairing: VMinKook
Tags: Very smut 🔞, toys, anal segg, kata-kata kasar, sedikit slapping, controlled/forced orgasm, masturbation, begging, daddy-baby tone, blindfold, handcuffs, BDSM
***
Manis suaranya tak kalah cantik dengan wajah mungil dan mata sabit yang melengkung indah saat laki-laki itu tersenyum. Masih hangat dalam ingatan Jeongguk bagaimana efek suara lembut yang langsung menyihirnya ketika laki-laki itu tertangkap dalam netranya.
Pertemuan singkat di kafe minggu lalu menjadi saat yang sebetulnya amat ingin dia syukuri. Padahal, keduanya hanya sempat bertukar beberapa kalimat singkat.
Namun kini, hati kecilnya justru tak yakin apakah bersyukur merupakan kata yang tepat. Sebab, laki-laki manis itu mungkin telah menjadi godaan kuat yang membawanya pada sisi lain internet, pada indraloka, pada kesenangan duniawi.
Bukan niat awalnya mengunduh aplikasi jaringan pribadi virtual, atau mengakses situs yang diblokir pemerintah. Bukan niat awalnya menulis '@minnie_van' pada kolom pencarian, atau membayar sejumlah uang digital sebelum menekan tombol 'subscribe'.
Tapi di sini lah Jeongguk. Dengan akses penuh pada semua konten untuk satu bulan, @minnie_van menjadi satu-satunya streamer yang dia ikuti pada akun yang baru dia buat sepuluh menit lalu.
Redup cahaya dari layar laptop mendominasi, lampu kamar dimatikan sebelumnya. Jendela ditutup rapat, earphone terpasang.
Beberapa foto dan video dengan judul sugestif terpampang pada halaman depan profil yang diaksesnya. Di pojok kiri teratas, video dengan tanda merah bertuliskan 'LIVE' menjadi sorotan. Tanpa pikir panjang, kursor digeser pada video tersebut sebelum Jeongguk menekan tombol dua kali untuk masuk ke laman siaran langsung.
Bibir gemuk kemerahan dan kulit putih susu masih segar dalam ingatannya. Laki-laki mungil di layar itu sama cantiknya dengan orang yang Jeongguk temui di kafe. Bedanya, kini dia duduk di atas ranjang, nyaris polos sepenuhnya.
Kedua matanya ditutup kain hitam, bibirnya mengulas senyum tipis menghadap kamera. Leher mulus dan tulang selangka terpampang jelas, juga dua titik kecokelatan di pucuk dada mungil. Ujung bahunya kemerahan, seperti kedua lutut yang dilipat rapi.
Jeongguk ingat bagaimana matanya tanpa diminta fokus pada pinggang ramping yang dihalangi kemeja putih tipis, dipeluk sabuk hitam yang semakin memperjelas lekuk tubuhnya. Betul-betul suatu hak istimewa karena sekarang kemeja putih dan sabuk itu hilang, memberi pemandangan utuh bagi kedua netranya.
Kedua tangan dikekang borgol hitam berbahan kulit, disimpan di atas empuk pahanya.
Di bawah pinggang, batang mungil menyembul keluar dari balik celana dalam hitam yang hampir tak menyembunyikan apapun. Imut, seperti tubuh yang memilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ardor (Kumpulan Oneshot Jimin Harem 🔞)
FanfictionIsinya cuma corn with/without plot, oneshot dari Privatter. MATURE ONLY, KINDLY DO NOT ENGAGE IF YOU ARE A MINOR 🔞⚠️