"Saya sangat bangga dengan kerja keras kalian untuk dapat memasuki sekolah ini" Ucap seorang kepala sekolah yang sedang berdiri di atas mimbar coklat, kepada seluruh murid baru Tokyo International High.
Kali ini adalah upacara penerimaan siswa-siswi baru di aula Tokyo International High. Semua murid duduk dengan tertib sambil mendengarkan pidato dari kepala sekolah Tokyo International High.
Tetapi murid perempuan yang satu ini tidak begitu——
.
.
.
7 Years ago
Dua orang anak kecil, cowok dan cewek, yang masih duduk di bangku kelas 3 SD, terlihat sedang bermain bola lempar tangkap.
"Yu... Yukkun awas!" Teriak si gadis kecil dengan sangat panik ke arah laki-laki di depannya yang menghadap ke samping.
"Ehh...?!" Respon laki-laki itu—-Yukito, sambil melirik ke arah sang gadis kecil.
"Waaaa...!!" Teriak sang gadis lagi.
JDUKK!!!
"I... Itte..." (Itte: "Aw sakit..." dari original form "Ittai")
Bola putih kecil itu, melayang dan menghantam keras dahi Yukito.
"Da... Daijoubu?" (Daijoubu: "Apa kamu tidak apa-apa") Kata si gadis kecil khawatir sambil mendekati Yukito.
"U... Un!" Kata Yukito sambil memegangi—-menutupi dahinya dengan tangan kanannya, dan berkata lagi dengan semangat dan senyum lebar "Daijoubu desu yo, Minami!" (Ya aku tidak apa-apa, Minami).
"Mite!" (Mite: "Lihat") Kata sang gadis kecil—-Minami.
"Mi... Mite?" Respon Yukito dengan wajah bingung.
"Lihat dahimu!"
"Mou... Ini tidak apa-apa kok! Sekarang giliranku melempar.....!"
"MITE KUDASAI!!" Teriak Minami dengan sangat serius.
". . . . ."
Teriakan Minami membuat Yukito terdiam beku dan hampir tidak bisa berkata apa-apa, tetapi ia masih saja memegangi dahinya.
"Tidak apa-apa" Ia memegang tangan Yukito yang sedikit menunduk, dan menurunkannya dari dahinya tersebut.
"Go... Gomenne Yukkun" Ucap Minami yang merasa bersalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kokoro No Saikai
Roman d'amourYukito dan Minami adalah seorang sahabat masa kecil yang terus ditakdirkan bersama. Mereka selalu berada di kelas yang sama, bahkan selalu bermain bersama-sama. Namun... Awal masuk tahun SMP. Yukito pergi menghilang begitu saja dengan meninggalkan j...
