Bab 1.

1.6K 87 0
                                    

Pagi yang cerah di kediaman keluarga Dimas wijaya seperti biasa mereka tengah sibuk pada kegiatan masing masing , begitupun dengan Semesta dia tengah membantu bunda untuk memasak

Semesta itu tergolong anak yang rajin walaupun dia harus sekolah Semesta masih sempat membantu sang bunda

"Esta"panggil Laura
"Iya bunda"
"Hari ini kamu ke sekolahnya naik bus  aja gapapa kan?"
"Loh? Emang motor nya kenapa ?kemarin waktu esta pakai gapapa ko"
"Bukan begitu tapi motor nya mau di pakai jeremy soalnya motor dia kemarin masuk bengkel "

Semesta yang mendengar jawaban sang bunda pun mengepalkan tangan nya kuat selalu Jeremy ini Jeremy itu
Kenapa dia yang harus mengalah lantas Semesta pun mengangguk dan tersenyum

"Iya gapapa ko bunda"jawab Semesta
"Ya udah sekarang kamu siap siap gih ini biar di lanjut bunda aja"

Semesta pun meninggalkan dapur dan berjalan melewati ruang keluarga ,di sana dia bisa melihat bagaimana abang pertama nya sangat menyayangi Jeremy dia iri dia juga ingin di sayang dia tidak menginginkan uang ataupun pasilitas mewah dia hanya ingin kasih sayang yang di berikan keluarga nya kepada mereka sama rata

Puk

Seseorang menepuk pundak nya

"Kamu ngapain bengong ta "tanya Samudra
"Ah ngga papa ko bang yaudah Esta ke atas dulu mau siap siap "

Samudra mengerti adiknya melihat interaksi Chandra dan Jeremy , Samudra tahu Semesta iri tapi Samudra tidak bisa berbuat apa apa karena dia sudah bosan mengingatkan Abang pertama nya itu untuk tidak membeda bedakan bedakan adiknya
.
.
.
.
Mereka melakukan sarapan dengan hikmat karena Dimas selalu mengajari mereka untuk tidak berbicara saat makan

Setelah selesai mereka pun sedikit berbincang sebelum berangkat

"Bunda Jeje pake apa ke sekolah nya kan motor Jeje mogok" Jeje adalah panggilan untuk Jeremy tapi hanya
Berlaku di dalam rumah

"Kamu pake motor Esta dulu gapapa kan"jawab Laura

Mendengar hal itu Lino pun memutar bola matanya malas selalu begini apa apa Semesta yang di jadikan tumbal pikirnya

"Kenapa punya Esta? kan bisa naik bus "ucap Lino
"Kamu gak lupakan kalo adik kamu gabisa naik bus, udahlah biar Esta kan udah biasa juga jangan manja" tekan sang ayah Dimas

Semesta pun mengepalkan tangan nya apa tadi katanya?? Manja?? Semesta ingin sekali berteriak KAPAN AKU MANJA MEMINTA UANG UNTUK MEMBELI BUKU PAKET SAJA AKU HARUS DI BENTAK BENTAK DULU tapi tidak bisa melakukan hal itu kata kakek nya orang tua itu harus di hormati kita tidak boleh sedikit pun meninggikan suara di hadapan mereka

"Ya udah bun yah Esta berangkat duluan takut ketinggalan bus" pamit Esta
"Hem" ucap Dimas

Mereka melihat Semesta pergi dengan pandangan berbeda beda
Felix pun yang sudah jengah dengan sikap ayah nya pun angkat bicara

"Ayah tuh kenapa sih"tanya Felix datar
"Ayah??"
"Kenapa ayah begitu membenci Esta?dia punya salah apa sama kalian?!! dia anak baik tapi kenapa kalian selalu bersikap tidak adil !!"
"Felix jangan jadi pembangkang bunda tidak suka !"ucap Laura

Felix pun terkekeh apa katanya ?pembangkang?? Cih,,dia akan menghormati ayahnya jika ayahnya berlaku adil pada semua anaknya

Dia pun berlalu dari sana tanpa mengucapkan satu kata pun dengan emosi yang siap meledak kapan saja

"Aku tunggu tangis penyesalan kalian"tekan Lino
.
.
.
.
Kini pembelajaran sedang di lakukan tapi ada yang aneh dengan Semesta dia merasakan pusing yang amat sangat menyakitkan sampai suara guru yang memanggilnya pun dia hiraukan

"Ta Esta !!"panggil Rendi sahabat Semesta
"Argghh s-sakit" ucap Semesta dengan menarik rambutnya kuat kini hidungnya pun mengeluarkan darah yang sangat banyak membuat guru dan teman sekelasnya yang lain menjadi panik

"Rendi bantu bapak bawa Esta ke UKS cepat!! "perintah Pak bambang panik

Mereka pun membawa Semesta ke UKS dengan berlari, di waktu yang bersamaan seseorang memperhatikan kejadian tersebut ada sedikit rasa khawatir yang dia rasakan, apa yang terjadi pada saudaranya tapi dia langsung menepis kekhawatiran itu untuk apa dia memikirkannya buang buang waktu saja pikirnya

.
.
.
.
.
Yey bab 1. Selesai gimana seru ga?? Hehe maaf kalo rada aneh soalnya aku juga bingung sama alurnya ko kaya rada ga nyambung :(
.
.
.
.
Vote & komen
TBC.

Semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang