Bab 7.

970 83 2
                                    

Saat ini Karlino sedang kalut kala dokter yang menangani adiknya tidak kunjung keluar, apa adiknya akan baik baik saja? Setelah itu terdengar derap langkah orang seperti berlari ,karlino pun mendongakkan kepalanya ,terlihat ke2 adiknya berlari mendekati dirinya

Drap
Drap
Drap

"Hah hah hah bang hah " ucap Samudra dan Felix dengan terengah-engah karena mereka berlari dari parkiran sampai sini

"Hei duduk dulu tenang oke ,dokter belum keluar kalo kalian mau nanyain keadaan Esta jadi abang gatau " jelas Karlino

Mereka yang mendengar jawaban abangnya pun menghela napas panjang ,pikiran mereka berkecamuk memikirkan hal negatif maupun positif ,ada apa dengan adik nya

"Mereka ikut kalian"tanya Karlino

Mereka yang paham arah pembicaraan Karlino pun menjawab"gak tahu ,tadi sih mereka nelpon tapi ga gua angkat buat apaan bukannya mereka ga peduli sama Esta"

Mendengar jawaban Felix dia pun berniat menghubungi bunda tapi tertahan karena dokter keluar dari ruangan tempat Esta di periksa

"Gimana adik saya dok?" Tanya Karlino

"Begini ,maaf sebelumnya kondisi adik kalian bisa di katakan tidak baik baik saja "

Deg
Deg

Jantung mereka berdetak dengan kencang memikirkan apa yang terjadi dengan adiknya

"Maksud dokter?" Tanya Samudra

"Adik kalian mengidap kanker otak stadium 2 "

Deg

Lagi lagi jantung mereka serasa berhenti mendengar Fakta menyakitkan ini ,bagaimana adiknya mengidap penyakit mengerikan seperti itu ,apa yang akan mereka katakan pada keluarga nya nanti?? Apa mereka akan menerima Semesta, bagaimana kalau mereka semakin membenci Semesta

"Apa adik saya masih memiliki peluang untuk sembuh"tanya Karlino

Dokter itu tersenyum ,mereka yang melihat Dokter itu tersenyum pun sedikit memiliki harapan untuk kesembuhan adik mereka

"Ada karena kanker ini masih di tahap stadium 2 ,kita bisa melakukan kemoterapi dan jika adik kalian mau kita bisa melakukan operasi"

"Saya mohon lakukan yang terbaik untuk kesembuhan adik saya dok ,berapapun biayanya asal adik saya sembuh" mohon Karlino

"Baik kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk kesembuhan adik kalian ,kalau begitu saya permisi"

2hari kemudian kediaman Dimas mereka bingung akan pergi ke rumah sakit mana karena ke 3 anggota keluarga mereka yang pergi tidak ada satupun yang mengangkat telpon ,sudah 2 hari juga mereka tidak pulang 

"Nan gimana ??" Tanya Laura
"Masih ngga di angkat bun"
"Menyusahkan " ucap Chandra
"Bang stop lo kenapa sih benci banget sama Semesta ?dia ada salah apa sih sama abang!" Tekan Jinan

Mereka yang melihat pertengkaran itupun menghela napas lagi lagi keributan hanya karena Semesta

"Chandra ,bunda mohon stop giniin Semesta dia gak salah apa apa bang" ucap Laura

"Tapi dia bukan siapa siapa disini ,dia cuma numpang bun"

"Bela terus bela aja anak haram mu itu" ucap Dimas

"Anak haram?" Tanya Jeremy

"Dia bukan saudara kembar kamu je ,dia anak haram bunda dengan laki laki lain!!" Tekan Abima

"Gak ada yang namanya anak haram yang salah itu orang tuanya!! " Balas Jinan

Tepat setelah mereka terdiam munculah Semesta dengan mata yang merah ,jadi itu alasan mereka begitu benci Semesta ,dia anak hasil perselingkuhan ?? Miris sekali
"Jadi itu alasan kalian benci Esta?? "

Mereka yang mendengar suara Semesta tepat di belakang mereka pun mematung ,mereka pikir Semesta tidak ada karena mereka tidak berniat membongkar identitas dia sebenarnya

Laura yang mendengar itu menggelengkan kepala nya ,tidak Semesta bukan anak haram ,apa sekarang waktunya dia membongkar hal yang sangat dia tutup rapat bahkan dari suaminya sendiri

"Ng-ngga Esta anak bunda sama ayah hiks ,,Esta bukan anak haram "

Semesta berlari kedalam kamar nya sudah cukup dia tidak ingin mendengar caci maki mereka , sekarang dia cukup sadar diri untuk tidak mengemis perhatian dan kasih sayang dari keluarga nya karena dia hanya orang asing

Samudra, Felix ,dan Karlino yang yang baru memasuki rumah pun melihat Semesta berlari pun bingung ada apa dengan adiknya tapi setelah melihat keadaan keluarga nya yang lain dia mengerti ,pasti mereka membuat ulah kembali

"SEMESTA , dengerin bunda dulu nak hiks "

"Dia pantas mengetahui ini Laura "ucap Dimas santai karena dia berpikir Semesta pantas menderita

"Sebenarnya apa yang kalian lakukan ,semesta baru pulang dari rumah sakit tidak kah kalian memiliki sedikit empati sebagai manusia!!" Tekan Samudra

"Jaga omongan kamu Sam"

"Kekeke kalian meminta kami menjaga omongan kami tapi kalian sendiri bertingkah bukan layak nya sesama manusia ,egois " Felix pun pergi dari hadapan mereka muak sekali dia

.
.
.
.
.
Vote & komen<3
TBC.

Semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang