Bab 5

1K 91 1
                                    

Hari demi hari berlalu minggu bahkan bulan , semuanya masih sama tidak ada yang berubah sama sekali di rumah itu

Entah sampai kapan mereka akan melakukan hal tersebut pada anak yang bahkan tidak tahu apa kesalahan nya

Pagi ini di kediaman Dimas Wijaya terjadi keributan besar ,mereka terus menyalahkan masing masing saling meninggikan egonya dan tidak ada yang mau mengalah

"Mau sampai kapan kalian seperti ini !! Terus menyalahkan , membenci ,mencaci Esta ,bahkan dia tidak tahu kesalahan dia apa ,kenapa?? KENAPA ?? JAWAB?? KENAPA,,,Hiks,,kenapa?" Samudra muak dengan segala kebencian yang mereka layang kan pada adiknya

"Dia udah rebut kalian dari aku jadi dia pantes buat di benci " jawab Jeremy

Felix yang mendengar jawaban Jeremy pun mengepalkan tangan nya kuat

"Lu juga tahu diri dong ,gasemua perhatian orang orang harus tertuju sama lu doang " tunjuk Felix

"Lu punya mereka bahkan ayah bunda ada di pihak lu ?? Apa masih kurang?? Egois banget lu ,heh bocah denger Esta gapunya siapa siapa dia cuma punya kita trus kalo kita beralih ke lu Esta gimana hah?? Enak banget idup lu berasa ke pangeran bat gitu semua perhatian, keinginan, sama apapun yang lu mau harus ada saat itu juga ,,bego tahu ga kalian semua egois " Lino beranjak tanpa mendengar kan balasan dari mereka semua

" Liat gara gara anak gaguna itu anak kita jadi kaya gini pembangkang semua!! " Tekan Dimas

"Kocak ya ,,kebencian kalian gaguna tahu gak"ucap Felix lantas menarik Samudra untuk meninggalkan ruang keluarga

Laura yang menyaksikan hal itu hanya mampu menangis tidak tahu apa yang harus dia lakukan

Abima yang melihat Laura menangis pun semakin marah dia berpikir ini semua terjadi karena Semesta, dia pun pergi dari sana untuk pergi ke kamar Esta

Brak

Suara dobrakan pintu mengejutkan Esta yang sedang melamun kan pertengkaran keluarganya

Dilihat nya Abima yang berjalan dengan tangan terkepal ,saat mereka sudah saling berhadapan, abima langsung memukul Esta tanpa ampun

"Lu tuh bisa gasih gak usah cari masalah ? "

" Hari ini bunda nangis lagi dan itu gara anak gaguna kaya lu"

Semesta yang mendengar bahwa bunda nya menangis pun merasa bersalah ,itu gara gara dia?? Ah kenapa dia selalu membuat keluarga nya seperti ini pikir nya

" M-maaf Esta gak maksud gitu , Esta cuma pengen di sayang sama kalian apa itu salah? Bukannya Esta juga anggota keluarga ini ?? Terus kenapa harus Esta yang ngerasain ini? Apa salah Esta??" Cerca Semesta
"Kenapa ya?? Gaktau"
" Terus sekarang Esta harus apa ? "
"Gampang sih, gua cuma mau lu pergi dari kehidupan keluarga gua ngerti??
Kalo perlu mati sekalian" setelah mengatakannya Abima pun pergi dari kamar Semesta tanpa memikirkan perasaan Semesta yang mungkin sakit hati dengan perkataannya

"Mati?" Gumam Semesta
"Kalo bisa dari dulu juga Esta udah bunuh diri kali bang" menyedihkan sekali hidupnya ini pikirnya

Dilain sisi Jeremy termenung setelah mendengar apa yang kakak nya katakan ,apa dia se egois itu kah??
Tapi tidak dapat di pungkiri dia iri melihat 3 kakak lainya selalu bersama Semesta bahkan Jinan pun bersikap begitu dingin padanya
.
.
.
.
Vote & komen
TBC.

Semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang