Bab 11.

874 67 0
                                    

"Argghh shhh s-sakit tuhan hiks Esta gakuat hiks "Semesta terus menjambak rambutnya dengan kuat sampai rambutnya rontok berharap rasa sakit itu akan hilang tapi ternyata itu salah ,rasa sakit nya semakin menjadi ,hidung nya pun sudah mengeluarkan banyak darah tapi Semesta tidak peduli yang dia mau rasa sakit itu cepat hilang

Jeremy yang kebetulan melewati kamar Semesta mendengar samar samar erangan dari semesta ,dia pun merasa khawatir apa yang terjadi dengan Semesta ,dengan sedikit keberanian diapun membuka pintu dengan perlahan

Cklek

Untungnya Semesta tidak mendengar suara pintu itu , Jeremy pun masuk dan yang di dapati nya kamar Semesta kosong ? tapi saat dia akan berbalik dia kembali mendengar erangan itu ,ternyata suara itu berasal dari kamar mandi

Tok
Tok

"Ta? Esta??? Lo denger gua ga?? Semesta jawab!!"
Setelah beberapa kali dia memanggil tapi tidak ada satupun jawaban bahkan dia tidak lagi mendengar suara Semesta ,dia tentu saja panik dan berusaha membuka pintu kamar mandi namun sayang pintu itu terkunci

"ABANG TOLONG BANG " teriak Jeremy
"Ck pada kemana sih orang orang" gerutu Jeremy panik

Tidak ada jalan lain dia pun berusaha mendobrak pintunya sendirian berharap tidak terjadi apa apa dengan Semesta

Brak
Brak
Brak

Mata Jeremy membola melihat Semesta tergeletak pingsan dengan darah yang mengalir dari hidungnya ,dengan cepat Jeremy menggendong Semesta dan di letakan di kasurnya

"Ta bangun ta "Jeremy terus berusaha membangunkan Semesta tapi nihil Semata tetap menutup matanya, Jeremy pun berlari keluar untuk memanggil semua keluarga nya

Tap
Tap
Tap

Mereka yang ada di taman belakang mendengar suara orang berlarian pun melihat ke arah pintu terlihat lah Jeremy berlari dengan terengah engah ,mereka tentu saja panik melihat itu

"Hah hah kal hah lian kemana aja dari hah tadi aku panggil ga ada yang nyaut"

Mereka tentu saja bingung
"Emang nya ada apa ,maaf tadi bunda ngga denger je"
" E-esta bun Esta pingsan trus idungnya juga berdarah bun!!"
"APA??" teriak Felix dan Samudra karena mereka tahu pasti penyakit Semesta kambuh

Mereka ber2 berlari di ikuti semua keluarga nya menuju kamar semesta

Brak

Mereka bisa melihat Semesta pingsan dengan muka pucat nya ,tanpa berlama lama Samudra pun mengangkat Semesta dan berlari ke luar juga memberi tahu abang ke 2nya

Dimas berlari ke arah kemudi dan segera melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata

"Hiks kamu kenapa sayang hiks "ucap Laura
"Mamah tenang adek gapapa ko "Chandra berusaha menenangkan bundanya walaupun dia sendiri pun sama khawatir nya

Mereka pun sampai bersamaan dengan datangnya Karlino ,Samudra langsung saja berlari dengan Semesta di gendongan nya

"DOKTER TOLONG ADIK SAYA  DOKTER "teriak Samudra panik karena semenjak di dalam mobil napas Semata terlihat lemah

Dokter dan suster pun datang dengan membawa brankar dan di letakan samudra di atas nya menuju UGD
Mereka hanya mampu menunggu hasil yang di bawakan dokter tapi yang terlihat sangat panik adalah 3 kakak Semesta yang mengetahui penyakit nya

"Sam kenapa Semesta bisa kambuh?" Ucap Karlino ,dia panik saat dia sedang melatih Dance dia mendapat kabar kalau adiknya kembali kambuh

"Gua gatau bang sorry, gua lagi ga sama Esta"

Mereka yang mendengar bahwa Semesta kambuh tentu saja bingung karena yang mereka tahu semesta sehat sehat saja

"Maksud kalian apa ? Kambuh?"ucap Dimas
"Emangnya Semesta sakit apa ? " Tanya Abima

Shit ! Mereka lupa kalau disini ada keluarga yang lain ,kenapa mereka bisa keceplosan begini

"I-itu semesta eum,,"jawab Samudra dengan gugup semakin mengundang tanda tanya dalam benak mereka ,baru saja Samudra akan melanjutkan ucapan nya dokter pun keluar

"Dok bagaimana keadaan anak saya?" Tanya Laura
"Begini , keadaan anak anda semakin parah dan tidak ada jalan lain kita harus mengambil tindakan operasi segera mungkin" (ngarang bat 😭🙏)

Karlino ,Samudra ,dan Felix yang mendengar itu pun semakin kalut sedangkan mereka yang tidak tahu apapun menatap dokter itu dengan bingung ,operasi??

"Maksud dokter ?"tanya Chandra
"Ah saya mengerti pasti pasien tidak memberi tahu kalian tentang penyakitnya , begini pasien mengindap kanker stadium 2 tapi hari ini sudah naik menjadi stadium 3"

Deg

Kanker?? Nafas mereka tercekat mendengar itu  ,mereka tidak menyangka anak sebaik Semesta akan mengidap penyakit mematikan itu

"Apa ada cara untuk kesembuhan anak saya dok?" tanya Laura panik

"Sudah tadi saya katakan kita harus melakukan tindakan operasi jika tidak konsekuensi nya akan lebih buruk dari ini"

"Lakukan apapun demi kesembuhan anak saya dok ,saya mohon berapapun biayanya"ucap Dimas

"Baik saya akan mengatur jadwal untuk tindakan operasi ini , sekarang pasien akan di pindahkan keruang rawat dulu, saya permisi"

Dokter pun pergi meninggalkan mereka

"Kenapa kalian menyembunyikan hal sebesar ini hah!! Bunda ini bunda kalian bunda Semesta ,bunda berhak tahu apa yang terjadi dengan anak anak bunda "ucap Laura dengan mata berkaca kaca

"Bukan nya kalian gak peduli sama Semesta trus buat apa kita ngasi tahu kalo kalian aja gak pernah perduli sama Semesta"

Deg
Ucapan Felix begitu menohok hati mereka ,ya mereka memang salah tapi apakah mereka tidak berhak memperbaiki nya , mereka menyesal sangat sangat menyesal
.
.
.
.
.
Vote&komen
TBC.

Semesta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang