Happy Reading!
Menjemput Athaya untuk berangkat sekolah bersama merupakan rutinitas Galendra sejak mereka berada di SMP dulu, mengingat mereka tinggal di satu perumahan yang sama hanya beda blok. Padahal, Athaya bisa bawa motor sendiri untuk berangkat sekolah. Tapi Galendra melarang Athaya melakukan itu. Galendra selalu ingin Athaya bergantungan dengannya, agar Galendra bisa selalu bersama Athaya.
Galendra memakirkan motornya di halaman rumah Athaya, dan langsung memasuki rumah tersebut. Keluarganya dan keluarga Athaya sangat dekat, mengingat orang tua mereka sudah bersahabat sejak masa sekolah. Jadi bagi Galendra, rumah Athaya juga rumahnya, dan begitupun sebaliknya.
"Eh anak ganteng udah dateng!" ujar Athifa Birdella--ibunda dari Athaya.
Galendra tersenyum dan menyalami orang tua Athaya. "Athaya udah rapih?" tanya Galendra.
"Bentar lagi turun paling." sahut Arkana Gantari Kasyapi--ayah dari Athaya.
"Yaudah, kalo gitu Galen ganteng mau makan dulu." ujar Galendra. "Tante masak apa tan?" tanya Galendra santai.
Sudah dibilangkan tadi, kalau keluarga Galendra sedekat itu dengan keluarga Athaya. Makanya kalau ia kerumah Athaya berasa rumah sendiri, begitupun Athaya kalau ke rumah Galendra.
"Nasi goreng nih, kamu mau?"
"Mau dong Tan."
Athifa mengambilkan nasi goreng untuk Galendra. Saat Galendra sedang makan, Athaya datang menghampiri mereka. Ia menatap Galendra kesal. Dia saja belom makan, masa Galendra sudah sih?
"Gak usah liatin Galendra gitu dong, nanti jatuh cinta loh! ayah sih gak masalah besanan sama sahabat sendiri..." goda Arkana.
"Idih idih males." Athaya langsung duduk disamping Arkana lalu memakan nasi goreng yang sudah disiapkan bundanya.
"Sabtu minggu ini kita mau liburan ke puncak, kalian udah pada tau?" tanya Arkana.
"Mamah belom ngasih tau." kata Galendra sambil mengunyah nasinya.
"Siapa aja?" tanya Athaya.
"Ya kayak biasa." balas Athifa. Athaya mengangguk paham.
Tak berselang lama, makanan mereka sudah habis. Merekapun berangkat ke sekolah. Selama diperjalanan, Athaya fokus memainkan ponselnya. Hal itu membuat Galendra sangat kesal karena merasa Athaya sedang chattingan dengan cowok lain. Galendra menambah kecepatan motornya secara mendadak membuat Athaya sedikit terperanjat kebelakang. Untung saja Athaya bisa menyeimbangkan tubuhnya, kalau tidak mungkin ia sudah jatuh mengenaskan dijalan.
plak.
"Bisa bawa motor yang bener gak lo?" Athaya menggeplak pundak Galendra.
"Lagian, siapa suruh main hp? nanti kalo lo jatuh gimana?" balas Galendra songong.
"Kalo lo bawanya pelan ya gak bakal jatuh!" kesal Athaya.
"Emang lo chattan sama siapa sih? sampe marah gitu chattannya diganggu." penasaran Galendra padahal lagi nahan emosi.
"Cowok yang lagi deketin gue."
citttttt.
Galendra langsung ngerem mendadak. Ia menengok ke arah Athaya lalu merampas ponsel gadis itu.
"Aduhh apa-apaan sih?! udah ngerem mendadak terus main ngambil hp orang aja!"
"Bodo amat! hp lo gue sita sampe balik sekolah. Mau gue bersihin kontak cowok lain yang ada di hp lo selain keluarga lo, gue, Hanan, Gerry." setelah mengucapkan itu Galendra melajukan motornya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendsweet (on going)
General FictionGanti judul dari Galendra jadi Friendsweet. (Tentang Galendra dan Athaya) ---- "Kapan lo berhenti jadi playboy?" tanya Athaya jengah. "Sampe lo mau jadi pacar gue." balas Galendra santai. "kalau gue jadian sama cowok lain gimana?" "Siap-siap aja bes...