4. bubarin calvados?

318 23 0
                                    

Happy Reading!

"Gilak, Galendra gemes banget dah!" ujar Nindya.

Tadi pagi, ketika Athaya sampai di sekolah, ia langsung menceritakan kelakuan Galendra waktu di bioskop kemarin. Dan seperti itulah reaksi teman-temannya.

"Kenapa gak pacaran aja sih?" tanya Giarra.

"Karena kita bestie." ujar Athaya santai.

"Lo gak ada perasaan sedikitpun sama Galendra?" tanya Nindya penasaran.

"Gak ada."

"Buset, padahal sepupu gue itu ganteng tingkat daerah. Bisa-bisanya lo gak suka sama dia? fix katarak lo!" oceh Giarra.

"Heh, jangan samain gue sama lo yang cinlok sama sahabat sendiri!" kesal Athaya.

"Tapi Thay, kayaknya ini emang kita udah ditakdirin cinlok deh. Lo lupa kalo orang tua kita dulunya juga sahabatan? eh malah nikah anjir." ujar Nindya.

"Bokap gue sih yang paling parah. Cinloknya udah level cinlok sama saudara kembar sendiri..." ujar Giarra santai.

Mereka tau kisah dari orang tua mereka dulu. Dan yang paling epic memang cerita mamah-papahnya Giarra sama Galendra. Nah kalau kalian kepo, bisa baca SadaJiwa ya!

"Anjir, itu mah paling epic sih." Nindya tertawa terbahak.

"Mana bokap gue bener-bener move on nya pas gue udah lahir, berarti pas baru kakak gue yang lahir, bokap gue masih demen ya sama saudara kembarnya alias emaknya si Galen..." oceh Giarra.

"Tapi bokap lo sekarang bucin banget gila sama tante Aulia, tante Aulia ngobrol sama cowok dikit aja auto baku hantam om Sada sama tuh cowok." ujar Athaya.

"Karena ada satu momen yang ngebuat papah gue setakut itu kehilangan nyokap gue, makanya dia bucin banget sekarang." ujar Giarra.

"Coba kalo sampe sekarang bokap lo masih gagal move on sama tante Jiwa, pasti keluarga lo gak sebahagia sekarang ya, Gi." ujar Nindya.

"Bener bangett." balas Giarra.

***

Puluhan siswa laki-laki terlihat sedang berkerumunan di depan ruang kepala sekolah. Mereka terdiri dalam satu kumpulan yang diberi nama Calvados, gerombolan yang diisi oleh puluhan siswa nakal Gardapati01 yang tentu diketuai oleh Galendra Nayaka Danzello.

Wajah mereka terlihat gelisah. Bukan, bukan karena mereka takut berurusan dengan kepala sekolah. Justru seperti ini sudah biasa terjadi. Hanya saja, mereka takut ketuanya yang sedang bernegosiasi di dalam sana tidak dapat menyelamatkan Calvados, yang mungkin sudah menjadi rumah untuk mereka yang tidak pernah merasakan kenyamanan di rumah asli mereka.

"Gimana kalo Galendra, Gerry sama Hanan gak berhasil?" gelisah Jarot siswa kelas 12.

"Bang lo ngomong apa sih? gue yakin bang Galendra gak bakal semudah itu nerima keputusan dari kepsek." Jordy yang diketahui siswa kelas 11 itu menenangkan Jarot.

Didalam ruang kepala sekolah, terlihat aura yang menegangkan. Galendra, Gerry dan Hanan masih mencoba bernegosiasi dengan kepala sekolah mereka. Namun, kepala sekolah mereka masih tetap pada keputusannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friendsweet (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang