enam belas

180 45 9
                                    

"Lagi ngapain?"

Umji tersentak. Dia yang awalnya lagi sibuk nyorat-nyoret buku sketsa punyanya langsung noleh kearah samping dan menemukan persepsi Juyeon disana. Dia kaget karena ada cowok itu secara tiba-tiba disaat dia sendirian diruangan drama sekalian nunggu yang lain kembali dari kantin.

"Juyeon?" Cewek itu noleh kearah pintu ruangan yang ketutup. "Ngapain kesini? Anak-anak bentar lagi datang."

"Terus kenapa?" Juyeon balik bertanya. Tangannya ngelus rambut Umji pelan. "Bagusnya kasih tau aja kalo kita enggak putus. Biar sekalian ngejagain kamu dari orang-orang itu."

Orang-orang itu=manusia sebangsa Kevin dan Hyunjae.

"Tapi ini terlalu cepet, Yeon. Kamu bahkan tau kalo ini belum sampe seb-"

Cklek

Tepat pas bunyi knop pintu terbuka, Juyeon nunduk dan mencium bibir Umji yang lantas membeku ditempat.

Itu kode. Kode kalo dia harus nurutin perintahnya, atau cowok itu bisa bikin dia sakit.

"Anj-"

Tangan Umji udah ngedorong bahu Juyeon berulang kali, namun malah ditangkap dan digenggam erat. Ciumannya semakin dalam seolah gak peduli kalo ada anak-anak drama yang cengo ngeliat mereka di ambang pintu.

Juyeon mengulas senyum setelah ngelepas pagutannya dan noleh kearah pintu.

"Oh, ada orang?" kata dia pura-pura kaget.

Jelas aja tindakannya ini mancing Cece buat bersuara.

"Kalian enggak putus?"

Cowok itu mengendikkan bahu lalu ngeliat kearah Umji yang terserang gugup mendadak. "She's mine," jawabnya kemudian lalu nepuk pucuk kepala cewek itu pelan. "See you later, sweetheart."

Kepergian Juyeon jelas aja bikin orang-orang disana heboh. Mereka semua langsung ngerubungin Umji dan ngehujanin cewek itu banyak pertanyaan yang berhubungan sama hubungan dia dan Juyeon. Terus kenapa baru sekarang mereka keliatan deket lagi, dan lain-lain.

Suji sama Sinbi yang ada disana juga kena pertanyaan, tapi mereka memilih buat tutup mulut.

Meski jujur aja, Sinbi juga kaget bisa-bisanya Juyeon punya nyali buat bicara kayak gitu ke banyak orang. Dan setau dia, Umji juga gak mungkin mau dicium kayak gitu.

Lain sama Suji yang kini memalingkan muka sewaktu pandangannya bertemu sama Umji.

"Shit."

***

"Aku gak suka kamu kayak gitu lagi."

Sesendok nasi yang hampir masuk ke mulut Juyeon langsung berhenti begitu Umji bilang begitu. Cowok berambut hitam itu ngeliat kearah depannya dengan alis bertaut bingung.

"Yang mana?" tanyanya.

Umji berdecak. "Yang tadi diruang drama. Aku diledekin semuanya karena kamu," jawabnya cepat.

Juyeon senyum, lalu ngangguk. Dia ngunyah dan nelan makanannya sebelum berbisik, "Asal mereka udah tau, aku iya aja."

Umji cuma ngeliatin makanannya sambil menghela napas pelan. Sendok ditangannya cuma dimainin tanpa berniat buat makan. Dia emang gak nafsu makan, tapi karena Juyeon yang ngajak dia jadi gak bisa nolak.

"Ji,"

"Hm?"

"Kemarin ada yang bilang ke aku, kalo dia ngeliat kamu di kafe seberang kampus sama Hyunjae. Itu beneran?"

Insanity ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang