Deg!
Tubuh Asep menegang saat gadis cantik di depannya tiba-tiba memeluk dengan sangat erat disertai isakan kecil.
"Aduh saya harus gimana ini, kalo saya lepas gak enak sama Neng Jen, tapi kalo diterusin juga gak baik, kitakan blum mahram." Batin Asep
Namun tanpa disangka Asep malah membalas pelukan Jennie dengan kaku, tangannya terlihat bergetar saat mengelus punggung Jennie lembut.
Deg!
Sekarang giliran Jennie yg membeku saat Asep membalas pelukannya.
"Hiks... Sep, gue kangen elo Sep hiks... " Ujar Jennie sembari menyembunyikan wajahnya di dada bidang Asep.
"Iya, saya juga rindu kamu neng" Bisik Asep tepat ditelinga Jennie. Hal tersebut berhasil membuat Jennie merinding, apalagi saat ia merasakan pucuk kepalanya di elus dan dikecup oleh Asep.
Sebagian gadis memekik Iri dengan pemandangan tersebut, sementara seorang pemuda tengah mengepalkan tangannya emosi.
"Wah Man, Asep ngegas!" Ucap Jimi pada Karman.
"Iya Jim, saya juga mau gitu sama Neng Lilis"
"Jangan atuh, kamu gak kasian sama saya? Mana neng Iros gak ada di sini lagi"
"Kali-kali kamu keliatan ngenes Jim, jangan saya mulu yg ternistakan disini." Ujar Karman sembari melangkahkan kakinya ke arah seorang gadis yg sedari tadi menatapnya tanpa kedip.
"Neng... " Panggil Karman sembari tersenyum
"Ini benaran Kang Karman?" Tanya Lilis tak percaya."Iya atuh Lis, kenapa? Akang ganteng ya?" Ujar Kai sembari mengedipkan sebelah matanya, menggoda Lilis.
"Ah bener ternyata Akang" Ujar Lilis setelah mendengar perkataan Kai.
"Neng gak mau meluk juga kayak Neng Jen?""Engga, ngapain?" Ujarnya sembari memalingkan wajah, malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Petani Cogan
Fiksi PenggemarJennie Tania Bramantyo, sosok gadis dengan paras bak artis kpop. Cantik dan populer adalah nama tengahnya. Hidup bergelimang harta membuatnya angkuh dan sombong, tak jarang ia menghabiskan uang orang tuanya untuk berfoya-foya. Sampai suatu hari, Cah...