"Yang mulia, apa anda sudah mendengar kabar mengenai Ratu Amber?"
Elliot yang sibuk berkutit dengan tumpukkan dokumen dimeja, mengalihkan perhatiannya pada Grover.
Jika dipikir kembali, sudah hampir dua minggu ini dia sibuk dengan dokumen kerajaan, dan selama itu dia tak melihat Amber.
Gadis itu selalu datang dan mengusik pekerjaannya, tak sedikit dia akan berulah untuk mendapatkan perhatian Elliot. Sekarang Elliot baru sadar bahwa dirinya tak melihat Amber disekitarnya beberapa hari ini, jadi dia tak tahu kabar gadis itu. Atau lebih tepatnya, Elliot tak peduli mengenai Ratunya.
"Apa lagi yang dilakukannya? Apakah dia berulah lagi?"
"Saya mendengar beliau tenggelam didanau sihir, itu adalah danau yang bisa menyeret manusia biasa, dan membunuhnya dengan memakan jiwa dalam tubuh. Tetapi syurkurlah, saya mendengar dari pelayan istana bahwa Ratu Amber bisa baik-baik saja dan sekarang beliau tengah beristirahat dikediamannya."
Elliot tampak tak terkejut ataupun khawatir, ekspresinya tetap sama. "Begitukah? Wanita itu memang selalu melakukan hal bodoh."
Grover terdiam, dia merasa kasihan pada Ratu kekaisaran. Sikap acuh dan ketidakpeduliannya Raja Elliot, pasti menyakiti gadis rapuh sepertinya.
Sudah sekian lama dia menemani Raja Elliot, dan selama itu juga dia selalu melihat perjuangan Ratu Amber untuk mendapatkan perhatiaan yang mulia.
Meski dengan cara yang bodoh dan ceroboh, Grover sedikit bersimpati dan mengerti. Ratu Amber yang merupakan putri satu-satunya dari Duke Arnold, pasti seumur hidupnya selalu dimanja dengan kasih sayang dan gemerlap harta. Jadi tak heran meski sikapnya seperti itu.
Walau sejujurnya, Grover sangat membenci Ratu Amber. Sikapnya yang sombong dan selalu menindas, benar-benar tak mencerminkan dirinya sebagai Ratu Kekaisaran.
"Yang mulia, bukankah sebaiknya anda mengujungi Ratu Amber sebentar? Akan ada gosip dikekaisaran jika anda begitu acuh terhadap Ratu," ucap Grover.
Meski aku membencinya, tetapi jika terjadi rumor tak mengenakan mengenai masalah ini, Yang mulia Raja yang akan menjadi sasaran imbasnya. Pikir Grover
Elliot menarik napas gusar, dia kemudian melirik jendela besar dibelakang tubuhnya.
"Benar-benar melelahkan," lirihnya.
***
'Apa ini? Bagaimana aku bisa berada disini? Bukankah baru saja aku telah mati, tapi mengapa aku bisa berada dikamarku?'
Amber memegang kepalanya yang berdenyut, dia merasa tak percaya bahkan dia bisa merasakan rasa sakit pada kepalanya sekarang. Melihat kenyataan ini, membuat Amber ragu apakah dirinya sudah benar-benar mati.
Namun rasa sakit dan juga sesak itu terasa begitu nyata, apakah semuanya hanya halusinasi atau sekedar mimpi buruknya?
"Ratu, apa anda baik-baik saja? Setelah anda siuman, anda terlihat gelisah dan panik," ucap Bella menatap khawatir.
Amber terdiam, diam menatap cukup lama wajah Bella. Dia merasa tak percaya sekaligus senang.
Sudah 1 tahun semenjak kematian Madam Bella, dan sekarang dia bertemu dengannya kembali dalam keadaan seperti ini... lagi.
Amber masih ingat, dia mendengar kabar mengenai Madam Bella yang mengalami kecelakaan. Kereta kuda yang di tumpanginya saat itu jatuh ketebing, bersamaan dengan jasadnya.
Dia bahkan merasakan kesedihan saat itu untuk beberapa hari. Madam Bella telah dianggap Amber sebagai keluarganya sendiri, dia merupakan pengasuh Amber sedari kecil. Meski tingkah Amber yang menyebalkan dan seenaknya, Bella akan selalu berada disampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaisar Menyukaiku ?
Fantasy[ budayakan follow sebelum baca ^^] [fantasy - Romance] *** Amber harus menerima hukuman mati, akibat percobaan pembunuhan yang dilakukannya pada Cellin-selir Kaisar yang begitu dicintai. Sikap perhatian Kaisar Elliot yang diberikan pada Cellin, mem...