Chapter 30

24 5 3
                                    

Meet her for the first time

***

***

***

***

***

Suna POV :

Aku heran... Kenapa aku memiliki mata yang lebih sipit di banding oleh orang lain... Ya aku juga gak tau kenapa tapi...

Karena mata ini lah aku bertemu dengannya~

***

***

***

***

Saat aku berusia 4 tahun dan ya, saat itu aku masih TK dan mempunyai tubuh kecil, mungil tentu saja. awalnya belajar di TK sangat membosankan... Karena mereka selalu memanggilku rubah bau...padahal aku bukan rubah dan saat itu tubuhku tidak bau...

" EMANG APA MASALAHMU DENGAN MATAKU!? "Teriakku kepada seorang anak SD yang mengejekku

"Matamy sipit sekali seperti rubah saja! " Salah satu dari mereka menjambak rambutku yang membuatku kesakitan

"Apa jangan-jangan dia rubah!! "

"Rubah bau~ "



"Rubah bau~ "



"Rubah bau~ "

Saat itu aku hanya bisa menangis tanpa melakukan perlawanan apapun, seperti yang kalian lihat aku sangat mirip seperti seorang pengejut yang...hanya terdiam sambil menunggu bala bantuan...

Dan disana aku melihat penyelamatku!

***

***

***

***

"Heh kalian!? " Teriak seorang gadis dan juga penyelamatku...

yaitu...

"Pergi dari sini sebelum merasakan akibatnya!! " Ya dia (Name)...

***

Author POV :

"Bagaimana jika kami tidak mau?? " Tanya seorang yang sebelumnya mengejek Suna

"Maka... kau akan merasakan tendanganku~ " Ucap (Name) dengan senyum /ala-ala shinobu/ mengerikannya

Karena ketakutan anak-anak yang mengejek Suna pun berlari menjauh dari Suna yang masih terduduk di tanah, setelah merasa keadaan sudah aman sang gadis pun membantu Suna untuk berdiri alias mengulurkan tangannya

"Apa kau tidak apa-" Ucapan (Name) terpotong karena teriakan seseorang

"(NAME)!?!?!?! " Teriak Atsumu sambil berlari dan Osamu juga berlari dibelakang pemilik surai kuning

"Apa? " Tanya sang empu polos tak berdosa, Atsumu berhenti dihadapan (Name) sambil mengatur aluran pernapasannya agar kembali stabil

"Kenapa...hah...kau...hah...meninggalkanku...hah...KENAPA!? " Atsumu memegang pundak (Name), sang gadis hanya terdiam memaklumi sifat abangnya tercinta dan setelah itu Osamu memukul kepala Atsumu menggunakan golok- eh salah menggunakan tangannya

"Kau bisa tidak sih diam sehari saja..." Osamu hanya menatap datar saudara kembarnya yang meringis kesakitan

"BISA TIDAK SIH KAU TIDAK MEMUKULKU!! " Teriak Atsumu penuh emosi, Suna hanya menatap datar persaudara mereka bertiga yang terbilang unik sekali.

(Name) hanya menghela nafas lalu mengulurkan tangannya kepada Suna untuk membantunya berdiri lagi untuk kedua kalinya

"Apa kau baik-baik saja? " Tanya (Name), Suna tidak menjawab dan hanya langsung menerima uluran tangan (Name) dengan senang hati

Atsumu yang sebelumnya bertengkar dengan Osamu pun mengalihkan penglihatannya kepada Suna yang membersihkan celananya yang berdebu, Atsumu menatap lekat sosok Suna yang memiliki mata yang sangat sipit

"Matanya sipit sekali...mirip...rubah saja " Guman Atsumu tapi tetap bisa di dengar oleh Osamu dan untuk kedua kalinya Atsumu di pukul dibagian kepalanya

"Gak boleh bilang gitu di depan dia! " Ucap (Name) pelaku yang memukul kepala Atsumu

Suna menatap lekat (Name), matanya begitu berbinar-binar tanpa henti entah kenapa alasannya

'dia...imut sekali' batin Suna kegirangan

Miya Twins FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang