hasta dan jua sudah bersiap. masing masing dari mereka membawa dua buah tas besar. rencananya di jakarta mereka akan menempati kost berbentuk rumah milik warga desa harta sewindu yang merantau dan sukses dikota.
saat kedua pemuda manis itu mengatakan mereka mendapat beasiswa di kota, ayah dan abpa langsung cari cari info tentang kost didaerah sana. kebetulan mereka masih berhubungan baik dengan sang warga rantau itu. dan betapa beruntungnya kedua ayah itu ketika si warga rantau mengatakan bahwa rumahnya ia jadikan kost dikarenakan ia memiliki anak tunggal yang kesepian.
"pokonamah aman, pak jaya udah bilang kalo kalian gak usah bayar kost, dan soal makan ditanggung sendiri sama pak jaya... yang penting kalian harus nemenin anaknya pak jaya nu kesepian. anaknya laki laki, kelas duabelas." ucap abpa panjang lebar.
"woah, pak jaya baik pisan ya pa" jua dengan mata berbinar menatap sang abpa nya
"hasta jeung jua teh harus jadi anak baik, kudu bageur dan sopan pokonamah nya."
"siap ayah!" hasta dan jua memberkan gestur hormat.
keadaan hening, dirasanya bakal terjadi adegan mellow mellow sih. soalny──
"JUA MAMAH TEH ─HIKS M-MAMAH -- HUWAA JUAAA"
tuhkan, mamah peluk jua terus nangis bombay, ngeliat itu bikin ibun juga jadi ikutan peluk hasta.
sekitar dua menit para ibu gak mau ngelepasin pelukannya.
jua usap air mata si mamah, muka mamahnya udah merah banget gara gara nangis.
kalo ibun sendiri, dia nangis tapi tanpa suara dipelukan hasta.
"anak anaknya ibun dan mamah pinter pisan bisa dapet beasiswa, disana harus yang rajin belajarnya ya"
"kak hasta, mamah minta tolong jagain jua disana ya..."
mamah menghampiri hasta lalu memeluk anak dari adiknya itu. banyak banyak memberikan kata kata motivasi dan semacamnya.
ibun juga menghampiri jua, "jua, ibun titip kak hasta ya, lamun kak hasta jarang makan ciwit aja bilang wakilin ibun."
jua lagi lagi memberi gestur hormat "siap ibun!"
"ini donat untuk perbekalan anak mamah dan ibun, disana hati hati ya. kalo libur semester sempetin pulang atuh ya."
mamah memberikan totebag yang didalamnya ada kotak berisi banyak donat.
"dan ini, ponsel buat hubungin ayah atau mamah dan ibun. udah ayah isiin pulsa, dipakai seperlunya aja."
ayah memberikan sebuah ponsel mini nokia 3310 kepada hasta.
"hatur nuhun ayah"
"loh aa kirain kemana, adek adeknya mau pergi malah ilang."
"iya mah, ini aa tadi ada urusan sama temen. hasta sama jua peluk aa dulu atuh"
"a jaenal, hasta sama jua pergi dulu ya. a jae jangan nakal disini. jagain ibun sama mamah loh"
"iya, aa bakal jagain ibun sama mamah."
"jua bakal kangen gelut sama aa"
"wuss, nanti kapan kapan aa main ke jakarta deh."
"yeay! janji ya a."
"iya janji, geus lah sana berangkat"
"DADAH MAMAH IBUN AYAH ABPA AA"
hasta dan jua melambaikan tangannya, dan sesekali memberi kan flying kiss kepada keluarga mereka.
pukul tujuh malam keduanya kini duduk di sebuah taksi, kereta dari bandung menuju jakarta telah sampai 15 menit yang lalu. dan kini mereka melanjutkan perjalanan menggunakan taksi karena jarak masih jauh dari alamat pak jaya.
jua menggenggam tangan hasta, hasta menoleh dan tersenyum lembut kepada si adik sepupu.
"kak hasta, jua degdegan."
"kakak juga, semoga semua lancar ya jua."
"aamiin."
jaenal kamaluddin
anak pertama mamah irma dan abpa uddin.
pure sunda
kelas 12 teknik mesin (STM)
to be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
dream. (discontinue)
Teen Fictiontentang dua remaja kampung yang memiliki mimpi besar di ibu kota. tentang hasta, juara. mimpi, dan cinta. starting with: jeongharu, yoshihwan, jaesahi, kyumashi, damdo. dom! jwoo, yshi, jae, kyu, dam sub! haru, hwan, asa, mashi, do with others tre...