▪︎ 07. Reveal Everything ▪︎

41 6 170
                                    

NB : Heyyo~ Fiya back again! Welcome to the conflict, are you ready? Setelah beberapa chapter terlewati, ini saatnya kita menghadapi kenyataan hidup aka tidak semulus itu, Yeorobun :D.

Tarik nafas panjang, buang secara perlahan. So, Happy Reading, y'all!^^

 So, Happy Reading, y'all!^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Some time before the incident ....

Beberapa hari ini Seungmin tampak murung. Bagaimana tidak, ia melihat gadis yang sangat dicintainya semakin akrab dengan sang dosen. Lelaki itu sudah menduga jika cintanya akan bertepuk sebelah tangan, tetapi apa yang bisa ia lakukan? Namun, kunci agar laki-laki itu tetap bisa bahagia adalah merelakan sang gadis bersama dengan orang lain, bukan? Maka, secara perlahan, Seungmin akan melupakan perasaan tersebut meski mungkin terasa sulit nanti.

"Tidak apa, Seungmin. Setidaknya ia akan bahagia bersama dengan Pak Minho, bukan? Cinta tidak harus bersama dan saling memiliki, cukup melihatnya bahagia pun aku akan berusaha untuk bahagia juga ...." Seungmin menggumam, kemudian tersenyum sendu.

Lelaki itu tidak akan menyalahkan siapapun atas kejadian ini. Perasaan cinta, tak ada yang tahu ke mana akan jatuh. Ia tidak akan marah pada Micha maupun Minho, karena mereka pun pastinya merasakan hal yang sama dengan dirinya.

Cinta segitiga memang serumit itu, apalagi jika nanti ada yang tidak mau mengalah. Namun, untuk kasus yang satu ini, mereka bersaing secara sehat, karena tak bermaksud untuk menjatuhkan satu sama lain hanya demi seorang gadis saja.

"Kenapa wajahmu murung begitu, Seungmin?" tanya Jisung yang menyadari perubahan raut wajah sahabatnya.

Seungmin memalingkan wajahnya, tak ingin jika sang sahabat tahu apa yang ia rasakan. Menjadi seorang sadboy memang sangat menyakitkan.

"Tidak, Jisung. Kamu pasti salah lihat," elak laki-laki itu kemudian.

"Seorang Kim Seungmin kali ini berbohong? Aku tidak percaya," Jisung menatap sahabatnya dengan tatapan menyelidik, "Kamu tidak terbiasa untuk berbohong, Seungmin. Raut wajahmu itu menjelaskan semua. Aku ini sahabatmu, kamu bisa menceritakan masalahmu padaku. Siapa tahu aku bisa membantu. Daripada kamu pendam sendiri, itu membuatmu tidak nyaman, Seungmin,"

Seungmin terdiam, membenarkan perkataan sahabatnya dalam diam. Sepandai apa pun ia berbohong, pasti akan ketahuan juga. Lelaki itu menghembuskan nafas secara perlahan, menyiapkan hati untuk bercerita pada Jisung.

"Baiklah, aku-"

"Kim Seungmin!" Belum selesai Seungmin berucap, seorang gadis berhasil memotong perkataannya. Alhasil, mereka berdua secara serentak menoleh ke arah gadis itu.

"Micha? Ada apa?" tanya Seungmin, perhatiannya seketika teralihkan.

"Ah, Micha! Kenapa kamu datang di waktu yang tidak tepat, sih? Aku ini mau mendengar curhatan dari Seungmin, tahu!" protes Jisung sembari mengerucutkan bibirnya.

Grow Up | Lee Know [END] ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang