bangunan sederhana.

483 55 2
                                    

mereka hanya perlu menuruni bukit kecil yang berada di samping sekolahan, namun sedikit susah bagi mereka karena terdapat banyak zombie yang menghadang di depan sana.

jungwon menoleh ke arah jake yang menatap nya khawatir, jungwon pun meyakinkan jake dengan mimik wajahnya.

jungwon langsung berdiri di depan dan sedikit jauh dari jake, heeseung pun mengawal di belakang lalu berdiri sedikit jauh dari jungwon.

menyiapkan pistol nya dan bunyi dari tembakan mereka pun terdengar begitu nyaring, tepat di belakang mereka berdua terdapat banyak zombie. sunghoon, yera, dan jake langsung menoleh dan menodongkan pistol mereka tak lama bunyi tembakan semakin terdengar.

yera dengan santainya menusukkan pisau kesayangan nya ke para zombie zombie yang mau mendekat ke arah mereka bertiga.

"sialan!" teriak yera saat pisau nya terjatuh begitu saja, yera pun mengambil pisau yang berada di balik seragam nya. dua pisau sekaligus ia putar putar kan terlebih dahulu lalu menusuk para zombie itu.

sedangkan jake dan sunghoon fokus menembakki zombie zombie tersebut.

"jongseong..." lirih heeseung saat mendapati Jay selaku teman baiknya yang sudah berubah menjadi zombie, heeseung mengeratkan gigi gigi nya tanda ia sangat marah.

mendekati ke arah Jay dan langsung di tahan oleh yera.

"jongseong! kita harus pulang.." teriaknya dan di akhiri dengan suara yang begitu lemah, zombie tersebut pun mendekat ke arah mereka berdua.

"sorry." yera berbalik badan dan menendang lalu menusukkan pisaunya ke leher Jay hingga Jay tersungkur ke tanah, kembali beralih ke heeseung dirinya pun mengucapkan maaf berkali kali.

heeseung pun tersadar dari lamunan nya dan kembali menembak zombie zombie.

"ayok! dikit lagi kita sampai" teriak jungwon yang membuat atensi mereka berempat langsung teralihkan kepadanya, jake pun berlari mendekat ke arah jungwon.

mereka berdua di depan sedangkan yera dan sunghoon berada di paling belakang bersama dengan heeseung.

di depan sana terdapat bangunan sederhana dengan tembok bercat hitam, di atasnya terdapat tulisan Markas yang sangat kecil hingga tak terlalu terlihat.

jungwon mencoba membuka pintu tersebut namun tidak bisa karena kunci dari pintu rumah ini adalah kunci digital yang akan terbuka jika kalian memencet password nya.

"sini gue aja"

yera pun memencet nomer nya dan suara pun terdengar tanda pintu tersebut sudah terbuka, mereka berlima masuk ke dalam markas dan segera duduk di sofa yang tersedia di sana.

yera mengambil beberapa makanan dan minuman lalu di serahkan kepada mereka berempat, yera menatap jake dengan tatapan yang sulit di artikan hingga membuat jake sedikit risih.

"SRE:nard'J butuh pemimpin.." yera menunduk dan segera memakan makanan nya.

"lu yang bakalan jadi pemimpin nya ra" ujar sunghoon yang di hadiahi gelengan dari perempuan tersebut.

hening tidak ada yang bersuara, mereka berlima sibuk sendiri sendiri hingga akhirnya heeseung membuka suara.

"sunoo ngasih wasiat ke lu dan lu yang di suruh buat jadi pemimpin, kenapa lu gamau?" tanya hee yang membuat yera menatapnya.

"karena...menurut gue jake yang pantes jadi pemimpin"

jake yang sedang asik menyimak sambil memakan makanan nya pun tersedak, jika saja bukan jungwon yang memberinya minum mungkin dirinya sudah beda alam.

mereka semua langsung menoleh ke arah jake dan di dapati gelengan, tidak, gelengan tegas tersebut bukan dari jake melainkan dari jungwon.

"jake gatau kehidupan di bawah sana kayak gimana, dan gua gakkan ngebolehin dia masuk ke dunia bawah."

yera menatap mata jungwon dengan lekat yang membuat jungwon menaikkan sebelah alisnya.

"mau ga mau harus jadi pemimpin, perjanjian organisasi kita begitu. orang yang berhasil mengugurkan pemimpin dari musuh kami mau gak mau akan di latih jadi pemimpin." yera tetap teguh dalam pendirian nya berbeda dengan jungwon yang sudah menolak mentah mentah.

"jake gak pernah janji dalam hal tersebut, dia juga gatau organisasi itu" saat yera hendak berbicara jake lebih dulu berdiri dan menatap teman temannya, matanya yang sudah berkaca kaca ia usap dengan kasar lalu berdecih.

meninggalkan mereka berempat dan menaiki tangga menuju ke atas.

disini jake sekarang, duduk di bangku yang tersedia di balkon sambil menatap ke arah jalanan yang penuh dengan zombie zombie yang sedang berkeliaran.

jungwon menatap jake yang tengah duduk lalu menghampiri nya dan duduk tepat di sebelah jake, jake yang masih dengan mata sembab nya menoleh ke arah jungwon. menatap mata tersebut dengan tatapan sendu nya.

"jake" panggilan tersebut mampu membuat jake memeluk erat badan jungwon dan membenamkan wajahnya di perpotongan leher jungwon.

cukup lama jake memeluk erat tubuh jungwon sambil menangis di dalam pelukan jungwon hingga akhirnya ia melepaskan pelukan tersebut lalu menatap jungwon sambil mengelap air matanya.

"gue kan yang harus jadi pemimpin nya won? gue bakalan ngelakuin itu buat sunoo" mendengar ucapan tersebut jungwon langsung menggelengkan kepalanya sambil menepuk kedua bahu jake.

"gua gamau lu lakuin itu semua jake, lu gatau gimana kejam nya organisasi itu. nyawa lu taruhan nya, dan gua gamau lu kenapa kenapa" ujar jungwon tepat di depan wajah jake yang membuat jake menatap wajah tampan jungwon dari jarak yang dekat, memperhatikan jungwon yang sedang berbicara kepadanya lalu ia tersenyum tipis bahkan sangat tipis.

"gue bakalan baik baik aja sampai mimpi buruk ini berakhir, gue gapapa won"

beberapa hari setelahnya.

selama beberapa hari ini mereka semua tengah menyiapkan sesuatu untung mengakhiri ini semua, karena ide dari jake yang membuat mereka menyetujui nya. sebenarnya jungwon tidak menyetujui nya karena ini terlalu berbahaya, namun yang namanya jake itu keras kepala jadi mau tak mau jungwon ikut menuruti nya.

sunghoon sedang mengotak ngatik laptop milik yera, sebenarnya tidak ada sinyal namun sunghoon dapat menghack sinyal dari luar sana dengan mudahnya. mengambil alih sinyal tersebut sampai akhirnya jaringan pun tersambung.

dirinya sempat membuka internet untuk melihat keadaan di luar sana, apakah masih ada orang yang masih hidup atau tidak.

"orang orang udah ninggalin kota ini dan gada satupun anggota kepolisian yang mau nyari keberadaan orang orang yang masih selamat, percuma aja kita nyari bantuan" ujar sunghoon, jake duduk di sebelah nya dan membaca deretan kata tersebut yang menjelaskan bahwa seluruh orang orang di kota ini telah meninggalkan kota ini, jadi hanya mereka yang manusia disini? sisanya adalah monster?.

"shit ternyata jalan buat kita ke kota lain di tutup!" jake mendesis kala membaca deretan kata itu kembali.

sunghoon kembali mengotak ngatik laptop tersebut dan menyambungkan beberapa cctv ke laptop nya, ternyata benar hanya mereka yang tersisa dan sisanya adalah zombie zombie yang tengah kelaparan mencari mangsa.

"pake opsi kedua?" ujar jake di hadiahi tatapan ragu ragu dari mereka namun setelah nya mereka menganggukkan kepalanya.

"kita butuh helikopter" kata heeseung yang sedari tadi hanya memperhatikan mereka berempat.

"gampang, sini biar gue yang urus" yera mengambil alih laptop nya lalu mengetik sesuatu di sana, tak lama ia tersenyum miring dan memasangkan headphone ke telinga nya yang di sebelah kirinya terdapat mic.

ya, yera menghack komputer komputer milik anggota militer dan anggota kepolisian untuk meminta bantuan kepada mereka.

lalu mereka berlima menyiapkan sesuatu tak lupa mereka membawa senjata dan anti virus.

"let's go!" ujar jake penuh semangat, sebentar lagi mimpi buruk ini akan berakhir.

#. sorry for typo(s) ; makin gajelas alurnya

run, sunwonjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang