2

745 109 0
                                    

Doyoung sedang berjalan-jalan mengitari sekolahnya. Tidak ada alasan khusus mengapa ia berjalan tanpa tujuan seperti ini, hanya sekarang sedang free class jadi ya sudah, daripada dirinya mati kebosanan lebih baik berjalan sekalian refreshing.







"Doy, doyoung"








Doyoung berdecak sebal, ia terus berjalan dan mengabaikan dua anak lelaki yang menjadi teman sebayanya itu "Apa? Berisik"











"Galak banget si, gua kesini sama jeongwoo cuma mau nanyain lu suka kue apa"







Doyoung menghentikan langkahnya, ia menghela nafas lagi, menelisik menatap jeongwoo dan haruto yang memasang muka bodoh menurutnya "Buat apa?"






"CK, TINGGAL BILANG AJA SI SUSAH BANGET YOUNG ASTAGAA" Itu jeongwoo yang berteriak, ia tidak marah hanya saja ia gemas melihat tingkah laku doyoung.










"Keju"

"OKE"









Pergi, dua anak itu pergi dari hadapan doyoung, doyoung mengerutkan kening, entah apa yang dilakukan kedua anak yang selalu bertemu dengannya setiap hari.

Doyoung berhenti di depan sebuah ayunan usang yang berada di pojok sekolah, entah inisiatif darimana, imendudukkan diri di ayunan tersebut. Tangannya menatap handphone yang menampilkan wallpaper dirinya saat kecil dengan kedua orang tuanya yang tersenyum senang. Tidak ada junghwan saat itu, hanya doyoung, papa dan ayah.













"Halo, doyoung ngapain disini?"







Doyoung terperanjat, ia dengan cepat menatap lelaki yang sepertinya berbicara dengannya. Setelah melihat, itu adalah asahi, asahi guru disini dan dia adalah ibu dari jeongwoo si murid aneh itu.










"Ah, kak asahi"





Iya, doyoung memanggil asahi kakak dari kecil. Entah kenapa ia nyaman dengan panggil itu sampai sekarang. Kalau di kerumunan, ia akan memanggil asahi pak guru dan kalau berdua atau dengan orang terdekat ia akan memanggil kak saja.




"Doyoung kenapa? Ada yang bikin sedih?"







Doyoung menggelengkan kepalanya lalu tersenyum, senyumnya sangat cerah. Seakan-akan ia yang paling bahagia disini "Ngga ada kak, emm.. doyoung masuk kelas dulu ya, semangat ngajarnya kak"











Doyoung berlalu meninggalkan asahi yang menatapnya bingung, entah bingung atau memang sudah tahu. Tapi sejujurnya asahi tahu apa yang membuat doyoung menjadi pemurung seperti ini.












Flashback on



Saat doyoung berumur tiga tahun, junghwan berumur satu tahun. Pada saat itu junghwan harus pulang dan pergi ke rumah sakit karena memang imun junghwan kurang kuat. Karena hyunsuk merasa doyoung belum bisa mandiri, jadi doyoung pun dititipipkan di rumah asahi dan jaehyuk.




Jeongwoo bermain dengan doyoung, doyoung ini anak yang cukup periang. Saat kecil doyoung selalu tertawa dan selalu bermain dengan jeongwoo, sampai di umur kedelapan, doyoung berubah menjadi anak yang pendiam. Tidak lagi sering bercerita dan bercanda, tertawa pun seadanya.



Asahi dan jaehyuk pernah menanyakan ini ke hyunsuk tapi hyunsuk berkata jika itu proses pendewasaan saja. Asahi sadar bahwa itu bukan proses pendewasaan melainkan sifat yang berubah dari doyoung.





Pernah sewaktu-waktu, jeongwoo ingin sekali yang namanya adik. Saat membicarakan itu raut doyoung sangat masam, sangat sangat masam sekali. Berbeda dengan haruto yang antusias mendengar perkataan jeongwoo tentang adik.






"Nanti... aku ingin punya adik seperti doyoungg" ucap jeongwoo, dia berkata dengan riang dan seperti memamerkan harta karun.




Haruto bertepuk tangan, setelah itu ia mengambil cookies yang memang disediakan asahi untuk menyambut bocah-bocah sekolah dasar ini "WAHH JEONGWOO INGIN PUNYA ADIK, NANTI KALAU PUNYA ADIK, ADIK JEONGWOO DAN DOYOUNG AKAN BERMAIN"







"Daddyy, minta adik" ucap jeongwoo, ia merengek ke jaehyuk yang memasang muka bingung. Karena asaho dan jaehyuk sepakat hanya untuk menambah satu anak saja.





"Jangan"





Bukan jaehyuk yang berbicara, melainkan doyoung yang memang sedaritadi terdiam mendengar keempat orang ini berbicara.




"Nanti kak asahi dan om jaehyuk tidak akan menyayangi jeongwoo kalau punya adik"





Disitulah asahi tahu bahwa doyoung merasakan kurangnya kasih sayang dari jihoon dan hyunsuk. Asahi pikir hanya berlangsung sementara tapi ternyata doyoung lebih tertutup, walaupun dekat, ia seperti memberi batasan yang tidak boleh dilanggar. Bahkan untuk orang tuanya sendiri.











Flashback off




Asahi menatap ayunan kosong yang tadi diduduki oleh muridnya itu dan menghela nafas kasar "Ku harap doyoung bisa kembali ceria lagi seperti dulu"









...

Alone?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang