5-ice cream

70 7 0
                                    

Mingyu menatap sosok di depannya dengan intens. Amarah terpancar dari kedua matanya.

"Mingyu... Papa bisa jelasin semu-" ucap pria itu, tapi ucapannya sudah dipotong Mingyu terlebih dahulu.

"Papa ga perlu jelasin apa-apa lagi! Papa udah nyakitin hati mama, kak Josh, dan aku!" Mingyu memotong ucapan papanya.

"Papa menyesal, papa mohon ampun yang sebesar-besarnya ke kalian," balas papa Mingyu yang sekarang sudah dibanjiri dengan air mata.

Mingyu tidak menjawab ucapan papanya itu. Ia kembali mengingat peristiwa itu. Peristiwa masa lalu yang sangat menyakitkan bagi Mingyu.

Flashback On

"Sekarang kalian keluar dari rumah ini! Keberadaan kalian sudah tidak diperlukan lagi!" bentak kepala keluarga beranak dua itu.

"Mas, kenapa, Mas? hiks Apa karena kehadiran perempuan itu, Mas tega mengusir kami dari sini?" tanya mama Mingyu dengan keadaan yang sudah sangat kacau.

"Ga usah banyak ngomong! Pergi!" final-nya.

"Ma... Kita mau pergi ke mana? hiks," tanya si anak sulung, Joshua, yang saat itu berusia 10 tahun.

"Kita ke rumah nenek," balas sang mama yang masih menangis sesegukan.

Mingyu yang saat itu masih berusia 8 tahun hanya menangis terdiam sambil memeluk sang mama dan kakaknya.

Flashback Off

"10 tahun yang lalu, Papa mengusir kami. Kenapa baru sekarang Papa meminta belas kasih itu?!" tanya Mingyu dengan sedikit berteriak.

"Papa sungguh menyesal, Nak," balas papa Mingyu yang masih menangis.

"Pertemukanlah Papa dengan Mama dan kakakmu," lanjut sang papa.

"Mama sudah tiada," balas Mingyu singkat sembari menahan air matanya yang ingin jatuh.

Mendengar itu, tangisan papa Mingyu makin menjadi-jadi.

"Sudah, Pa. Semua sudah terlambat. Sebaiknya Papa jalani saja kehidupan Papa yang tersisa," ucap Mingyu lalu pergi ke kasir untuk membayar belanjaannya.

—•—•—•—

Sekarang Mingyu sudah berada di dalam mobilnya, menyetir.

"Gyu, udah ya jangan dipikirin lagi," ucap Seungkwan.

"Iya, yang penting jalani kehidupan lu sekarang dengan baik," tambah Dino.

Walaupun Dino yang termuda di antara mereka, Dino adalah yang terbijak.

"Makasih, kalian," balas Mingyu singkat.

Suasana mendadak menjadi hening.

"Gyu, makasih ya hari ini udah ngajak Dino sama gua jalan-jalan," ucap Seungkwan sembari menoleh ke arah Mingyu.

"Iya, Gyu. Gua juga sangat berterima kasih udah mau antar jemput kita tiap jalan bareng," ucap Dino.

"Sama-sama. Gua juga mau bilang makasih karena kalian selalu ada di sisi gua," balas Mingyu.

Suasana hening yang ada tiba-tiba berganti menjadi haru.

"Ah kok sedih gini sih. Gua jadi mau nangis," kata Seungkwan.

"Lebay lu, Kwan!" balas Dino sambil mendorong bahu Seungkwan.

"Apa sih, emang ini sedih, iya kan, Gyu?" tanya Seungkwan berharap Mingyu mendukungnya.

Time To Love | MEANIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang