Si dingin?

3K 246 14
                                    

Tinggalin komen kalian tentang alur ceritanya. Kalo gak mau komen Jeno aku karungin, simpen dilemari.
Canda....

Happy reading

.

.

.

Kepala Jaemin menunduk memandangi jalanan yang ia lewati. Sedikit mendengus saat melihat sepatunya yang sedikit usang, ia mampu untuk membeli yang baru tapi ia tak sanggup untuk memakai sepatu yang baru

Teman temannya sudah pulang dengan menggunakan taksi atau bis tapi dia memutuskan untuk sedikit berjalan lebih jauh dari depan cafe tadi dengan berbagai alasan agar teman temannya percaya padanya

Setelah berjalan sekitar 1 kilometer Jaemin menghentikan sebuah taksi yang sedang lewat, ia tersenyum ramah pada supir taksi tersebut

"Antarkan saya ke Raemian Caelitus"

"Ne" jawab supir taksi itu dengan ramah pula

Jaemin melepas kacamatanya dan memasukkan ke dalam tasnya, tak lupa ia juga melepas kuncir rambutnya dan membiarkan rambut hitamnya tergerai indah. Matanya langsung fokus ke jalanan yang ia lewati, suasana Seoul di malam hari memang tidak pernah mengecewakannya

Drrrrtt.. Drrrtt...

Ponselnya terus berdering sejak berada di cafe tadi, Jaemin memilih untuk mengabaikannya saja. Toh itu tidak penting baginya saat ini, tujuan pikirannya saat ini hanya pulang dan tempat tidur

"Terimakasih" ucapnya pada supir taksi setelah ia sampai di tempat tujuan

Di pandangnya gedung yang menjulang tinggi itu sebelum kakinya melangkah masuk. Dengan sedikit bersenandung Jaemin terus melangkah memasuki loby gedung apartement mewah itu

"Selamat malam" sapa ramah penjaga keamanan yang membuka pintu untuknya

"Selamat malam" berganti petugas loby yang memberinya salam

"Ini untuk kalian" Jaemin meletakkan beberapa gelas kopi yang tadi ia sempatkan beli selama perjalanan pulang di atas meja loby "maaf kalau kurang"

"Terimakasih, kami bisa meminumnya bersama sama"

"Sama sama, aku naik dulu"

"Ne, selamat istirahat" Jaemin mengangguk

Seorang petugas lalu mengikuti Jaemin menuju lift khusus dan membantu Jaemin untuk pergi ke lantai yang ia tuju. Semua petugas di sini sudah mengenal siapa Jaemin karna sikapnya yang ramah pada semua orang

Lift terus bergerak naik ke lantai paling atas, karna ini lift khusus jadi saat pintunya terbuka. Jaemin langsung berada di sebuah ruang hunian yang cukup megah, orang orang menyebutnya penthouse

Kakinya yang sudah tidak memakai alas kaki karna Jaemin sudah melepasnya saat di dalam lift dan menentengnya itu melangkah masuk dengan santai. Ia letakkan sepatu dan tasnya begitu saja ditempat yang memang di sediakan untuk menyimpannya

"Maaf" suara rendah menyapanya tiba tiba "maaf aku tidak sengaja membuatmu kaget tadi"

Jaemin tersenyum dan membalik tubuhnya, karna ada seorang pria dengan pakaian santainya kini berdiri dibelakangnya

Obsesi vs Cinta (NominGS) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang