>4TL

2.4K 211 8
                                    

Happy reading
____________________________________

Vegas POV

Ini masih tengah malam, tapi aku mendengar pete terus mengetuk pintu kamarku, aku yang tak mau menghiraukannya menutupi kepalaku dengan bantal, tapi pete tidak menyerah dengan terus memanggil manggil namaku dengan keras.

Cklak.. " apa yang kau mau?" Tanyaku setelah menyerah dengan tingkahnya dan membukakan pintu.

"Aku tidak bisa tidur" katanya.

"Lalu?"

"Bisakah aku tidur dikamarmu?" Tanyanya, aku yang masih terdiam diambang pintu menyingkirkan tubuhku dan membiarkannya masuk.

"Terima kasih" katanya sambil berjalan masuk dengan senyum khasnya yang dia berikan padaku.

Aku mengikutinya dari belakang "kau bisa tidur disini lalu aku akan tidur dikamarmu" pete yang sudah terduduk disamping ranjang dengan bantal yang dipeluknya terlihat cemberut saat aku mengatakannya.

"Tapi.." Pete terdengar begitu ragu dengan kalimatnya sedangkan aku menunggunya melanjutkan kata-katanya dengan terdiam dan melihat lurus pada wajahnya.

"Tapi kenapa?" Tanyaku meminta pete lebih jelas.

"Tapi aku datang kesini karena aku takut tidur sendirian" jelasnya dan aku mengerti yang dia maksud, aku sedikit tersenyum dengan tingkah lucunya, tapi tidak! aku tak boleh semudah itu menyukainya.

"Sebelumnya kau tidak takut tidur sendirian" jelasku menggodanya.

"Jangan salahkan aku ini salahmu!!" Teriaknya.

".. kalau waktu itu kau memakai kondom mungkin aku takkan hamil" aku kembali menyembunyikan senyumku yang tak tertahankan.

"Ah..ah aku akan menemanimu" ucapku, dengan cepat pete berbaring di ranjang dengan bantal yang masih ia peluk dan akupun ikut tidur disebelahnya.

Kami berdua tidur begitu canggung dan lurus ke depan, tak ada seorangpun yang berani bergerak, sepi dan tak ada suara padahal aku tahu kami berdua belum ada yang tertidur "Aku fikir kau akan memakai bantal yang kau bawa, kenapa malah memeluknya?" Tanyaku memecah keheningan.

"Aku.. aku tidak bisa tidur tanpa memeluk sesuatu" jelasnya aku mengangguk kecil dengan bibir dipoutkan.

"Baiklah, selamat malam." katanya sambil memunggungiku untuk terus tidur, begitu juga aku yang berbalik ke arah lain untuk berlalu tidur juga.

Beberapa saat setelah itu aku mencoba tertidur, tapi baru saja menutup mata pete kembali berbicara padaku "wegath??" Panggilnya.

"Hmm kenapa lagi?" Tanyaku malas.

"Besok.. bolehkah aku pergi bersama porche?" Tanyanya terdengar meminta izinku.

Aku yang sangat tidak menyukai pete masih berteman dengan porche tentu saja tak ingin mengizinkannya untuk pergi.

Aku kembali membalikan badanku begitu juga pete "Pete?" Pete melihat kearahku.

"Tidak bisakah kau berhenti berteman dengan porche?" Kataku membuat pete terlihat bingung dengan kata-kataku.

"Apa maksudmu?" Pete menyatukan alisnya dan terus melihat kearahku meminta penjelasan dari pertanyaanku.

"Mmm.. maksudku porche bukan orang baik seperti yang kau fikirkan" jelasku bodoh begitu terlalu terburu-buru ingin mengungkap sifat asli dan niat buruk porche terhadapnya, tapi tentu saja pete tidak percaya padaku.

"Sebenarnya apa maksudmu? Kau selalu tidak jelas dengan kata-kata mu wegath.. aku sangat bingung!!" Jawabnya.

"Yang perlu kau tahu hanya bahwa porche benar-benar tidak sebaik yang kau fikirkan!" Kataku kembali yang membuat pete terlihat begitu bingung, sungguh aku ingin menjelaskan semuanya tapi aku tak menemukan cara yang tepat untuk menjelaskannya.

Tricky lover. Vegaspete18+ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang