Chapter 13

6.3K 314 3
                                    

PPOV

Aku tidak ingin hanya karena kamu menjadi gendut malah merusak semuaanya. Dan aku juga tidak ingin kamu memalu-malukan ku karena kamu gendut. Ngerti?

Kalimatnya berputar-putar dikepalaku seperti kaset rusak. Sepeninggalnya Ali tadi, kata-katanya selalu melayang-layang dikepalaku. Segitu memalukannya kah aku?sampai-sampai dia bericara seperti itu? Jika saja tidak karena ayah tidak sudi aku menikah dengannya.

Ah bagaimana ini,aku sedah mulai menyukainya sejak kemarin dibutik. Secepat itukah aku menyukainya? Oh tidak aku tidak menyukainnya,aku hanya mengaguminya. Ya mengaguminya. Semakin aku mengingat Ali,aku selalu saja kepikiran kejadian tadi. Dan pasti air mataku selalu saja keluar. Sudahku bilang aku paling tidak suka dibilang gendut,jadi setiap aku dibilang gendut pasti air mata ini tidak bisa ku tahan untuk tidak keluar. Entahlah.

***

Hari ini aku akan pergi kebutik tante Sophi untuk mengambil gaun pernikahanku. Dan hari ini pula aku akan bertemu dengan Ali. Karna calon mertuaku bilang tadi pagi,Ali akan menjemputku untuk kebutik tante Sophi. Aku akan bersikap seperti biasa saja,seperti tidak ada kejadian apa-apa diantara kami berdua. Tapi mungkin aku akan lebih banyak diam nantinya.

DRRTT...

"Aku sudah sampai didepan rumah kamu. Cepatlah keluar."

Siapa ini?nomor tidak dikenal? Apa jangan-jangan Ali? tapi dari mana dia dapat nomorku?. Mungkin tante Resi yang memberinya. Dan benar saja setelah aku melihat dijendela aku meliht mobil yang iasa Ali gunakan. Akupun bergegas untuk menemuinya.

Didalam mobil aku dan Ali hanya diam. Dari pertama aku menemuinya aku tidak menyapanya dan sama sebaliknya. Aku masih saja sakit hati karna kejadian kemarin. Entahlah susah sekali untuk melupakan kejadian itu.

"Maaf.." Ucapnya tiba-tiba. Maaf?maksudnya?.

"Untuk?"

"Soal kemarin."

"Prilly telah melupakannya." Jawaku berbohong yang padahal masih membekas dihatiku. "Secepat itukah?cepat sekali. Aku saja masih mengingatnya." Jelasnya. "Aku kemarin bicara seperti itu hanya karna tidak ingin kamu gendut,itu saja. Karna jika kamu gendut pasti kamu yang akan malu sendiri nantinya. Gak ada niatan apa-apa,apalagi mengataimu." Sambungnya.

"Prilly ngerti."

"Kamu masih marah sama kakak?" Apa kakak?apa aku tidak salah dengar. Perasaan kemarin aku memanggilnya kakak dia protes. Tapi kenapa sekarang dia menyebut dirinya sendiri kakak. "Biar lebih enak didengar dan sopan saja." Jelasnya yang seakan-akan tahu apa yang aku pikirkan. "Kamu boleh memanggilku kakak jika kamu mau." Sambungnya lagi.

Aihh kenapa sekarang dia lebih banyak berbicara?kemana Ali yang dingin dan datar?Mungkin kelaut? atau kedanau?kesungai? Mikir apa kau ini pril? Aneh sekali.

"Pril kenapa diam?" Ucapnya membuyarkan lamunanku. "Haahh..ti-tidak apa-apa." Jawabku gugup. Entah mengapa aku tiba-tiba menjadi gugup begini. Kenapa si sebenarnya Ali ini?apa dia sakit? ya mungkin dia sakit.

Aku mendekatkan wajahku dengn wajahnya dan berkata "kamu sedang tidak sakit kan? kalau kamu sakit ngapain ngantar-ngantar Prilly? Prily tidak ingin merepotkan kamu. Seharusnya kamu istirahat saja." Jelasku panjang lebar.

"Sudah bicaranya? harus erapa kali kakak bilang panggil aku dengan sebutan kakak." Perintahnya. Aku hanya mengangguk. "Dan kakak tidak sakit."

***

"Yaampun bagus banget tan. Tante Sophi hebat banget deh." Pujiku pada tante Sophi yang telah memubuatkan gaun untukku. Dan hasilnya luar biasa,bagus banget. Tante Sophi hanya tersenyum.

"Tan Ali sama Prilly pergi dulu ya soalnya gak bisa lama-lama soalnya Ali hari ini ada meeting. Masalah bayar nanti aku transfer." Ucap Ali. Sepertinya dia sedang buru-buru. "Yasudah kalau begitu. Salam buat mama kamu ya Li." Ucap tante Resi.

"Iya tan. Makasih ya tante." Tante Sophi hanya tersenyum dan mengangguk.

***

Tbc,

Hai aku update lagi. Maafkan saya kalau makin kesini ceritanya makin gaje. Saya hanyalah penulis Amatir. Jangan samakan saya dengan penulis-penulis lainnya yang jago-jago.

Vomment nya yaa...

NoSilentReaders:)

Fake SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang