ep 2

696 54 9
                                    

Warn ⚠️⚠️⚠️
Boyxboy
Homophobia jangan salah lapak😘

Enjoy~~

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini Senja dan Jiyo sudah berada di atas ranjang milik Senja, awalnya Jiyo akan tidur bersama Jevano namun ranjang anak itu berukuran single bed oleh karena itu Senja memaksanya untuk tidur bersamanya saja lagi pula kamar tamu belum di bersihkan

Jiyo sudah tidur lebih dulu sedangkan Senja sedang mencatat rangkuman yang dikirim kan temannya dan beberapa tugas yang memang harus di kerjakan, namun karena ia sudah mulai bosan akhirnya ia membalikkan posisi kursi belajar nya agar menghadap ke arah ranjangnya

Senja tersenyum melihat wajah damai sang sahabat yang sangat gemas, ingin rasanya mengigit pipi itu namun Senja takut Jiyo mengamuk baru membayangkan nya saja sudah membuat dirinya cemas

Senja tersenyum melihat wajah damai sang sahabat yang sangat gemas, ingin rasanya mengigit pipi itu namun Senja takut Jiyo mengamuk baru membayangkan nya saja sudah membuat dirinya cemas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Visualisasi bobo nya Jiyo 😉)

Senja bangun dari duduk nya dan berjalan dengan pelan menuju ranjangnya menatap sang sahabat lalu tersenyum dan kembali berjalan lagi menuju balkon kamarnya, mengambil satu batang cigarette dan menyalakannya, menghisapnya dengan nikmat lalu dihembuskan perlahan

Jiyo yang merasa ranjang bagian Senja kosong akhirnya terbangun dan membalikkan tubuhnya untuk melihat sekitar, Jiyo langsung melek saat melihat sahabatnya itu merokok

Jiyo berjalan kearah balkon dimana Senja masih asik menghisap rokoknya sambil menatap bintang-bintang di langit

Jiyo: "Angkasa!" Ujarnya dengan datar, membuat Senja yang terkejut langsung mematikan rokok yang masih setengah itu

Jiyo: "gue udah bilang berapa kali ke lo? Buat berhenti ngerokok? Lo gak pernah dengerin gue ya Sa?" Ujarnya, nada nya terdengar begitu kecewa membuat Senja merasa sangat sangat bersalah

Sungguh jika Jiyo sudah memanggil nama belakangnya berarti ia benar-benar marah dan kecewa kepada dirinya

Senja: "Ji gue minta maaf, gue .... Gue butuh yang manis-manis ji, gue mohon maafin gue.. gak gampang buat ngilangin habit jelek gue ini, tapi jujur aja gue lagi berusaha ji. Tolong bantu gue, maaafin gue plis" mohonnya kepada sang sahabat yang kini membelakanginya sambil menghela napasnya

Jiyo: "gue juga udah bantu lo dengan cara ngasih tau lo, ngingetin lo tapi kayanya percuma karena lo gak pernah dengerin gue Angkasa. Udahlah gue mau tidur" ujarnya lalu meninggalkan Senja yang mengepalkan tangannya emosi, dia gak pernah mau ngelepas emosinya di depan Jiyo

Jiyo kesayangannya, Jiyo adalah sosok sahabat yang selalu ada buat Senja bahkan Jiyo gak pernah ninggalin Senja walau pemuda berpipi gembil itu tau bahwa dia pemuda berandalan bahkan suka ikut balap liar, banyak yang takut kepadanya namun tidak dengan Jiyo ia selalu berusaha mengubah Senja jadi orang yang lebih baik tapi Senja selalu mengingkarinya membuat Jiyo berkali-kali kecewa namun Jiyo tetap berada di sampingnya seberapa banyak pun Senja mengecewakan nya

LUCKY | SEUNGSUNG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang