.
Guys, berhubung kemaren lumayan banyak yg minta lanjut, ini aku kasi bonchap ya.
Happy reading :)
....
"Kau pergi kemana saja, Yena? Kau tahu, kami sampai putus asa mencarimu." Chaeyeon berujar dengan mata sedikit sembab, terharu lantaran sosok Yena yang telah hilang bertahun-tahun lamanya itu telah kembali pulang.
"Maaf.."
Yena sedikit membungkukkan tubuhnya, meminta maaf di depan teman-temannya yang duduk mengelilinginya itu.
"Kenapa meminta maaf? Orang-orang jahat yang menculikmu itulah yang seharusnya meminta maaf padamu, Yena" tukas Yujin di sebelahnya.
"Maaf karena telah bersembunyi dari kalian.."
"Kupikir kalian tak akan menerimaku kembali karena keadaanku yang seperti ini.." jelas Yena menunduk memperhatikan kakinya.
"Y-yah, mana mungkin seperti itu. Aku akan terus bermain denganmu, Yena, mau seperti apapun kondisimu!" sela Yujin lagi.
"Mian.."
"Apa yang di lakukan orang-orang itu sampai membuatmu seperti ini, Yena?" Sakura bertanya dengan hati-hati.
"Ah itu.. orang-orang jahat itu sebenarnya adalah paman dan bibi ku.." jelas Yena yang sukses membuat teman-temannya membelalak terkejut.
"T-tunggu, jadi orang yang menyakitimu adalah keluargamu sendiri?!" tanya Chaeyeon masih belum sepenuhnya percaya. Tentu saja. Mereka bahkan telah bersusah payah mencari tahu keluarga Yena, bahkan berencana mengembalikan Yena pada keluarganya. Tapi faktanya, malah keluarga Yena sendirilah yang dengan sengaja membuang gadis malang itu.
"Benar.."
Yena lantas mulai menceritakan semuanya. Dimulai dari rencana paman dan bibinya yang membuat kecelakaan mobil palsu untuk menyingkirkannya. Tentang Yohan yang menyelamatkannya dari kecelakaan itu dan menitipkannya pada asrama. Lalu pada peristiwa penculikan dan rencana pembunuhan yang hampir merenggut nyawanya. Pada peristiwa kebakaran itu, Yohan sekali lagi menyelamatkan dirinya, tapi naas pria itu malah tak selamat karena tertimpa reruntuhan tiang kayu yang banyak berjatuhan karena kebakaran itu. Yena berhasil menyelamatkan diri meski terseok-seok karena sebelah kakinya yang patah dan terluka cukup parah. Yena lalu bertemu dengan Yuna. Bersama Yuna lah Yena akhirnya membalas perbuatan jahat paman dan bibinya itu.
"Aku tinggal dan bersembunyi dengan Yuna selama dua tahun ini. Dan aku memintanya untuk tak menceritakan keberadaanku pada kalian.." jelas Yena mengakhiri ceritanya.
"Huaa, meski kau sengaja bersembunyi sampai selama itu, tapi aku tetap senang karena kau masih hidup, Yenaaa..." ujar Yujin yang kini memeluk erat tubuh bebek itu, entah untuk yang keberapa kalinya.
"Kau tak marah aku bersembunyi selama itu?"
"Tentu saja tidak. Aku akan marah jika kau mati dan aku tak bisa melihatmu selamanya."
Yena tersenyum mendengar ucapan Yujin barusan. Tangannya lantas bergerak membalas pelukan Yujin, menyalurkan rasa rindunya pada anak anjing berisik yang menjadi sahabat karibnya itu selama di asrama.
"Yah. Aku benar-benar merindukanmu, Yena."
"Aku juga."
"Aku juga merindukan Yujin dan teman-teman yang lain.."
"Jangan menghilang lagi dariku tanpa kabar, oke?" kata Yujin sesenggukan.
Yena mengangguk. Tangannya masih setia memeluk tubuh Yujin yang sedikit lebih besar dari tubuhnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Girl In The Luggage (GxG) [END]
FanfictionSiapa gadis di dalam koper yang mereka temukan didepan pintu asrama pagi itu? ⚠️ GxG! ° fluff, slight angst ✓ 10th fanfic • Start : 01 Mei 2021 • End : 20 Juli 2022 [COMPLETED]