Bab 1

71.3K 1.9K 11
                                    

Happy Reading










Pernikahan di gelar dengan sangat mewah, para tamu undangan yang datang bukan lah orang biasa melainkan orang-orang yang mempunyai jabatan tinggi yang datang ke acara tersebut.

Delbara Asley Gixxer dan Safira Maulita . pasangan yang baru saja menyandang status suami istri.

Awal mula mereka bertemu adalah saat pertama kali Safira melamar pekerjaan di kantor Bara dan saat itu juga Bara langsung tertarik dengan pesona Safira.

Bara adalah pengusaha tersohor nomor satu di dunia, ia duda berumur 40 tahun, memiliki satu orang anak laki-laki berumur 17 tahun.

Sedangkan Safira adalah, wanita cantik berumur 29 tahun. Jarak keduanya  memang agak sedikit jauh.

Safira besar di panti asuhan, sejak  bayi ia di buang oleh orang tuanya dan di umurnya yang ke 17 tahun Safira memulai karirnya dengan mencari pekerjaan paruh waktu dan berkuliah dengan hasil beasiswanya.

Sampai akhirnya ia selesai S1 dan memberanikan dirinya untuk melamar pekerjaan di kantor besar, ya itu kantor milik Bara.

"Mas, Elbarack mana?" Tanya Safira saat tidak melihat anak sambungnya itu.

"Tidak tahu, mungkin sedang bermain game" Jawab Bara dengan menatap manik cantik Safira.

Safira membuang nafasnya perlahan, memang anak Bara tidak merestui ia dan Bara menikah, sejak awal acara ia tidak melihat anak Bara ada ataupun menyaksikan ijab kabul keduanya.

Sedangkan di lain tempat, di roftoop gedung tempat di gelar nya acara pernikahan ada satu remaja yang tengah duduk sendirian di atas kursi yang memang di sediakan.

Dia adalah, Elbarack Gior Gixxer. anak tunggal tuan Delbara yang sedang menahan tangisnya sendiri sejak siang tadi.

"Gue takut" Gumam El sambil memejamkan matanya.

"Gue takut hal yang dulu terjadi lagi, gue gamau"

Lama terdiam sendiri akhirnya El memilih pergi ke luar dan tujuannya sekarang adalah pulang ke rumah untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Tidak ada yang tahu kenapa anak itu tidak menerima pernikahan orang tuanya.

Pagi telah tiba, kicauan burung telah berbunyi sejak tadi, di dalam sebuah kamar mewah yang bernuansa hitam biru dengan dipadukan oleh lampu neon, ada satu orang remaja yang masih asik bergulung dengan selimutnya.

Ia adalah Elbarack, semalam ia tiba di rumah jam 2 dini hari, ia sempat mampir ke basecamp untuk sekedar mengobrol supaya menghilangkan pikiran-pikiran anehnya.

Membuka matanya perlahan, ia melihat jam digital di temboknya yang sudah menunjukkan pukul 07:30 pagi.

Buru-buru ia bangun, ia sudah telat ke sekolah padahal sekarang hari senin, tidak butuh waktu lama El segera keluar dari kamar nya dan turun ke bawah untuk segera berangkat.

"El ga sarapan dulu?" Tanya Fira, tetapi tidak ada respon dari El yang ada El malah langsung pergi ke luar tanpa menengok ke arah meja makan.

"Elbarack!" Geram Bara.

"Mas, udah jangan teriak mungkin El lagi buru-buru" Fira mencoba menenangkan Bara.

Fira hanya menatap kepergian anaknya itu, ia masih memakluminya jika El masih belum menerima ia sebagai ibunya.

Bara yang melihat kelakuan anaknya menahan amarah agar tidak meledak, ia tidak pernah mengajarkan El tidak sopan kepada yang lebih tua namun sikap El kali ini masih ia wajarkan.

ELBARACK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang